Neno Sindir Kubu Jokowi: Kapal Oleng, Penumpang Sebentar Lagi Tenggelam
Merdeka.com - Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman menjadi salah satu tokoh yang ikut berorasi dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (10/4). Dalam orasi politiknya, mantan penyanyi tersebut kembali menyindir pasangan kubu Capres nomor urut 01.
Neno mengawali orasi dengan nyanyian dengan syair-syair berisi sindiran terhadap kinerja pemerintah Jokowi. Di antaranya tentang janji penyediaan 10 juta lapangan kerja. Namun kenyataannya, lapangan kerja tersebut justru diperuntukkan bagi orang asing. Sehingga anak bangsa tetap menganggur.
"2019 ganti presiden, kuingin presiden yang cinta pada rakyatnya. 2019 Kuingin presiden tak pandai berbohong. 2019 Kuingin presiden yang gagah perkasa, siapa namanya? Prabowo," itulah penggalan syair yang didendangkan Neno dengan lantang.
-
Siapa yang nobar bareng Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi), nonton bareng (nobar) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Prabowo menanggapi nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Neno juga mengibaratkan, kondisi saat ini seperti halnya kisah Nabi Ibrahim yang diselamatkan Allah SWT ketika dibakar dalam gunung api oleh Raja Namrud. Ketika Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk membakar Nabi Ibrahim, dengan keinginan Allah akhirnya diselamatkan oleh semut yang tubuhnya sangat kecil dengan hanya setetes air.
"Semut-semut kecil yang terus membanjir, mengalir, terus berzikir, itulah engkau saudaraku. Api Namrud itu besar sekali, seolah tidak bisa dipadamkan. Karena dana triliunan rupiah digelontorkan, BUMN dijual, tiang pancang hukum dan keadilan dirobohkan untuk melanggengkan kekuasaan. Namrud sang raja, belakangan mulai kehilangan pesona," ungkap Neno.
"Kapalnya mulai oleng, penumpangnya sebentar lagi tenggelam. Siapa saja yang memerintah dengan zalim, pasti akan tumbang," katanya.
Untuk itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu mengajak agar semua umat bersatu berjuang demi mencapai kemenangan dengan hati yang bersih dan tulus serta tidak perlu bayaran. Neno juga mengajak para peserta kampanye untuk ikut menjaga TPS dan Kecamatan saat pencoblosan agar tidak terjadi kecurangan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17 ribu pulau.
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi membuat ribuan kader GP Ansor tertawa saat menirukan gaya Saranghaeyo.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung soal banyaknya proyek tenaga kerjanya dari luar
Baca SelengkapnyaPadahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi pantun di Ibu Kota Nusantara (IKN), membuat peserta yang hadir tertawa.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)
Baca SelengkapnyaRapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca Selengkapnya