Survei: Demokrat paling krisis karena korupsi
Merdeka.com - Survei yang dilakukan Political Communication Institute (PolcoMM) menunjukkan Partai Demokrat yang paling banyak diberitakan mengenai krisis yakni persentase 34,2 persen. Hal tersebut dikarenakan kasus korupsi yang menimpa para kader Demokrat.
"Hal itu dikarenakan kasus korupsi yang melilit kader-kader partai berlambang bintang mercy tersebut," ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto, Minggu (9/2).
Kemudian disusul oleh partai Golkar dengan 24,3 persen karena kasus yang hampir serupa yakni korupsi. PKS dengan 20,3 persen juga banyaknya pemberitaan kasus korupsi dan kemudian PDIP 9,2 persen lalu Nasdem 5 persen dikarenakan konflik internal.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Partai apa yang unggul di Pemilu 2024 DKI? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 850.174 suara.
-
Bagaimana cara Demokrat dalam menghadapi dinamika politik? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
Dengan adanya survei tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik menurun. Dalam menyikapi krisis yang dialami, masing-masing partai politik memiliki cara-cara yang berbeda baik dalam memberikan reaksi maupun dalam strategi penanganan krisis tersebut.
Pertama proaktif yakni dengan mengambil langkah tepat ketika krisis terjadi partai Nasdem dan partai Hanura termasuk kategori ini. Kedua adaptif, yakni cenderung melihat situasi ketika terjadi krisis. Partai Golkar dan PDIP masuk kategori ini.
"Sedangkan yang ketiga reaktif, yakni mengambil langkah yang tidak tepat ketika terjadi krisis. Partai Demokrat dan PKS berada dalam kategori ini," jelasnya.
Selain itu, Golkar dan PDIP mampu melakukan proses adaptif sehingga meraih kepercayaan masyarakat, sedangkan PKS meski dianggap memiliki krisis yang besar namun mampu mengembalikan kepercayaan publik.
Faktor yang dianggap publik mampu mengembalikan kepercayaan terhadap partai politik adalah tidak melakukan korupsi (41,7), pro rakyat (24,1), dekat dengan rakyat (14,2), kualitas kader (6,9), dan lain-lain (13,1). Responden menyatakan bahwa kader dan parpol harus memiliki kedekatan Tuhan, mampu mewujudkan janji-janji politik, serta tidak menjadikan rakyat sebagai komoditas politik semata.
Seperti diketahui, dalam melakukan penelitian PolcoMM terlebih dahulu melakukan Content Analysis dan Discourse Analysis pada 15 media massa yakni 5 media cetak nasional, 5 media televisi swasta, dan 5 media online.
Selanjutnya, tahap kedua melakukan survei di 15 kota besar yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Manado, dan Ambon pada 20 Januari 2014 sampai 3 Februari 2014. Pengumpulan data, dilakukan survei terhadap 1.000 orang. Dengan wawancara langsung kepada responden. Tingkat kepercayaan survei sebesar 9,5 persen dan margin error sebesar 5 persen. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat bahwa partainya banyak kehilangan kursi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaIndeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.
Baca SelengkapnyaKesimpulan itu diberikan karena banyaknya penyalahgunaan kekuasaan, intervensi penegak hukum, pelanggaran etika
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaHasil SPI KPK menunjukkan skor integritas untuk tahun 2023 sebesar 71.
Baca SelengkapnyaIndonesia Corruption Watch (ICW) merilis tren penindakan kasus korupsi pada 2023. Mereka mencatat 791 kasus rasuah atau terbanyak dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca Selengkapnya