Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Telepon Dua Anggota Komisi III DPR untuk 'Amankan' Skenario Ferdy Sambo

Telepon Dua Anggota Komisi III DPR untuk 'Amankan' Skenario Ferdy Sambo Ferdy Sambo jalani sidang kode etik. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memanggil sejumlah pihak yang mengaku mendapatkan telepon dari anggota Komisi III DPR. Dalam telepon ini, anggota dewan tersebut diduga hendak mengarahkan kasus Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ketua MKD Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, anggota DPR tersebut berupaya mempengaruhi Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dalam kasus Irjen Ferdy Sambo.

Sosok anggota DPR yang menelepon Sugeng di awal kasus kematian Brigadir J itu berasal dari Komisi hukum DPR atau Komisi III DPR.

Orang lain juga bertanya?

Namun, Habib merahasiakan sosok yang menghubungi Sugeng. Hanya saja, dia menyebut ada tiga orang, dua anggota DPR, satu perwira menengah Polri.

"Tiga nama disebutkan oleh beliau, tapi saya tak perlu sampaikan. Komisi III DPR, semua,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8).

Namun, Habib memastikan dalam pembicaraan anggota DPR dan Sugeng tidak ada yang menyangkut aliran uang dan pidana.

"Tetapi dalam dialognya hal yang tidak menyangkut keuangan maupun pidana. enggak ada," ujar politikus PKS ini.

Cerita Ketua IPW

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkap, ada anggota DPR yang berupaya memengaruhinya dalam melontarkan pendapat di media soal kasus Irjen Ferdy Sambo.

Dia dihubungi tanggal 12 Juli 2022 atau ketika kasus kematian Brigadir J baru bergulir. Kepada Sugeng, anggota DPR ini bilang bahwa Ferdy Sambo hanya korban dan dizolimi.

"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizolimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia (Sambo) sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengerin. Jadi gimana, bos. Ya begitu," ujar Sugeng saat klarifikasi MKD.

Anggota DPR ini juga menceritakan kronologi awal mula kasus Sambo sebelum terkuak kebenaranya. Salah satunya kronologi istri Sambo dilecehkan.

"Jadi kejadiannya seperti itu. Bahwa dia itu istrinya dilecehkan. Persis sama dengan yang sama dilontarkan Karopenmas. Oke informasi saya ini saya tampung. Itu tanggal 12 Juli," kata Sugeng.

Clue dari Mahfud MD

Sebelumnya, MKD juga memanggil Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam pemanggilan itu, MKD ingin mengonfirmasi komentar Mahfud MD tentang ada anggota DPR yang ditelepon Irjen Pol Ferdy Sambo.

Mahfud menjelaskan kepada MKD, ada prakondisi yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo untuk meyakinkan terjadi adu tembak antar anak buahnya. Sambo menghubungi sejumlah pihak. Termasuk anggota DPR.

Wakil Ketua MKD Habiburokhman menanyakan prakondisi seperti apa yang dimaksud. "Prakondisi yang dimaksud, prakondisi itu maksudnya sebelum membunuh melakukan prakondisi dan menghubungi orang itu atau seperti apa?" ujar Habiburokhman dalam sidang MKD.

Mahfud menjelaskan, prakondisi dibuat setelah Sambo membunuh Brigadir J. Untuk membuat alibi telah terjadi tembak menembak antar anak buahnya.

"Setelah membunuh, jadi setelah membunuh itu kan, kalau dari laporan pak kapolri dan sebagainya, setelah membunuh, kan, dia mencari skenario untuk menjelaskan bahwa itu tembak menembak," ujar Mahfud.

Sambo menghubungi sejumlah pihak seperti Kompolnas, Komnas HAM, pimpinan redaksi media massa, dan anggota DPR.

Selain itu, Sambo juga menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Ketika itu viral video Sambo menangis terisak sampai dipeluk Fadil Imran. Peristiwa itu terjadi pada 13 Juli 2022 di ruangan Kapolda Metro Jaya.

Menurut Mahfud, perisitiwa haru bersama Fadil Imran itu adalah skenario Sambo agar banyak pihak percaya terjadi tembak menembak antara anak buahnya.

"Agar orang percaya lalu dia menghubungi beberapa orang, nangis, termasuk maaf saja, kapolda, itu kan nengok gitu, lalu diadukan begini sambil nangis," ujar Mahfud.

"Itu menurut saya bagian dari itu. Karena yang di kantong saya juga begitu," ucapnya.

Mahfud mengatakan, saat ini skenario Sambo sudah jelas. Bahwa alibi tersebut dibuat untuk menutupi kejahatan penembakan terhadap Brigadir J.

"Semua sudah terbukti dan tersangka utamanya sudah tertangkap. Sekarang sudah diadili juga etiknya hari ini. Itu dalam rangka memuluskan skenario untuk menutupi kejahatannya," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88
DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88

DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88

Baca Selengkapnya
KPK Panggil Febri Diansyah hingga Donal Fariz Terkait Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo
KPK Panggil Febri Diansyah hingga Donal Fariz Terkait Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo

KPK memanggil Febri Diansyah hingga Donal Fariz untuk kebutuhan penyidikan.

Baca Selengkapnya
Staf Sekjen PDIP Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku
Staf Sekjen PDIP Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Kusnadi memenuhi panggilan penyidik lembaga antirasuah dengan masih adanya rasa trauma.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih

intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Belum Terima Pernyataan Resmi soal Jampidsus Dikuntit Densus 88
Komisi III DPR Belum Terima Pernyataan Resmi soal Jampidsus Dikuntit Densus 88

DPR tidak ingin berasumsi atas peristiwa atau kejadian yang memang belum adanya pernyataan secara resmi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Komjen Fadil Tantang Aiman Datang ke Polda,
VIDEO: Komjen Fadil Tantang Aiman Datang ke Polda, "Jangan Cuma Berani Bicara Tak Bertanggung Jawab"

Komjen Fadil, dalam rapat, menanggapi soal kabar hoaks yang disampaikan oleh Aiman Witjaksono.

Baca Selengkapnya
KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah Cs Disidang Syahrul Yasin Limpo
KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah Cs Disidang Syahrul Yasin Limpo

Pemanggilan Febri Diansyah Cs Usai diungkapkan saksi pada saat sidang perkara gratifikasi dan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu
Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu

Seharusnya, seluruh aparat intelijen menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Tindakan ini akan melukai demokrasi.

Baca Selengkapnya
Gaduh Jampidsus Diduga Dikuntit Densus 88, Arteria Dahlan: Seandainya Benar Ini Sangat Memprihatinkan
Gaduh Jampidsus Diduga Dikuntit Densus 88, Arteria Dahlan: Seandainya Benar Ini Sangat Memprihatinkan

“Seandainya itu benar terjadi ini sangat memprihatinkan. Mudah mudahan semua pihak mampu menahan diri," kata Arteria

Baca Selengkapnya
VIDEO: Arteria PDIP Geram Serukan Menkumham Yasonna & Imigrasi Lawan Kejaksaan!
VIDEO: Arteria PDIP Geram Serukan Menkumham Yasonna & Imigrasi Lawan Kejaksaan!

Arteria Dahlan meminta Dirjen Imigrasi Kemenkumham melakukan perlawanan terhadap Kejaksaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Komjen Fadil Tantang Aiman Datang ke Polda: Jangan Cuma Berani Bicara Tak Bertanggung Jawab
VIDEO: Komjen Fadil Tantang Aiman Datang ke Polda: Jangan Cuma Berani Bicara Tak Bertanggung Jawab

Fadil menantang Aiman untuk datang ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan KPK, Hasto Jelaskan Duduk Perkara Namanya Diseret Kasus DJKA
Penuhi Panggilan KPK, Hasto Jelaskan Duduk Perkara Namanya Diseret Kasus DJKA

Hasto pun menjelaskan duduk perkara dirinya diseret dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya