PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan publik, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan publik, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PDI Perjuangan menggaungkan perubahan saat merayakan HUT ke-51 yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu (10/1).
Perubahan itu diungkapkan calon presiden diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan saat perayaan HUT ke-51 partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih tersebut.
Ganjar mengatakan, pemilihan umum 2024 menjadi alat untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat.
Ganjar semula menyampaikan tiga hal yang selalu disampaikan oleh masyarakat selama turun langsung ke akar rumput.
Pertama adalah hal-hal yang terkait dengan pemenuhan 'perut' masyarakat. Sebab, banyak daerah di Indonesia yang mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan mereka untuk hidup.
"Kedua, 'Kenapa kami yang tidak punya kemampuan lebih, untuk bisa membiayai pendidikan, akses kami selalu terputus, dan kami kami masuk terputus sekolah, akses pendidikan?'. Kami mengharapkan itu agar nasib kami jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik," ujar Ganjar dalam sambutannya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (10/1).
"Ketiga, kenapa kami tidak bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, ketiga hal tersebut kerap disuarakan oleh ibu-ibu di seluruh wilayah Indonesia. Suara-suara tersebut juga dititipkannya kepada PDI Perjuangan di usia ke-51 tahun ini mengusung 'Satyam Eva Jayate' yang artinya kebenaran pasti menang. Oleh karena itu, pemilu menjadi momentum harapan akar rumput untuk mengubah nasibnya.
"Inilah bounding kita pada hari ini, dan pemilu adalah sebuah harapan perjuangan perubahan, dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan wong cilik," tegas Ganjar.
"Ya perubahan terjadi karena konstitusi mengatur setiap presiden dan wakil presiden hanya bisa menjabat selama dua periode. Dan Pak Presiden Jokowi sudah menjabat dua periode," ujar Hasto.
PDI Perjuangan menempatkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi dalam memilih calon pemimpinnya.
Hasto menjelaskan kemenangan PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud bukan bergantung kepada dukungan elite. Namun, gerakan turun ke rakyat sesuai dengan tema HUT ke-51 PDI Perjuangan 'Satyam Eva Jayate' yang artinya kebenaran pasti menang.
"Bagi kami itu rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan. Kekuasaan itu bukan di elite, kemenangan itu bukan di elite, tetapi ditentukan oleh dukungan rakyat Indonesia," ucap Hasto.
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan publik, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiatri menilai, perubahan yang digaungkan PDI Perjuangan merupakan sikap tegas terhadap Presiden Jokowi.
"Pernyataan tersebut menjadi sikap politik PDI Perjuangan dan Ganjar dan menunjukan arah politik mereka ke depan. Sebelumnya PDI Perjuangan dan Ganjar masih cenderung berhati-hati, terutama karena banyak pemilih mereka beririsan dengan loyalis Jokowi" kata Putri saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/1).
Menurut Putri, perubahan dinamika politik dan sinyal menguatnya dukungan Presiden Jokowi kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengharuskan PDI Perjuangan dan Ganjar bersikap tegas.
Hal ini diprediksi Putri dilakukan PDI Perjuangan untuk melepaskan Ganjar dari bayang-bayang Jokowi dan membuatnya all out sebagai seorang calon presiden di hadapan publik.
"Namun dengan dinamika politik terakhir yang menunjukan semakin dekatnya Jokowi dengan Kubu Prabowo, dan juga dengan semakin melemahnya elektabilitas Ganjar berbasis survei, maka saya melihat sikap tegas mulai diambil oleh PDI Perjuangan dan Ganjar," ujar Putri.
Putri menambahkan, sikap tegas PDI Perjuangan dan Ganjar itu juga menjadi sentilan terhadap Presiden Jokowi untuk tetap menjaga marwah partai yang selama ini mendukungnya hingga menjadi kepala negara.
"Hal ini juga saya kira menjadi cara bagi pdip menyiratkan sikap tegas partai pada Jokowi untuk menjaga marwah partai, dan menjaga loyalis partai yang mendukung PDI Perjuangan (yang menjadi pendukung PDI Perjuangan sebelum Jokowi masuk dalam lingkaran partai). Tujuan akhirnya tentu untuk mendongkrak suara," imbuh Putri.
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaEtika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta Pilpres 2024 merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Prabowo bukanlah Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca Selengkapnya