Serangan 'fajar caleg', bagi-bagi gelas, susu, dan beras
Merdeka.com - Seorang calon legislator perempuan untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru, Riau, Selasa tengah malam, membagi-bagikan sembako seperti susu kental kemasan kaleng, gula, teh kotak dan beras ke masyarakat di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya.
"Dari tadi sore sampai tengah malam ini sembako dibagikan ke masyarakat," kata Ali (53), seorang warga di Kompleks Perumahan Bertuah Sejahtera. Demikian dilansir dari Antara, Selasa (8/4).
Warga lainnya mengungkapkan, pembagian sembako tersebut dilakukan oleh beberapa pemuka masyarakat dengan disertakan pula kartu nama caleg tersebut. Sejumlah warga tampak menerima bantuan sembako yang dianggap sebagai sumbangan sukarela itu.
-
Kenapa polisi meminta uang kepada pemobil? 'Seratus ya, pak, nggak ada, pak,' ucap pemobil. Namun sang polisi tetap kukuh meminta Rp150 ribu. Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Kendaraan apa saja yang mengisi bensin di SPBU? Tidak hanya itu, ada juga kendaraan nyeleneh seperti mobil mainan dan sepeda yang mengisi di SPBU.
-
Kenapa kendaraan unik mengisi bensin di SPBU? Keberadaan sederet kendaraan nyeleneh ini tentu menarik perhatian pengendara lain yang sedang mengantre di SPBU.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
"Hanya saja ada pesan terselubung, dia minta dicoblos besok," kata warga.
Sementara di Kecamatan Tampan, dua caleg perempuan untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan DPRD Provinsi Riau (ibu dan anak) dikabarkan melakukan "serangan fajar" melalui tangan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
Ketua RT tersebut kemudian membagikan kartu nama dan ajakan memilih caleg tersebut dengan diselipkan ke surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih (C6).
Sementara itu di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau, memberikan gelas dan uang pada masa tenang, beberapa jam menjelang pencoblosan.
"Saya dapat selusin gelas dan uang yang diberikan oleh tim sukses caleg tertentu," kata Si (37) warga Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir.
Dia mengatakan selain gelas juga diberikan uang sebesar Rp 100.000 dengan alasan untuk membeli bensin kendaraan ketika mendatangi TPS pada 9 April 2014.
Namun, warga lainnya Dr (39) yang berdomisili di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, mendapatkan uang Rp 50.000 dari caleg, dan ada juga yang memberi Rp 10.000.
"Yang kami coblos besok adalah yang memberikan uang lebih besar," kata Dr yang meminta agar identitasnya ditulis menggunakan inisial.
Bahkan, caleg dari partai tertentu mendatangi rumah penduduk pada malam hari dan memberikan uang di kawasan jalan Pesisir dekat jembatan Siak III, Kelurahan Meranti Pandak.
Dr mengatakan saat memberikan uang oleh tim sukses caleg maka mereka menitipkan kartu nama agar jangan sampai salah ketika mencoblos.
Dia menyebutkan bahwa keluarganya di jalan Sempurna, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru malahan menerima uang sebesar Rp 200 per orang dengan hanya menunjukan bukti surat panggilan untuk mencoblos.
Dia menambahkan upaya pemberian itu namanya bukan serangan fajar tapi serangan malam untuk memuluskan langkah menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentuk praktik ini bervariasi, mulai dari pemberian uang tunai, paket sembako, hingga barang-barang lain yang memiliki nilai ekonomis.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.
Baca SelengkapnyaBawaslu memutuskan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka melanggar Pergub DKI usai bagi-bagi susu di CFD
Baca SelengkapnyaDia mengungkap, temuan tersebut berada di wilayah Kepulauan Seribu pada 25 November 2024 atau di momentum hari tenang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Pergub tersebut, HBKB atau CFD tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.
Baca Selengkapnya'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka memanfaatkan waktu cuti kampanye sebagai Wali Kota Solo untuk blusukan ke Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video relawan Ganjar-Mahfud yang protes usia menghadiri kampanye akbar di kota Makassar.
Baca SelengkapnyaTagar nazar Pemilu atau #nazarpemilu tengah trending di media X
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran menggelar kegiatan di sejumlah titik di Sumatera Utara, Sulawesi Barat dan Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya