Merasa dicurangi, Suwandi-Arja mundur dari daftar Pilwalkot Denpasar
Merdeka.com - Banyaknya masukan dan melihat pergerakan calon lawan yang menggiring seluruh PNS di wilayah Kota Denpasar, pasangan Ketut Suwandi-Made Arjaya memilih untuk tidak melanjutkan proses Pemilukada yang digulirkan pada Desember 2015.
"Banyaknya penggiringan dan ketimpangan yang terjadi pada pemilu ini. Membuat kami memilih untuk tidak melanjutkan pemilukada di kota Denpasar. Bukan kami takut, namun untuk apa melangkah sia-sia jika pihak sebelah justru melakukan penggiringan," ungkap Suwandi, di rumahnya, Jumat (7/8) di Denpasar.
Pasangan yang diusung oleh koalisi Bali Mandara (KBM) yakni Golkar, Demokrat dan PAN ini memutuskan mundur dan memilih untuk siap bertemu di tahun 2017. Dengan mundurnya pasangan Suwandi maka Pilkada Kota Denpasar dipastikan akan ditunda tahun 2017.
-
Kenapa Pemilu di Demak ditunda? Banjir Belum Surut Hingga hari pencoblosan, banjir belum juga surut. Bahkan jalur raya pantura dari Demak menuju Kudus masih terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter. Maka dari itu pelaksanaan Pemilu 2024 untuk wilayah Demak yang terendam banjir ini akan ditunda.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana skenario tunda pemilu bisa terjadi? Pada awal tahun 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang mengejutkan terkait penundaan pemilu 2024. Skenario Tunda Pemilu Putusan ini menimbulkan dugaan bahwa ada rencana dari sekelompok tertentu untuk mengatur penundaan pemilu tersebut.
-
Apa dampak skenario tunda pemilu? Implikasi dari penundaan ini adalah memunculkan ketidakpastian politik, potensi timbulnya konflik, serta meragukan legitimasi pemerintahan berikutnya.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
Ratusan pendukung dan keluarga besar hadir dalam acara pengumuman pengunduran diri tersebut. Selain kedua kandidat, hadir pula para petinggi partai pendukung dari Kota Denpasar. Saat pengumuman tersebut, Suwandi dan Arjaya disambut tepuk tangan meriah oleh ratusan pendukungnya.
Menurut Suwandi, kondisi Pilkada di Kota Denpasar saat ini sudah sangat tidak kondusif. "Telah terjadi penggiringan massa secara masif mulai dari kepala lingkungan, kepala dusun, kepala desa dan lurah, SKPD, serta seluruh BUMD dan para Dirut PD di seluruh Kota Denpasar. Saat mendaftar juga, pasangan petahana diantar langsung oleh para Dirut PD, para PNS dan sebagainya," ujarnya.
Melihat fenomena tersebut, Suwandi dan Arjaya memilih untuk mundur dari pertarungan tersebut. Keduanya beralasan, pertarungan ini adalah pertarungan yang tidak sehat dan tidak seimbang.
"Ibarat perang, kita masih menggunakan bambu runcing, pihak lawan menggunakan senjata canggih. Arena pertarungan pun sudah ditutup semuanya. Ruang pertarungan juga sudah dihabisi oleh petahana," ujarnya.
Dia menilai, kalau pun Pilkada Kota Denpasar dimenangkan oleh petahana, maka itu merupakan kemenangan semu. Hal yang sama juga terjadi pada penyelenggara Pilkada, yang belum terjadi sesuai dengan di mana Pilkada itu sendiri belum berjalan sesuai relnya. Untuk Pilkada Kota Denpasar, segala cara dilakukan, ada penggiringan masif, PNS digiring, dari tingkat lingkungan, desa, camat, SKPD, penuh dengan intrik politik. Hajatan Pilkada Kota Denpasar tidak fair, di luar nalar dan tidak rasional.
"Kasihan masyarakat dibohongi. Terus buat apa saya bertarung, kalau dengan kondisi seperti itu. Penggiringan ini dilakukan dengan masif, terstruktur. Maka saya putuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut," ujarnya.
Suwandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada KBM. "Dengan penuh penyesalan, kami berdua menyatakan untuk mundur dari pencalonan pada Pilkada Kota Denpasar," ujarnya.
Sekalipun mundur, Pilkada akan tetap berlanjut, sesuai dengan hati nurani. "Perhari ini, tanggal 7 Agustus, kami telah bersurat kepada KPUD Kota Denpasar untuk menyatakan bahwa kami tidak melanjutkan tahapan-tahapan yang sudah ada," ujarnya.
Sekalipun KBM masih punya waktu dan kesempatan untuk mengusung calon lainnya, namun minimal dengan pengunduran diri kedua kandidat tersebut bisa menyebabkan calon petahana juga tidak bisa memimpin lagi Kota Denpasar untuk 5 tahun mendatang.
"Ini hanya kemenangan yang tertunda. Nanti di tahun 2017 nanti kalau masih dipercayakan oleh KBM kita akan tetap bertarung. Karena UU juga memberikan cela untuk ikut bertarung di tahun 2017 nanti," ujarnya.
Menurutnya, pengunduran diri kedua kandidat asal KBM tersebut merupakan sebuah strategi untuk memutus mata rantai jaringan kekuatan birokrasi di Kota Denpasar yang digerakan secara masif dalam rangka memenangkan Pilkada.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua caleg terpilih yang mengundurkan diri karena akan maju di Pilgub Banten yakni Andra Soni dari Partai Gerindra dan Ade Sumardi dari Partai PDIP.
Baca SelengkapnyaKeempat anggota Dewan itu tetap dilantik di Gedung DPRD Kota Batu pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaKIM akan kompak dalam pengusungan paslon untuk Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaHeri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Hanura
Baca SelengkapnyaAnggota legislatif Arya Wedakarna (AWK) diberhentikan atas putusan BK DPD.
Baca SelengkapnyaAlasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaPAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPengageng Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro X (Gusti Bhre) dipastikan mundur sebagai bakal calon wali kota Solo 2024.
Baca SelengkapnyaArya Wedakarna meraih 378.300 suara, atau di bawah peringat pertama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang mendapatkan 494.698 suara.
Baca SelengkapnyaMelalui keputusan presiden, Jokowi juga memberhentikan Arya sebagai anggota MPR RI periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaPadahal KD sebelumnya diumumkan oleh DPP PDIP sebagai penerima rekomendasi untuk berkontestasi di Pilwali 2024.
Baca SelengkapnyaPKB mengaku ada usulan dari kader untuk mengusung nama Sandiaga di Pilgub Jabar.
Baca Selengkapnya