TKN Dituding Soal Indonesia Barokah, Erick Thohir Ungkit Selebaran 'Say No Jokowi'
Merdeka.com - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir meminta pihaknya tak selalu disudutkan terkait Tabloid Indonesia Barokah. Dia mengungkap ada pula tabloid serupa yang menyerang pasangan inkumben Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.
Semisal, selebaran tersebut bernama Indonesia Kaffah dan Say No Jokowi yang disebarluaskan di masjid-masjid.
Erick berharap jika ada pelanggaran dalam Tabloid Indonesia Barokah harus ditindak. Aparat penegak hukum juga diminta berlaku adil terhadap dua buletin yang menyudutkan pihaknya
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
-
Siapa yang menjadi redaktu Majalah Indonesia? Keterlibatannya di majalah tersebut membuat Suparna makin marah terhadap kalangan penjajah. Ia lantas dipercaya sebagai redaktu Majalah Indonesia dan menerbitkan berbagai tulisan yang provokatif dan mengajak rakyat untuk melawan kekuasaan Belanda.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir? Melalui akun Instagramnya, Erick Thohir membagikan video sorotan pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain serta reaksinya saat menonton bersama. Dia juga menambahkan caption dan pesan dalam unggahan tersebut. 'Terima kasih kepada semua pemain yang telah berjuang maksimal. Semoga kita bisa mendapatkan poin penuh di pertandingan selanjutnya,' tulis Erick.
"Bagaimana kita juga ingin yang Say No to Jokowi dengan beberapa point besar, ya tabloid kaffah harus ditindak," kata Erick di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).
Bawaslu bersama Sentra Penegakkan Hukum Terpadu telah menyatakan tabloid Indonesia Barokah tidak melanggar aturan pemilu. Erick meminta oknum pembuatannya ditindak kalau memang terbukti salah. Dia tak ingin berandai-andai soal kerugian adanya tabloid tersebut.
"Sudah ada proses hukum," ucap mantan bos Inter Milan itu.
Sebelumnya, beredar Tabloid Indonesia Barokah yang mengkompilasi kumpulan berita media arus utama berkonten menyudutkan pasangan calon presiden nomor urut 02. Bawaslu menyatakan tidak ada pelanggaran kampanye. Sementara, Dewan Pers menyebut hal tersebut bukan produk jurnalistik.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengamini ucapan Jokowi mengenai Presiden boleh memihak dan mendukung pasangan Capres dan Cawapres
Baca SelengkapnyaRibka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaNusron menyebut isu standar moral ini muncul karena perbedaan kepentingan politik saja.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaErick kagum bagaimana Jokowi mau merangkul Prabowo usai menjadi rival di 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Prabowo bukanlah Jokowi.
Baca Selengkapnya