NasDem Nilai Isu Pilpres 2024 Dibahas Sejak Awal Buat Masyarakat Apatis
Merdeka.com - Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem Lestari Moerdijat menyoroti sejumlah politisi meramaikan isu konstelasi politik Pemilu 2024. Padahal, di tahun 2021 masih banyak pekerjaan rumah belum terselesaikan.
"Belum juga tahun berganti dengan setumpuk pekerjaan rumah, sebagian politisi ramai memantik isu terkait konstelasi politik tahun 2024," ujar Lestari dalam keteranganya terkait refleksi akhir tahun 2021, Jumat (31/12).
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, siklus politik tahunan itu menyebabkan masyarakat apatis. Akibatnya ketidakpercayaan publik meningkat.
-
Mengapa hasil pemilu 2024 berpengaruh terhadap arah kepemimpinan negara? Melansir laman Komisi Pemilihan Umum, dalam sebuah negara demokrasi, pemilu adalah salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
-
Apa pernyataan Gubernur Kaltim tentang kondisi politik menjelang Pemilu 2024? Melihat perkembangan politik menjelang Pesta Demokrasi 2024, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memastikan, kondisi daerah dalam suasana aman dan kondusif.
-
Apa yang terjadi pada saat masa tenang Pemilu 2024? Masa tenang dari 11 s.d. 13 Februari 2024.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting untuk rakyat? Harapan masyarakat terhadap Pilkada 2024 sangat tinggi, mengingat pentingnya peran pemimpin daerah dalam menentukan arah pembangunan dan kesejahteraan di wilayah masing-masing.
-
Bagaimana cara masyarakat berpartisipasi di Pilkada 2024? Masyarakat diharapkan menggunakan hak pilih mereka dengan bijak untuk menentukan pemimpin yang terbaik.
-
Kapan masa kampanye pemilu 2024? Masa kampanye pemilu dari 28 November 2023 s.d. 10 Februari 2024.
"Siklus yang menyebabkan masyarakat apatis terhadap politik. Yang ujungnya tak lain adalah ketidakpercayaan publik yang makin merosot. Kala politik tak lagi etis, yang terjadi adalah katastrofi moral. Sebuah kegagalan manusia global," ujar Lestari.
Sementara, di NasDem diingatkan oleh Ketua Umum Surya Paloh kerja politik tidak boleh meniadakan kemanusiaan. Lestari menuturkan, menjadi politisi tidak cukup mengisi ruang partisipasi saja.
"Menjadi politisi tak cukup mengisi ruang partisipasi tetapi menggunakan nalar, rasa dan sadar untuk mengakomodir aspirasi, hadir bersama masyarakat, mengedepankan politik yang berbelarasa," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaPenurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui pihaknya tidak mudah mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaBilly meyakini demonstrasi bakal berlangsung pasca pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menolak Pilkada 2024 dimajukan pada bulan September.
Baca SelengkapnyaMereka menilai iklim demokrasi yang sudah berjalan rusak akibat proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaldi mengungkapkan, MK, KPU, dan Bawaslu menghadapi tugas berat untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaKampanyekan Anies di Parepare, Surya Paloh Singgung Keadaan Waswas dan Cemas
Baca SelengkapnyaDibutuhkan pelembagaan oposisi kritis untuk memulihkan demokrasi yang bermartabat
Baca Selengkapnya