Sebelum jabat Ketua Komisi II, Agun pernah minta kursi pimpinan DPR ke Setnov
Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi II DPR, Agun Gunandjar ternyata pernah meminta jatah untuk menjadi pimpinan DPR kepada Setya Novanto yang saat itu menjabat sebagai ketua Fraksi Golkar. Hal itu diungkap saat menjadi saksi di sidang kasus korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, dengan terdakwa Setya Novanto.
Mulanya saat kepemimpinan Golkar masih dipegang Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Partai. Saat itu Agun tidak memiliki jabatan apapun. Meski menjadi calon legislatif, hanya ada di nomor IV. Kemudian Aburizal Bakrie menggantikan posisi Jusuf Kalla sehubungan dengan pencalonan Wakil Presiden.
"Saya minta tolong ke Pak Nov. Pak, bapak ketua fraksi, saya sangat senior saya mohon betul jadi ketua di Komisi III, karena saya berharap saya pengen jadi pimpinan," ujar Agun, Senin (12/2).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Mengapa Rudini menolak perintah Presiden Soeharto untuk menjadi Ketua Golkar? Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.
Namun, permintaannya kepada Setnov untuk mendapat kursi jabatan tidak diindahkan. Justru, Partai Golkar melalui Setya Novanto sebagai ketua fraksi, menunjuknya menjadi anggota Komisi II DPR.
Duduk di kursi anggota Komisi II DPR tidak lama, Hingga akhirnya dia mengaku ditunjuk menjadi Ketua Komisi II DPR menggantikan Chairuman Harahap.
"Tapi ternyata yang didapat jadi pengurus partai pun tidak, pengurus apapun tidak. Sudahlah saya beri jabatan Ketua Komisi III saya minta pertolongan yang ada saya malah jadi anggota Komisi II," ujarnya.
Duduk di kursi ketua Komisi II DPR Agun mengaku tidak terlibat cukup banyak atas pembahasan proyek e-KTP. Alasannya, saat menjadi ketua Komisi II DPR pembahasan proyek ini sudah berjalan. Termasuk saat menyinggung anggaran.
"Saya masuk (menjadi Ketua Komisi II DPR) saat pembahasan anggaran 2012-2013. Jadi saya memang tidak terlalu berperan. Saya ingin ungkapkan itu," ujar Agun.
Diketahui, nama Agun Gunandjar disebut-sebut menerima fee dari proyek e-KTP sebesar USD 1 juta. Uang tersebut diterima dari Andi Agustinus alias Andi Narogong, pengusaha sekaligus terdakwa atas kasus yang sama.
Namun Agun membantah, baik pemberian oleh pihak swasta ataupun dari pihak Kementerian Dalam Negeri. "Saya tidak pernah terima apapun dari kantor Kemendagri," ujar Agun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaKetua DPDSultan Bachtiar Najamudin angkat suara, terkait protes yang disampaikan senator Alfiansyah 'Komeng'.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku pihaknya akan tetap mengikuti aturan MD3 dan memang tidak tertarik dengan kursi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaPadahal, Komeng berharap dirinya ditugaskan di Komite III yang bersinggungan dengan seni kebudayaan.
Baca SelengkapnyaAlex yang merupakan pimpinan KPK dua periode ini menyebut saat itu tak bisa menghentikan kasus Setnov.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaDia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya