Rumahnya ditempeli stiker Risma-Whisnu, Rasiyo naik pitam
Merdeka.com - Tim pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di hari terakhir kampanye membagi-bagikan brosur di 32 kecamatan se-Surabaya, Jawa Timur, Sabtu siang (5/12). Saat bagi-bagi brosur bertuliskan: Bangga Jadi Surabaya, itu dilakukan di daerah Semolowaru, tim relawan tiba-tiba dimaki-maki rival Risma-Whisnu, yaitu Cawali Rasiyo.
Spontan, empat dari enam relawan Risma-Whisnu lari tunggang langgang terkena dampratan dan ancaman calon urut satu besutan Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN) tersebut.
Ketua Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Semolowaru, Nur menceritakan, saat itu dia dan enam anggotanya mendapat tugas menyebar dan menempelkan brosur bergambar pasangan incumbent yang di bawahnya bertuliskan: 2 Risma-Whisnu Bangga Jadi Surabaya, di daerahnya.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana Prabowo melihat posko evakuasi? Setelah mendarat di BIM, Prabowo langsung terbang dengan helikopter untuk melihat posko evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
Saat memasuki Semolowaru Gg III, yang merupakan daerah Rasiyo atau kampung tempat mantan Sekdaprov Jawa Timur ini tinggal, tiba-tiba si empunya rumah datang. Saat itu, Rasiyo turun dari mobil sedan warna hitamnya dan marah-marah.
"Waktu itu, anak-anak menempel leaflet di sepanjang Semolowaru Gg III. Memang arah kita tidak ke sana, tapi kebetulan saya lewat ke arah selatan, dan saya mampir ke toko beli sesuatu di tempat itu. Kemudian anak-anak nempel leaflet itu di rumah Rasiyo dan rumah-rumah lain," cerita Nur via telepon selulernya, Sabtu petang.
Dia melanjutkan, saat itu Rasiyo baru pulang dan dikawal polisi. Nah, kata dia, anak-anak kan tidak tahu kalau itu Rasiyo, dikasihlah Rasiyo brosur Risma-Whisnu. "Dia (Rasiyo) marah-marah. Anak-anak, ada empat orang, lari. Dari enam orang tinggal dua orang. Empat anak ini pergi ketakutan, karena diancam akan dilaporkan ke RT dan akan dipukuli."
Kemudian, masih cerita Nur sambil menirukan ucapan dan makian Rasiyo, "Saya dipanggil Rasiyo. Dia bilang dambil marah-marah: Jangan di sini, ini wilayah saya. Saya lapor RT bisa digebuki (dipukuli). Kalau cari duit jangan gitu."
"Terus saya minta maaf dan bilang, anak-anak tidak tahu, saya minta maaf. Polisi yang ngawal Rasiyo juga kasih peringatan ke saya. Saya minta maaf lagi dan bilang memang arah saya ndak ke sini, hanya kebetulan lewat, dan anak-anak tidak tahu nempel leafletnya di wilayah ini," sambung Nur.
Terpisah, Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy Kurniasari, Zainul Arifin dihubungi wartawan, tidak membantah peristiwa tersebut. Arifin menceritakan kronologis peristiwa versi pihaknya.
"Tadi siang, tim kampanye Risma-Whisnu menyebar brosur daan stiker di lingkungan kediaman, rumah Rasiyo. Lalu tim tersebut menempell dan membagi-bagikan stiker tersebut ke rumahnya Rasiyo. Hal ini yang membuat Paklik Rasiyo langsung menegur tim kampanye Risma-Whisnu. Menegur bukan memarahi," dalihnya.
Arifin menambahkan, "Etika tim kampanye Risma-Whisnu perlu dipertanyakan dengan membagi-bagikan stiker di rumah kediaman Rasiyo. Tapi kami tak mau masalah ini diperbesar. Kami juga tak memberitahukan kejadian ini ke Tim Pemenangan Risma-Whisnu," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS, seorang tersangka pelaku rudapaksa atau pemerkosaan mengamuk di Kepolisian Sektor Gantarang, Bulukumba. Dia membakar ruang tahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi terpaksa memberikan hadiah timah panas karena pelaku mencoba melarikan diri dan melawan.
Baca SelengkapnyaTeman Seangkatan Kenang Sosok Briptu Rian, Polisi yang Dibakar Istri di Mojokerto
Baca SelengkapnyaAdapun eksekusi rumah milik Rasich Hanif diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaRisma Fatmawati (RF), wanita berusia 19 tahun, tewas setelah ditikam suaminya IS (23) memakai sikat gigi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPertemuan di suatu tempat itu membicarakan terkait berita yang dimuat Rico. Oknum itu meminta agar Rico menghapus beritanya dan unggahan di medsos.
Baca SelengkapnyaIstrinya melarang sang suami keluar malam mabuk-mabukan.
Baca SelengkapnyaRE (4), mengalami luka di sekujur tubuh dan mengalami pendarahan karena dianiaya ibu sambungnya RY (37). Saat ini kondisi korban sudah membaik.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menangkap pelaku pemerasan disertai ancaman yang menimpa selebgram Ria Ricis.
Baca Selengkapnya