Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Demokrat paling krisis karena korupsi

Survei: Demokrat paling krisis karena korupsi Partai Demokrat. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Survei yang dilakukan Political Communication Institute (PolcoMM) menunjukkan Partai Demokrat yang paling banyak diberitakan mengenai krisis yakni persentase 34,2 persen. Hal tersebut dikarenakan kasus korupsi yang menimpa para kader Demokrat.

"Hal itu dikarenakan kasus korupsi yang melilit kader-kader partai berlambang bintang mercy tersebut," ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto, Minggu (9/2).

Kemudian disusul oleh partai Golkar dengan 24,3 persen karena kasus yang hampir serupa yakni korupsi. PKS dengan 20,3 persen juga banyaknya pemberitaan kasus korupsi dan kemudian PDIP 9,2 persen lalu Nasdem 5 persen dikarenakan konflik internal.

Dengan adanya survei tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik menurun. Dalam menyikapi krisis yang dialami, masing-masing partai politik memiliki cara-cara yang berbeda baik dalam memberikan reaksi maupun dalam strategi penanganan krisis tersebut.

Pertama proaktif yakni dengan mengambil langkah tepat ketika krisis terjadi partai Nasdem dan partai Hanura termasuk kategori ini. Kedua adaptif, yakni cenderung melihat situasi ketika terjadi krisis. Partai Golkar dan PDIP masuk kategori ini.

"Sedangkan yang ketiga reaktif, yakni mengambil langkah yang tidak tepat ketika terjadi krisis. Partai Demokrat dan PKS berada dalam kategori ini," jelasnya.

Selain itu, Golkar dan PDIP mampu melakukan proses adaptif sehingga meraih kepercayaan masyarakat, sedangkan PKS meski dianggap memiliki krisis yang besar namun mampu mengembalikan kepercayaan publik.

Faktor yang dianggap publik mampu mengembalikan kepercayaan terhadap partai politik adalah tidak melakukan korupsi (41,7), pro rakyat (24,1), dekat dengan rakyat (14,2), kualitas kader (6,9), dan lain-lain (13,1). Responden menyatakan bahwa kader dan parpol harus memiliki kedekatan Tuhan, mampu mewujudkan janji-janji politik, serta tidak menjadikan rakyat sebagai komoditas politik semata.

Seperti diketahui, dalam melakukan penelitian PolcoMM terlebih dahulu melakukan Content Analysis dan Discourse Analysis pada 15 media massa yakni 5 media cetak nasional, 5 media televisi swasta, dan 5 media online.

Selanjutnya, tahap kedua melakukan survei di 15 kota besar yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Manado, dan Ambon pada 20 Januari 2014 sampai 3 Februari 2014. Pengumpulan data, dilakukan survei terhadap 1.000 orang. Dengan wawancara langsung kepada responden. Tingkat kepercayaan survei sebesar 9,5 persen dan margin error sebesar 5 persen. (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY Curhat di Depan Prabowo: Demokrat Banyak Kehilangan Kursi DPR pada Pileg 2024
AHY Curhat di Depan Prabowo: Demokrat Banyak Kehilangan Kursi DPR pada Pileg 2024

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat bahwa partainya banyak kehilangan kursi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap

Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.

Baca Selengkapnya
Penutupan Rakernas V PDIP, Puan Maharani: Pemilu 2024 Paling Buruk Dalam Sejarah Demokrasi Indonesia
Penutupan Rakernas V PDIP, Puan Maharani: Pemilu 2024 Paling Buruk Dalam Sejarah Demokrasi Indonesia

Kesimpulan itu diberikan karena banyaknya penyalahgunaan kekuasaan, intervensi penegak hukum, pelanggaran etika

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024

Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies

Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.

Baca Selengkapnya
Survei KPK Ungkap Skor Integritas Turun: Risiko Korupsi Besar
Survei KPK Ungkap Skor Integritas Turun: Risiko Korupsi Besar

Hasil SPI KPK menunjukkan skor integritas untuk tahun 2023 sebesar 71.

Baca Selengkapnya
ICW: Kasus Korupsi 2023 Terbanyak dalam 5 Tahun Terakhir
ICW: Kasus Korupsi 2023 Terbanyak dalam 5 Tahun Terakhir

Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis tren penindakan kasus korupsi pada 2023. Mereka mencatat 791 kasus rasuah atau terbanyak dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk

Kinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Jika Pemilu Hari Ini: PDIP 24,1%, Gerindra 14,4% dan Golkar 9,3%
Survei Indikator Jika Pemilu Hari Ini: PDIP 24,1%, Gerindra 14,4% dan Golkar 9,3%

PDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator

Baca Selengkapnya