Puan masih pikir-pikir tampung Ruhut meski dukung Jokowi-JK
Merdeka.com - Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi - JK. Akibatnya, Ruhut kena 'hukuman' dengan dirotasi dari Komisi III ke Komisi VI DPR.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Puan Maharani menilai bila seorang kader tidak sejalan dengan perintah partai memang banyak resikonya. Termasuk diberi peringatan keras hingga dipecat dari partai di mana dia bernaung.
"Pilihan politik itu harus ada konsekuensinya, Pak Ruhut kemudian mendukung Jokowi - JK pasti dia sudah bisa memprediksi apa resikonya. Jadi saya rasa Pak Ruhut sudah memikirkannya matang-matang," kata Puan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/6).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa yang dikatakan Maruarar tentang pendukung Jokowi? Maruarar juga menambahkan bahwa pendukung-pendukung Jokowi akan turun di berbagai partai lainnya, termasuk PDIP.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang membuat Jokowi kagum dengan keripik rajungan? Nama kerupuknya juga bagus, mama muda, bagus sekali cara memberi namanya juga bagus saya senang betul bukan saya senang mama muda, enggak, ya saya senang cara memberi nama itu bagus sekali kerupuk rajungan mama muda,' kata Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi menilai kemasan keripik rajungan? 'Kerupuk rajungan seperti ini kemasannya dulunya hanya diberi plastik biasa dijual ke mana-mana, sekarang seperti ini ini bisa dijual di ritel modern Hypermart di manapun bisa meskipun belum semuanya seperti ini kemasan seperti ini tapi mungkin sudah 40 an persen yang kemasan seperti ini,' ucapnya.
-
Bagaimana cara Riri mendukung pasangan Teguh-Bambang? Bentuk dukungan kepada pasangan Teguh Prakosa dan Bambang Gage diantaranya menggunakan platform Surakarta Ceria.
Menurut Puan, dalam berpolitik memang memiliki banyak resiko. Termasuk bertolak belakang dengan apa yang diinginkan partai. Contoh lain, begitu pula dengan Agus Gumiwang, Poempida Hidayatullah dan Nusron Wahid yang dipecat oleh Partai Golkar lantaran membelot dan justru mendukung Jokowi - JK.
"Saya rasa semua orang politik sudah paham dengan resiko dan konsekuensinya kalau mereka punya perbedaan pandangan dengan partainya," tegasnya.
Ketika ditanya apakah PDIP kemudian akan menampung politikus-politikus yang didepak dari partainya, Puan terdiam sejenak. "Nantilah, belum kita pikirkan, yang penting menang dulu," tutup putri Megawati itu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP tak ambil pusing dengan dukungan Luhut kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPuan mengaku survei tersebut akan menjadi penyemangat tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPuan enggan berkomentar jauh mengenai kans Gibran jadi cawapres.
Baca SelengkapnyaPuan masih enggan menyebutkan nama yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaDisinggung soal arah dukungan Jokowi, Puan meminta awak media bertanya kepada presiden langsung.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan, posisi Jokowi di PDIP akan dia diskusikan jika ada momen bertemu dengan Presiden.
Baca SelengkapnyaPuan memastikan partai berlambang banteng moncong putih itu senantiasa solid.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil memang unggul telak dibanding kandidat calon lain di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP akui sedang pertimbangkan Ridwan Kamil atau Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara (Jubir) PKS M Khalid menyampaikan, pihaknya tidak bisa langsung memutuskan arah dukungan ke Ridwan Kamil dan masih mengkaji dinamika yang berjalan.
Baca SelengkapnyaPuan mengaku tidak khawatir dengan perolehan suara PDIP di Jateng.
Baca Selengkapnya