Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak langkah PDIP incar posisi ketua DPR lewat isu Trump

Menebak langkah PDIP incar posisi ketua DPR lewat isu Trump Setya Novanto dan Fadli Zon hadiri kampanye Capres Amerika. ©2015 REUTERS/Lucas Jackson

Merdeka.com - Kemunculan pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon serta di jumpa pers bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump berbuntut panjang. Kritikan pedas dari anggota DPR terus berdatangan, terutama dari PDIP.

Fraksi PDIP pun melaporkan Setya dan Fadli ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). MKD akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kasus dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR yang menghadiri kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Anggota MKD dari Fraksi Hanura Syarifuddin Sudding menyatakan keputusan yang diambil seusai melakukan rapat internal itu diputuskan diambil tanpa pelaporan.

"Proses yang ada di MKD ini ada dua yaitu pengaduan dan tanpa pengaduan. Kami di rapat ini sudah memutuskan ini akan ditindaklanjuti tanpa pengaduan," kata Sudding usai rapat internal MKD, Senin (7/9).

Getolnya PDIP menggoyang pimpinan DPR disebut-sebut sebagai upaya partai berlambang banteng moncong putih itu mengincar kursi pucuk parlemen. Mungkinkah langkah PDIP terlihat seperti itu?

Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing melihat bisa saja langkah yang dilakukan PDIP merupakan langkah mereka mengincar posisi ketua DPR.

"Namanya politik itu diartikan memperluas kekuasaan. Seperti yang dikatakan teori Machiavelli, figur utama dalam realitas teori politik. Dia mengatakan bahwa menghalalkan segala cara untuk kekuasaan, jadi kepentingan seperti bisa terjadi menurut saya," Kata Emrus saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (8/9).

Emrus menjelaskan, untuk hal itu bisa saja terjadi di ranah politik. Hal itu lantaran bagaimana pun orang yang berkecimpung di bidang kekuasaan, dia akan dengan sigap mengolah semua info, kekuatan, peristiwa dan segala yang bersangkutan untuk kekuasaan.

"Itu hal yang wajar saja untuk seorang politisi. Politik ini ibarat bunglon, dia bisa berubah-ubah. Karena kepentingan ini bukan lagi persaingan publik, tapi persaingan diri sendiri. Tapi sebetulnya saya heran, teman-teman DPR yang mengadukan mereka (Setya dan Fadli) ke MKD itu atas dasar apa? Basis mereka itu apa? Saya tidak bisa memahami mereka. Mereka menganggap itu melanggar etika dan sebagainya. Tapi mereka tidak menjelaskan detail etika mana yang dilanggar," jelasnya.

Emrus menjelaskan, mengenai laporan tersebut terus terang dirinya berbeda pandangan. Menurutnya, sepanjang mereka tidak melakukan hal-hal yang bersifat amoral, merugikan negara atau korupsi, apa salahnya mereka menghadiri acara tersebut.

"Malah kedatangan mereka menurut saya itu hal yang positif. Karena kan tidak sembarangan presiden mengundang orang dalam acara sepenting itu. Mereka tidak melanggar kok. Kecuali jika mereka mengabaikan tugas utamanya di sana. Tugas mereka kan dilaksanakan. Itu hal positif malah menurut saya, untuk lebih mengenalkan Indonesia ke negara lain," tuturnya.

Lanjut Emrus, ada baiknya para anggota DPR memerhatikan hal lain yang lebih penting dibandingkan membahas kunjungan Setya dan Fadli itu.

"Masih banyak kerjaan lain, misal membicarakan tentang turunnya nilai rupiah kita dari sudut pandang mereka sebagai anggota DPR. Daripada mereka mempermasalahkan Setya dan Fadli Zon yang sebenarnya tidak signifikan untuk kepentingan negara. Dolar melambung tinggi, rupiah turun, sehingga banyak mengakibatkan rakyat menderita. Saya kira teman-teman di DPR itu lebih baik memikirkan ketinggian uang daripada kunjungan," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR

Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket

Baca Selengkapnya
PDIP Hitung Kekuatan Parpol Lain untuk Gulirkan Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
PDIP Hitung Kekuatan Parpol Lain untuk Gulirkan Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR

Basarah mengatakan, wacana hak angket tidak melempem dan terus dimatangkan PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran
PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran

PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK

Djarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Tak Berkutik Kena Skak Irma NasDem Kritik Tajam Sikap PDIP ke Jokowi
VIDEO: Hasto Tak Berkutik Kena Skak Irma NasDem Kritik Tajam Sikap PDIP ke Jokowi

Irma Suryani mengkritik tajam sikap PDIP depan Hasto Kristiyanto terkait Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Adian Napitupulu: Mbak Puan Tidak Pernah Tutup Mata Termasuk Soal Hak Angket
Adian Napitupulu: Mbak Puan Tidak Pernah Tutup Mata Termasuk Soal Hak Angket

"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu

Baca Selengkapnya
PDIP Bongkar Dugaan Operasi Selamatkan Partai Tertentu: Suara Parpol Kecil Diambil dan Dialihkan
PDIP Bongkar Dugaan Operasi Selamatkan Partai Tertentu: Suara Parpol Kecil Diambil dan Dialihkan

Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menerima laporan dugaan potensi pelimpahan suara untuk memenuhi syarat lolos ambang batas parlemen partai tertentu.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai DPD PDIP Protes ke Penyidik KPK Usai Pemeriksaan Hasto
Ramai-Ramai DPD PDIP Protes ke Penyidik KPK Usai Pemeriksaan Hasto

Keberadaan Kusnadi di KPK bukan atas sebuah panggilan melainkan mendampingi Hasto yang diperiksa penyidik KPK.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin Watubun: Harus Dicek Siapa di Balik Penggugat
SK Kepengurusan PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin Watubun: Harus Dicek Siapa di Balik Penggugat

Empat kader PDIP menggugat SK kepengurusan partainya ke PTUN.

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkap Sikap PDIP di Pemerintahan Prabowo Gibran
Hasto Ungkap Sikap PDIP di Pemerintahan Prabowo Gibran

PDIP menyerap suara arus bawah mengenai sikap yang harus diambil oleh partai.

Baca Selengkapnya
SK Kepengurusan PDIP Digugat 4 Kadernya ke PTUN Jakarta, Ini Isi Gugatannya
SK Kepengurusan PDIP Digugat 4 Kadernya ke PTUN Jakarta, Ini Isi Gugatannya

Empat orang kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) seperti Pepen Noor, Ungut, Ahmad dan Endang Indra Saputra.

Baca Selengkapnya