Said menyebut Jokowi sangat menyayangi anaknya.
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Said Didu menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat konsolidasi NasDem Sulsel yang dihadiri Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan di Lapangan NasDem, Kota Parepare, Selasa (6/2).
Said menyindir pemerintahan Jokowi yang lebih mementingkan mencarikan pekerjaan untuk anaknya Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres di saat banyak masyarakat yang menganggur.
Said menyebut Jokowi sangat menyayangi anaknya, sehingga melanggengkan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres. Padahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
"Jangan kita mencontoh beliau menyayangi anaknya karena menghalalkan segala cara. Rakyat menganggur, sementara dia dan pamannya mencarikan pekerjaan," ujarnya dalam orasi politiknya.
"Mari kita menghentikan rezim ini untuk bangsa Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, Said juga menyinggung utang Indonesia yang meningkat sampai tiga kali lipat. Padahal tiga presiden sebelum Jokowi tidak sampai berutang begitu banyak.
"Rezim jokowi sudah menaikkan utang 3 kali lipat dibandingkan presiden sebelumnya. Jokowi menambah menjadi tiga kali lipat. Apa harus diteruskan?? Tidak," tegasnya.
Ia pun mengajak masyarakat Sulsel untuk memilih AMIN pada 14 Februari 2024 nanti. Said menyebut jika AMIN terpilih rakyat tidak lagi antre bahan bakar minyak (BBM) dan petani mencari pupuk.
"Saya tidak mau lagi rakyat Indonesia antre BBM di SPBU, petani mencari pupuk tiga hari tiga malam, antre di RS karena tidak terlayani," sebutnya.
Said juga menyebut AMIN tidak memiliki beban sejarah buruk. "Siapa yang bisa hentikan ini? Hanya Anies dan Muhaimin. Karena hanya AMIN tidak ada beban sejarah apapun,” ucapnya.
Said Didu dan Anies kampanye di Parepare.
Padahal Jokowi sudah menggunakan kerta besar mengenai Undang-Undang Pemilu.
Baca Selengkapnya
Tidak tepat rasanya jika temuan-temuan tersebut langsung dibawa dan selesai begitu saja di Bawaslu.
Baca Selengkapnya
Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca Selengkapnya
Timnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca Selengkapnya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial
Baca Selengkapnya
Timnas AMIN menanggapi pernyataan Jokowi bahwa presiden bisa kampanye dan memihak.
Baca Selengkapnya
Kapten Timnas AMIN, M Syaugi Alaydrus menilai sah-sah saja dilakukan.
Baca Selengkapnya
Keempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag
Baca Selengkapnya
Timnas AMIN mengklaim sejauh ini tidak memobilisasi pejabat publik yang masih berafiliasi dengan pemerintah.
Baca Selengkapnya
Follow
Rekomendasi