Titiek Soeharto bandingkan kenaikan BBM era Soeharto & Reformasi
Merdeka.com - Soal kapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disesuaikan di era Orde Baru, hanya Tuhan dan Soeharto serta menteri yang bersangkutan yang tahu. Namun di era reformasi, soal kapan diumumkan harga BBM naik maka pencari rente tahu lebih dahulu daripada presidennya.
Kini jamak dilakukan masyarakat, jauh-jauh hari sebelum harga BBM naik maka terjadi penimbunan dalam skala kecil maupun besar.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi berpendapat, pemerintahan Jokowi harus melakukan sosialisasi kenaikan harga BBM minimal satu hingga tiga bulan sebelum hari pelaksanaan kenaikan harga. Kondisi psikologis dan ekonomi masyarakat harus dipersiapkan terlebih dahulu.
-
Kapan subsidi BBM Soeharto dimulai? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM,“ demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Kenapa Soeharto mulai subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya. Sedangkan konsumsi minyak tanah berkembang cepat.
-
Bagaimana cara Soeharto subsidi BBM? Perolehan LBM didapat dari selisih nilai penjualan BBM di dalam negeri, dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh BBM tersebut.
-
Kapan harga BBM naik 60 kali lipat di era Soekarno? Di tahun 1965, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa harga BBM dinaikkan di tahun 1965? Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
"Kebijakan yang sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak harus mendapat penanganan strategi komunikasi yang tepat dan terukur. Masyarakat harus mendapat edukasi yang intensif mengapa harga BBM harus dinaikkan. Alasan-alasan yang masuk akal tentu akan diterima oleh masyarakat, apalagi jika kompensasi subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, penyediaan sarana transportasi publik dan keberpihakan kepada rakyat tidak mampu," jelas Ari saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/11).
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi angkat bicara soal niatan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM. Menurutnya, zaman ayahnya dulu mantan Presiden Soeharto saat menaikkan harga BBM tidak ramai seperti sekarang.
"Pak Harto dulu mau naikin enggak ramai. Kalau dulu mau naikkan BBM, cuma Pak Harto dan satu menteri yang tahu, enggak ramai," kata Titiek.
Anggota DPR dari fraksi Golkar yang akrab disapa Titiek Soeharto itu berkisah, di saat ayahnya menjabat RI-1 soal kapan naiknya harga BBM hanya Soeharto dan menterinya yang tahu sehingga bisa menekan ulah spekulan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri sudah memberikan gambaran kalau sebelum akhir tahun harga BBM akan dinaikkan.
Dalam pandangan Ari Junaedi yang juga pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, sinyal-sinyal kenaikan harga BBM sudah ditunjukkan Jokowi dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta Kartu Indonesia Sejahtera.
"Jokowi harus memastikan rakyat yang layak mendapat bantuan dari pemerintah harus mendapat haknya. Siapapun presiden yang memimpin sekarang, kenaikan harga BBM adalah suatu keniscayaan. Tinggal bagaimana Jokowi dengan cerdas menjelaskan kondisi cadangan BBM kita," jelas Ari.
"Para pembantunya di kabinet juga harus bisa memastikan, sasaran kebijakan pro rakyat tidak mampu yang terkait dengan bidang tugasnya tertangani dengan baik. Kemewahan-kemewahan di rezim yang lalu telah usai, kini beban keterbatasan energi terutama BBM ada di pundak Jokowi," tutup dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaKebijakan subsidi BBM dimulai saat Soeharto menjabat sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSebelum Venezuela dan Zimbabwe mengalami hiperinflasi saat ini, Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen di tahun 1963-1965.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPresiden ke Dua Indonesia, Soeharto memanggil Kepala Bulog saat itu, Bustanil Arifin ke Bina Graha bahas stok beras.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto bekukan Bea Cukai pada masanya akibat marak terjadinya pungli.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca Selengkapnya