Politisi PKS sebut Soeharto lakukan deparpolisasi, Ahok tidak
Merdeka.com - Calon petahana Basuki T Purnama atau akrab disapa Ahok dituding melakukan deparpolisasi lantaran memilih jalur independen dalam perhelatan pemilihan gubernur DKI 2017.
Tudingan ini menguat bersamaan dengan keputusan Ahok memilih Ketua BPKAD DKI Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur ketimbang Djarot Syaifullah (PDIP) yang pernah akan digandeng sebelumnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mengatakan, Ahok tidak masuk kategori melakukan deparpolisasi. Sebab keputusan Ahok diakomodir Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi undang-undang.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Siapa yang menyerang Soeharto dengan hoaks? Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
Nasir menjelaskan, deparpolisasi merupakan kondisi di mana seseorang meniadakan partai. Dia mencontohkan, itu dilakukan Presiden RI ke-2 Soeharto.
"Deparpolisasi itu seperti dilakukan oleh almarhum Soeharto, yang banyak partai kemudian dia buat tiga partai," kata Nasir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3).
Menurutnya, Ahok hanya mencoba mendiskreditkan peran parpol. Dalam hal ini, dia mencontohkan pernyataan Ahok tentang mahar politik senilai Rp 100 miliar.
"Tapi kalau hanya ucapan itu bukan deparpolisasi tapi barangkali mendiskreditkan partai. Deparpolisasi terjadi kalau meniadakan parpol," jelas anggota Komisi III ini.
Nasir memandang pilihan Ahok berjalan di jalur independen sebagai kritik bagi parpol di Indonesia. Namun melihat latar belakang Ahok yang pernah didukung Gerindra dan PDIP, Nasir mengatakan Ahok sebenarnya melupakan peran partai bagi pencapaiannya saat ini.
"Bisa terjadi seperti itu (autokritik). Tapi kemarin dia dengan Gerinda dan PDIP, inilah air susu dibalas air tuba," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaKaesang mengingatkan, kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto khawatir dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan, karena tidak memenuhi parlementary threshold 4 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya