Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertemuan keluarga JK dengan bos Freeport bisa diselidiki pansus DPR

Pertemuan keluarga JK dengan bos Freeport bisa diselidiki pansus DPR Agus Hermanto. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai, pertemuan keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan bos PT Freeport McMoran, James R Moffett alias Jim Bob bisa diselidiki melalui pansus Freeport DPR.

‎"Memang bisa saja seandainya bertemu tapi kalau bertemu tidak membicarakan apa-apa kan juga tentunya menjadi pertimbangan juga, sehingga yang terbaik biarlah ini masuk dalam koridor-koridor berbasis hukum. Di sini bisa masuk pansus Freeport dan di situlah semua bisa digali dari segi politik, segi bisnis," kata Agus di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/12).

Politikus Partai Demokrat itu menjelaskan bahwa bukan hanya indikasi keterlibatan JK yang akan digali, namun banyak hal lain menyangkut PT Freeport Indonesia akan didalami juga.

Orang lain juga bertanya?

"Pansus punya kewenangan untuk melaksanakan penyelidikan dalam hal ini bisa memanggil yang terkait, ditanyain kemudian digali informasi dan juga bisa memanggil hal-hal yang bersangkutan dengan itu seluruhnya," tuturnya.

Namun menurut Agus, pansus tidak berwenang mengeksekusi, misalnya ditemukan pelanggaran hukum, pasti aparat hukum yang akan melaksanakan untuk eksekusinya. Sedangkan pansus sendiri merupakan suatu hak yang melekat daripada kedewana.

"Sehingga hak-hak tersebut dimiliki oleh seluruh anggota dewan. Bisa saja seluruh anggota dewan itu mengusulkan untuk dilaksanakan pansus Freeport, tentunya dengan membuat draf usulan tersebut," ujarnya.

Mekanismenya menurut Agus yaitu harus ada usulan draft pansus yang disetujui atau ditandatangani minimal 20 orang. Selain itu harus disepakati minimal 2 fraksi di DPR.

"Ini bisa diajukan ke DPR untuk dijadikan usulan daripada DPR, namun begitu dimasukan atau dibacakan di paripurna. Setelah dari paripurna dimasukkan ke Bamus dan Bamus nanti diacarakan untuk diminta persetujuan kepada seluruh anggota dewan. Apabila pansus disetujui, tujuannya ke mana misalnya hak angket atau hak-hak yang lain, sehingga apabila disetujui resmi menjadi pansus hak angket dari pada DPR," pungkasnya. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK soal Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Bila Alat Bukti Lengkap, Ditindaklanjuti
KPK soal Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Bila Alat Bukti Lengkap, Ditindaklanjuti

Tessa menegaskan, semua laporan yang diterima KPK akan diperlakukan sama dan pasti akan ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas

Mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.

Baca Selengkapnya
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara

Meski Kaesang bukan penyelenggara negara, namun KPK memiliki alasan kuat memanggil Kaesang.

Baca Selengkapnya
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU

"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali

Baca Selengkapnya
Ini Kata KPK soal Laporan Korupsi Lelang Barang Rampasan yang Seret Nama Jampidsus Kejagung
Ini Kata KPK soal Laporan Korupsi Lelang Barang Rampasan yang Seret Nama Jampidsus Kejagung

Laporan ini terkait kasus dugaan korupsi lelang barang rampasan benda sita korupsi berupa satu paket saham PT Gunung Bara Utama (GBU).

Baca Selengkapnya
Asal Ada Dokumen Pendukung, KPK Tegaskan Dugaan Gratifikasi Kaesang Ditangani Direktorat PLPM Bisa Naik Penyelidikan
Asal Ada Dokumen Pendukung, KPK Tegaskan Dugaan Gratifikasi Kaesang Ditangani Direktorat PLPM Bisa Naik Penyelidikan

KPK menjelaskan, proses aduan laporan dugaan gratifikasi Kaesang ditangani Direktorat PLPM tidak jauh berbeda dengan diusut Direktorat Gratifikasi.

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Periksa Keluarga SYL Telusuri TPPU
KPK Bakal Periksa Keluarga SYL Telusuri TPPU

Dia mengatakan tidak mudah untuk menelusuri fakta persidangan tersebut dengan pemeriksaan terhadap keluarga inti.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
Jokowi Buka Suara soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

Jokowi menegaskan, semua warga negara sama di mata hukum, termasuk Kaesang.

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Panggil Kaesang untuk Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Gulfstream
KPK Bakal Panggil Kaesang untuk Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Gulfstream

KPK berencana memanggil anak Presiden Jokowi Kaesang Pangarep untuk memberikan keterangan terkait dugaan gratifikasi jet pribadi Gulfstream

Baca Selengkapnya
KPK Selidiki Kejanggalan Harta Sekda Jatim Adhy Karyono dan Sejumlah Pejabat Lain
KPK Selidiki Kejanggalan Harta Sekda Jatim Adhy Karyono dan Sejumlah Pejabat Lain

Lembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.

Baca Selengkapnya
Geledah Kediaman Kejari Bondowoso, KPK Temukan Catatan Aliran Uang
Geledah Kediaman Kejari Bondowoso, KPK Temukan Catatan Aliran Uang

Catatan alira uang diduga berkaitan dengan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejari Bondowoso.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah 3 Rumah Terkait Korupsi di PT PGN Rugikan Negara Ratusan Miliar
KPK Geledah 3 Rumah Terkait Korupsi di PT PGN Rugikan Negara Ratusan Miliar

Usai penggeledahan, KPK mengamankan barang bukti, berupa dokumen terkait jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE, beserta barang bukti elektronik.

Baca Selengkapnya