PDIP Dikabarkan akan Berkunjung, NasDem: Kami Anggap Punya Niat yang Sama
Merdeka.com - PDIP dikabarkan akan mengunjungi NasDem untuk menjajaki kerja sama di 2024. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyampaikan partainya selalu terbuka bagi siapa pun yang akan berkunjung termasuk PDIP.
Meskipun Partai NasDem telah sepakat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bekerja sama di 2024. Selain itu, komunikasi intens pun tengah dijalani dengan Partai Demokrat.
"NasDem selalu menempatkan parpol sebagai teman, sebagai sahabat. Karena semua parpol kami anggap punya niat yang sama. Satu parpol dan yang lain yaitu melihat Indonesia lebih baik, membangun kesejahteraan Indonesia," kata Ahmad Ali, saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/6).
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Apa prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? 'Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah,' kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
-
Kenapa NasDem tetap mendukung Anies? 'Ya itukan prosesnya kalau gak bisa kita mau apain. Tapi Anies menurut saya tetap ada di hati rakyat, tetap di sayang sama NasDem. 4 hari yang lalu masih makan siang disini, masih oke. Kita sebagai saudara, sebagai kerabat masih baik-baik saja,' pungkas Hermawi.
-
Siapa yang akan dipilih di Pilkada 2024? Pilkada 2024 akan menjadi momen penting dalam peta politik Indonesia, di mana rakyat akan memilih pemimpin-pemimpin daerah yang akan memegang kendali pemerintahan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Lebih lanjut, Ahmad Ali mengatakan, tidak ada yang bisa mengatur NasDem dengan siapa berkoalisi nanti di 2024. Sebab, Partai NasDem memegang teguh kemandirian untuk menentukan ke mana partainya akan berlabuh.
Sehingga, ia meyakini PKS dan Partai Demokrat akan memahami apa yang dilakukan Partai NasDem. Karena, pergerakan politik hingga saat ini masih sangat dinamis.
"Tentunya Partai Nasdem punya kemandirian untuk menentukan siapa temannya, siapa sahabatnya dan tentunya ketika Nasdem ketemu PDIP, Partai Demokrat akan memahami itu," ucapnya.
"Kemudian tentunya kita bersahabat dengan PKS dan bahkan tidak ada orang lain yang bisa melarang NasDem untuk bersahabat dengan siapa saja," sambung Ahmad Ali.
Oleh sebab itu, meski sudah sepakat dengan PKS dan Demokrat, Partai NasDem akan tetap menerima dengan tangan terbuka jika nanti PDIP berkunjung.
"NasDem selalu berpikir bahwa semua partai adalah nama baik ya, jadi masing-masing partai punya kemandirian untuk menentukan arah keputusan politik masing-masing, termasuk kepada siapa kita akan berteman," imbuhnya.
PDIP Blacklist PKS dan Demokrat dari koalisi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, pihaknya membuka peluang kerjasama dengan partai manapun untuk Pemilu 2024. Kecuali dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pernyataan Hasto itu menjawab pertanyaan terkait potensi PDIP merapat ke koalisi PKS-NasDem. "Kalau dengan PKS tidak," kata Hasto di sela Sekolah Partai PDIP, Kamis (23/6).
Hasto lantas menyampaikan selamat atas kesepakatan antara PKS-NasDem untuk Pemilu 2024. "Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut," kata Hasto.
Adapun setelah pertemuan PKS-NasDem, hari ini Partai Demokrat akan menemui DPP NasDem untuk penjajakan komunikasi Pemilu 2024.
Sama seperti dengan PKS, Hasto menegaskan PDIP sulit untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat. “Sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerjasama,” tegas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaNasDem berusaha menghormati PKS sebagai partai pemenang di Jakarta dalam pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem akan prioritaskan koalisi dengan partai koalisi perubahan, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaNasDem masih mempertimbangkan hasil survei yang relevan untuk sosok diusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi berharap partainya tetap kuat untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai-nya juga membuka peluang untuk memberikan surat rekomendasi ke Anies.
Baca SelengkapnyaHal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Baca SelengkapnyaRekomendasi itu diberikan dalam rangkaian acara Rakernas 4 PAN, di DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan partainya tak menutup peluang untuk mendukung Bobby Nasution maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2024.
Baca Selengkapnya