Pangkostrad Edy Rahmayadi daftar bacagub Sumut ke PAN

Merdeka.com - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi mendaftar sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Pendaftaran tersebut berupa pengembalian formulir ke kantor Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut di Medan yang diserahkan Ketua DPW Partai Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan sebagai perwakilan.

Berkas pendaftaran itu diterima Sekretaris DPW PAN Sumut Yahdi Khair Harahap, Ketua Komite Pemenangan Pemilu Wilayah (KPPW) PAN Sumut Hendra Cipta, dan Sekretaris KPPW Aripay Tambunan.

Menurut Yahdi Khair, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap berkas yang diserahkan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai bakal cagub Sumut.

Setelah berkasnya dinyatakan lengkap, pihaknya akan mengundang mantan Pangdam I Bukit Barisan tersebut untuk menyampaikan visi dan misinya sebagak bakal cagub.

"Setelah itu, hasilnya akan kami sampaikan ke DPP PAN untuk memutuskan," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (8/9).

Ketua DPW Partai Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan yang menjadi perwakilan dalam pendaftaran itu mengatakan, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi tidak dapat menyerahkan langsung berkas itu karena masih berstatus sebagai prajurit TNI.

Namun, menjelang pencalonan dan penetapan di KPU, Edy Rahmayadi akan mengundurkan diri dari kedinasan TNI.

Untuk melengkapi dukungan, Ketua Umum PSSI itu juga mendaftarkan diri ke parpol lain, di antaranya ke PDI Perjuangan dan Partai NasDem.

Pihaknya juga telah mendapatkan dukungan dari sejumlah parpol. "Sebenarnya sudah ada, tapi akan diumumkan sekalian dideklarasikan," katanya yang didampingi oleh sejumlah elemen relawan ini.

Dia menambahkan, meski memiliki peluang peningkatan karir di TNI, tetapi Edy Rahmayadi lebih mengikuti nuraninya untuk membenahi Sumut dengan mengikuti pemilihan gubernur.

Sekretaris KPPW PAN Sumut Aripay Tambunan mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan uji kelayakan dan penyampaian visi misi calon gubernur.

"Kita meminta waktu pak Edy Rahmayadi untuk dapat mengikutinya," ujar Aripay. (mdk/rzk)