Saat Kubu Jokowi 'Tersengat' Pernyataan Anies Baswedan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap kali terlihat hadir dalam acara politik yang diselenggarakan Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia juga diberikan kesempatan untuk berpidato. Dalam pidatonya, Anies beberapa kali melontarkan pernyataan yang membuat kubu Jokowi-Ma'ruf Amin bereaksi.
Pernyataan itu seperti menambah tensi politik. Apa yang membuat kubu Jokowi 'tersengat' terkait pernyataan Anies Baswedan? Berikut ulasannya:
Berharap Prabowo-Sandi Bisa Ulang Kemenangan Pilkada DKI
-
Apa tanggapan Jokowi tentang tudingan menjegal Anies? Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik. Sehingga, ia tidak ada urusan untuk mencampurinya.'Ya tapi kan itu urusan partai politik, mau mencalonkan dan tidak mencalonkan itu urusan koalisi, urusan partai politik,' ucapnya.'Ada mekanisme, ada proses disitu, saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya' ujar Jokowi.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Anies Baswedan mengaku awalnya kerap dipandang rendah dan tidak diunggulkan melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal itu disampaikan dalam Konferensi Nasional Gerindra di Sentul Jawa Barat, Senin (17/12) lalu. Belajar dari Pilgub DKI, Anies berharap perjuangannya bisa diulang oleh Prabowo dan Sandiaga di level Pilpres.
"Insya Allah apa yang terjadi di Jakarta akan berulang di level nasional. Jangan lupa kerja tuntas kerja ikhlas," kata Anies Baswedan.
PDIP: Jadi Manusia Enggak Boleh Takabur
Mendengar pernyataan Anies, politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi bereaksi. Dia mengatakan bahwa Anies tidak boleh takabur jika Prabowo-Sandiaga bisa mengulang kemenangan Pilgub DKI Jakarta di Pilpres 2019. Sebab secara ketokohan Jokowi dan Ahok berbeda.
"Kita jadi manusia enggak boleh takabur. Semua mesin partai sedang berjalan. Kedua, beda Pak Jokowi dan Pak Ahok pertarungannya. Bedanya Pak Jokowi ini dan Pak Ahok kan beda," ujar Prasetyo ditemui di DPP PDIP.
TKN: Jokowi Bukan Ahok
Reaksi juga datang dari Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani. Ia menegaskan, skenario kemenangan Pilgub DKI tak bisa disamakan dengan Pilpres 2019.
"Pak Jokowi berbeda dengan Ahok. Jokowi pribadi yang tegas," tegas Arsul Sani.
Pose Dua Jari Anies Baswedan
Tak hanya soal pernyataan. Dalam acara itu pose dua jari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga disorot. Usai berpidato di atas mimbar Anies bergaya salam dua jari, mengacungkan jempol dan jari telunjuknya.
Anies lalu dilaporkan ke Bawaslu oleh Garda Nasional untuk Rakyat (GNR). Anies dituding melanggar Pasal 281 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Saat dikonfirmasi, Anies enggan berkomentar banyak soal pelaporan dugaan kampanye terhadap dirinya di Bawaslu. Anies menggeleng-gelengkan kepalanya saat ditanyakan mengenai hal tersebut. "Enggak ada tanggapan, setiap warga negara boleh melaporkan siapa saja," kata Anies.
Dicurigai sebagai Kampanye
Juru Bicara Timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily curiga pose dua jari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Konferensi Nasional Gerindra bagian dari kampanye Prabowo-Sandiaga. Dia mempertanyakan kehadiran Anies dalam acara itu, apakah sebagai simpatisan atau Gubernur DKI.
"Nah kalau kemudian di situ sebagai simpatisan Pak Prabowo dan menggunakan citra diri pasangan Pak Prabowo salah satunya dengan mengatakan dua jari ya menurut saya patut dicurigai itu bagian dari kampanye patut diduga bagian dari kampanye," kata Ace.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, tidak ada serang personal dalam debat tersebut
Baca SelengkapnyaJK juga bercerita mengenai perubahan sikap Jokowi yang belakangan banyak disorot.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, etik memang dimulai dari kepala atau cara berpikir, kemudian anggota tubuh lainnya mengikuti etika yang sama.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, alangkah baiknya bila Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang tak akan berkampanye.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku terkejut ketika Presiden Jokowi ikut berkomentar terkait debat kemarin. Menurutnya, biar publik yang menilai.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menanggapi pernyataan Jokowi yang mengatakan presiden boleh berkampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaAnies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca Selengkapnya