LSI: Rakyat kesal lihat PDIP dkk ngotot Komjen BG tetap dilantik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo batal melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), keputusan tersebut dinilai tepat dan mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia sebesar 70,29 persen.
Peneliti LSI, Rully Akbar mengatakan, isu pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri sangat menyita perhatian masyarakat dalam 100 hari pemerintahan Jokowi. Apalagi setelah diajukan ke DPR, Kalemdikpol tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Dengan tidak melantik BG, Jokowi didukung publik. Sebesar 70,29 persen menilai keputusan tersebut tepat, dan hanya di bawah 20 persen menilai keputusan tersebut keliru," kata Rully, di kantor LSI, Selasa (24/2).
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Mengapa Rudini menolak perintah Presiden Soeharto untuk menjadi Ketua Golkar? Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Mengapa Ridwan Kamil tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
Namun demikian, berdasarkan survei yang dilakukan, dalam mengambil keputusan tersebut Jokowi dinilai lamban dan tidak tegas. Hal itu dikarenakan Polemik KPK vs Polri semakin berkepanjangan sehingga melibatkan kedua institusi saling menyerang pimpinan masing-masing.
"Sebesar 55,65 persen publik menilai bahwa Presiden Jokowi lamban dan kurang tegas dalam mengambil keputusan," jelasnya.
Rully melanjutkan, publik juga menyalahkan partai pengusung Jokowi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang terus mendesak Jokowi untuk melantik BG.
"73,17 persen publik menyayangkan sikap KIH khusunya PDI Perjuangan, yang ngotot mendesak Jokowi melantik BG," tandasnya.
Survei dilakukan pada tanggal 20-22 Februari 2015 di 33 Provinsi di Indonesia. Survei menggunakan multitage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200, dengan margin of error sebesar 2,9 persen. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMeski batal maju bersama PDIP, para relawan tetap setia bersama Anies
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Adi Dharmo meyakini seluruh partai politik pendukung dan relawan akan semakin masif bergerak.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaDari publik yang setuju pindah ibu kota, sebesar 39,3 persen mengaku memilih Prabowo sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu partai Koalisi Indoensia Maju (KIM) plus, Gerindra belum secara sepenuhnya mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaFaktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaSalah satu surveinya terkait rencana PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasilnya, dukungan Anies ternyata sangat berpengaruh pada elektabilitas para pasangan calon.
Baca Selengkapnya