Megawati ke Kader: Jangan Hanya Jual Nama Partai, Disuruh Kerja Enggak Mau
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan, kader harus menuruti apa yang ditugasi oleh partai kepadanya. Dia cukup kesal bila ada kader tak mau turun ke bawah bersama rakyat.
“Petugas partai itu harus menurut apa yang ditugasi partai kepada dia, bukan gak mau enggak enak itu (ditugasi), yang suka saya lihat enggan, kalau mereka enggan ditugasi turun ke bawah, sepertinya aduh turun ke bawah buang buang waktu," katanya dalam webinar peresmian kantor PDI Perjuangan tingkat DPD, DPC dan PAC, Minggu (30/5).
Megawati meminta kadernya jangan cuma menjual nama partai saja. Tetapi, tidak mau jika disuruh bekerja.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Bagaimana Soekarno menolak permintaan para pemuda? Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka.. Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Mengapa Rudini menolak perintah Presiden Soeharto untuk menjadi Ketua Golkar? Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
"Kalian petugas partai atau bukan, jangan hanya menjual nama partai, hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja gak mau," ujar Presiden RI kelima ini.
Putri Bung Karno ingin menginginkan para kader banteng memiliki karakter. Sehingga, dari sikapnya sudah terlihat bahwa dia anggota PDIP.
"Saya ingin sekali melihat seluruh insan partai yang ada itu kelihatan dari sinar matanya, dari sikapnya, itu sudah pasti akan jelas dia pasti deh PDI Perjuangan, itu sampai seperti begitu saya maunya, itu namanya karakter, sangat jelas tergambarkan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada para kader tidak main mata untuk pindah partai.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menegaskan kepada Airin Rachmi Diany agar bersuara keras jika bergabung dengan PDIP dan menemukan kecurangan TSM.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaPDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Megawati meminta kader PDIP ingat dirinya sebagai pemimpin partai.
Baca Selengkapnya"Kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!," kata Megawati
Baca SelengkapnyaRapat koordinasi itu dipimpin Megawati Soekarnoputri bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Baca SelengkapnyaPidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta
Baca Selengkapnya