MKD harus panggil Setnov dkk karena hadiri kampanye Donald Trump
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengkritik keras kunjungan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil DPR Fadli Zon ke Amerika yang mengaku kebetulan bertemu dengan kandidat Capres AS dari Partai Republik Donald Trump di saat kunjungan keduanya menghadiri Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di markas PBB yang berlangsung 31 Agustus-2 September. Ray melihat, kehadiran Setnov dan Fadli Zon dalam konfrensi pers calon presiden Amerika Donald Trump tak bisa dianggap sebagai peristiwa kebetulan.
"Terlihat di dalam rekaman tayangan yang beredar dua pimpinan ini terlebih dahulu masuk ke barisan pendukung Donald Trump yang berdiri di belakang podium tempat Donald Trump akan konpres. Sesudah itu Donald Trump masuk dan konpres. Jika hal itu disebut keterjebakan pertanyaannya apakah berada persis di belakang podium itu sebagai sesuatu yang tak sengaja? Jelas sulit diterima akal sehat. Lebih-lebih, baik Setnov maupun Fadli Zon, terlihat seperti tidak memiliki reaksi menolak ketika diarahkan ke belakang podium. Bahkan tidak menolak ketika diperkanalkan oleh Donald Trump dan disebut akan membuat gebrakan besar bersama untuk dunia. Satu janji yang seolah menunjukan adanya keterikatan antara DT dengan SN," kata Ray kepada merdeka.com, Minggu (6/9).
Oleh karena itu, Ray mendesak agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) segera memanggil Setnov dan Fadli Zon terkait pertemuan tersebut. Bukan cuma memanggil, MKD juga harus menanyakan motif, janji dan tujuan kehadiran keduanya dalam kegiatan itu serta menguji penjelasan keterjebakan seperti yang diungkapkan oleh Fadli Zon.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Siapa yang hadir dalam Rapat Koordinasi Diskominfotik se-NTB? Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
-
Kapan Prabowo hadir di acara? Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres suara terbanyak Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun Siti Hediati Hariyadi atau kerap disapa Titiek Soeharto yang ke 65 tahun di kediaman Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4) malam. Prabowo nampak hadir pukul 20:00 WIB mengenakan pakaian batik lengan panjang bermotif nuansa warna cokelat dan hitam.
"MKD tidak boleh berdiam diri, sebab kegiatan itu jelas-jelas sudah melukai perasaan rakyat Indonesia. Munculnya kehebohan atas kegiatan di tengah masyarakat Indonesia menunjukan kegeraman rakyat Indonesia," kata Ray.
Diketahui, delegasi DPR RI memang sedang berada di Amerika Serikat untuk mengikuti sidang PBB. Pertemuan dengan Donald Trump digelar di Trump Tower, Fifth Avenue, New York, Kamis (3/9) kemarin.
Delegasi DPR yang bertemu Trump adalah Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha. Namun pertemuan dengan Donald Trump menuai kecaman sejumlah kalangan.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, kejadian datang di kampanye Donald Trump tidak sengaja. Sebelum itu, dirinya bersama Ketua DPR Setya Novanto tengah bicarakan bisnis dengan Donald Trump. Namun diperkenalkan saat jumpa pers oleh Trump.
"Kami bertemu Donald Trump Pukul 13.00 (waktu Amerika) di kantornya di Trump Plaza lantai 26. Informal saja," kata Fadli dalam pesan singkat, Jumat (4/9).
Usai pertemuan tertutup itu, Fadli menyatakan Trump mengajak rombongannya turun untuk melihat jumpa pers yang heboh di Youtube itu.
"Setelah sekitar 30 menit sambil santai makan-makan dan foto, diajak turun melihat konfernsi persnya di lobi di gedung yang sama. Jadi itu acara konferensi pers yang menjelaskan soal imigrasi dan lain-lain," terang Fadli.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir Effendy memastikan akan menghadiri panggilan MK terkait sidang sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud sudah bersurat ke Mahkamah Konstitusi terkait hal ini.
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan, pertemuan dengan JK itu tidak membahas Munas Golkar
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Tim TDK Todung Mulya Lubis
Baca SelengkapnyaUsai disentil hakim MK, KPU hadir dalam sidang Pileg.
Baca SelengkapnyaSesama menteri kabinet melakukan pertemuan merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaSigit menegaskan bakal berupaya memenuhi hak konstitusinya selama dirinya merasa dibutuhkan keterangannya akan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani akan bertamu ke kediaman Jusuf Kalla hari ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan menjadi Kamis, 7 September 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Anies Baswedan menyebut pertemuan antara Jusuf Kalla dengan Megawati Soekarnoputri telah direncanakan sejak lama.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya