Pendukung ancam buang KTP, Ahok bilang 'tak usah ngomongin itulah'
Merdeka.com - Bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama, ogah menanggapi ancaman seorang pendukung Ahok yang akan membuang KTP dukungan jika dirinya batal maju pilgub dari jalur perseorangan. Pria yang akrab disapa Ahok ini seolah tidak ingin membicarakan soal pilkada dan berusaha mengalihkannya.
"Enggak usah ngomongin kayak gitu lah, ngapain. Omongin kerjaan saja, banyak," kata Ahok di Balai kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (14/6).
Ancaman ini berawal dari kegelisahan Ahok apakah tetap maju dari jalur independen bersama cawagub Heru Budi Hartono, atau kembali ke jalur partai usai acara Teman Ahok Fair. Apalagi, dibeberapa kesempatan, Ahok menyatakan ingin kembali meminang Djarot Saiful Hidayat sebagai pendampingnya.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
I Gusti Putu Artha, yang ditunjuk sebagai pendamping ahli Teman Ahok mengatakan suara penolakan Ahok maju dari partai tetap saja ada di kalangan relawan. Diceritakannya, di salah satu grup Whatsapp (WA) relawan Ahok yang terhubung dengannya, salah satu pendukung yang marah sekali jika Ahok maju dari partai. Saking mengancam akan buang KTP dukungan.
"Jadi di WA-ku itu ada tujuh grup pendukung Ahok. Nah di salah satu grup itu ada pendukung Ahok yang marah kalau enggak maju perorangan. Dia ancam akan buang KTP di tangan gue," beber mantan Komisioner KPU ini.
"Tapi ini hanya ancaman satu orang saja. Tidak adalah itu sampai buang KTP. Intinya tipikal orang ini memang antipartai," sambungnya.
Sejauh ini, kata dia, relawan Teman Ahok tidak mau terlalu berlarut dengan berbagai pernyataan itu. Meksi tetap saja ada rasa ketidakrelaan jika itu benar terjadi.
"Ya pastilah enggak rela, tapi ini kan belum ada pembicaraan serius. Yang pasti sampai hari ini kita masih yakin lewat jalur perseorangan. Kita harus optimis," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki T Purnama membuat keputusan mengejutkan. Ahok mundur sebagai komisaris utama Pertamina per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca Selengkapnya