Sindiran Amien Rais: Pengangguran Meluas dan Tambah Utang Itu New Normal
Merdeka.com - Tokoh reformasi Amien Rais meminta pemerintah menghentikan istilah new normal. Sebab, istilah tersebut membuat kesalahpahaman.
Amien menilai, apa yang dimaksud normal itu harus ada standar dan rujukan. Namun, justru situasi saat ini memburuk.
"Apa yang normal itu biasanya ada standarnya, ada norma-norma, ada pola-pola yang reguler, dan tentu ada poin rujukan referensi, ini nggak ada sama sekali," kata Amien Rais melalui video yang disiarkan akun instagram amienraisofficial, Senin (25/5).
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
"Nah karena itu saudara-saudara jangan dipakai lagi ini, ini bisa mengelabui kita sendiri, kita termakan oleh pemikiran kita, kemudian apapun dianggap normal," lanjutnya.
Amien memahami jika new normal itu diterapkan setelah virus mereda. Misalnya PNS bekerja tetap memakai masker, menerapkan jaga jarak dan sebagainya. Namun, mantan Ketua MPR itu tidak sepakat jika yang dimaksud new normal adalah kondisi ekonomi yang buruk.
"Tapi kalau kemudian bahwa pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus juga new normal, lantas semakin hancur ekonomi negara kita new normal, nah itu yang saya kira sudah kebablasan ya," ucapnya.
Maka itu, dia mengingatkan pemerintah jangan menghibur suasana dengan menggunakan istilah new normal tersebut. Karena situasi saat ini tengah berat dan memburuk.
"Jadi marilah kita jadi bangsa yang cerdas para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat ya jangan dihibur dengan new normal yang tidak normal," kata Amien.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies menyindir jargon lanjutkan lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaMaka itu perlu adanya gagasan supaya kebijakan tidak salah arah.
Baca SelengkapnyaAnies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerubahan itu ditegaskan oleh Cak Imin, adalah nasib lebih baik dari sebelumnya yang menganggur menjadi bekerja.
Baca SelengkapnyaAmien Rais setuju sistem pemilihan presiden dikembalikan oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaPadahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menekankan pentingnya berdiskusi dalam proses demokrasi. Kebijakan menurutnya harus dimulai dari adu gagasan dalam bentuk narasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai KPR tidak menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaGerindra mengatakan, pembahasan amandemen UUD 1945 masih jauh dan tak mudah mengembalikan kewenangan MPR seperti zaman dulu.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca Selengkapnya