Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TKN Jokowi: Politik Membuat Sudirman Said Rabun Melihat Kenyataan

TKN Jokowi: Politik Membuat Sudirman Said Rabun Melihat Kenyataan Tim Prabowo-Sandiaga paparkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengkritik kebijakan ekonomi Jokowi. Sudirman menilai, pembangunan terkesan terburu-buru demi menghadapi Pemilu 2019.

Terkait hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menanggapi serius perkataan tersebut.

"Sudirman Said yang pernah menjadi menterinya Pak Jokowi, namun politik membuatnya rabun melihat kenyataan," kata Ace melalui sebuah pernyataan tertulis, Kamis (10/1).

Ace menjelaskan, dalam empat tahun ini Jokowi justru banyak melakukan terobosan dan transformasi dalam pembangunan ekonomi. Hal ini dinilainya bisa menjadi fondasi bagi Indonesia maju.

Menurutnya, gaya kepemimpinan Jokowi tidak terjebak rutinitas birokrasi. Jokowi dilihatnya berani keluar dari zona nyaman, serta melakukan lompatan yang hasilnya tidak instan dan berjangka panjang.

"Contohnya, kalau hanya memikirkan elektoral maka infrastruktur hanya dibangun di Jawa. Karena populasi pemilih mayoritas di Jawa. Tapi Pak Jokowi keluar dari kepentingan elektoral semata dengan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang bersifat Indonesia Sentris, bukan Jawa sentris, di perbatasan, di pulau terdepan dan Indonesia Timur," tutur Ace.

Demikian juga dengan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga yang diterapkan di seluruh Indonesia. Ace mengatakan, hal ini mencerminkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sehingga, pernyataan Sudirman dianggapnya sangat mudah dipatahkan dengan perubahan 4 tahun ini.

Ace menjelaskan, bagaimana Jokowi tidak hanya memikirkan elektoral dirinya. Yaitu, dengan berani mengambil risiko untuk melakukan perubahan fundamental.

"Ini telah dibuktikan oleh pak Jokowi dalam empat tahun ini dengan melakukan perubahan besar-besaran dalam peningkatan daya saing ekonomi, kemudahan berusaha dan membongkar mafia-mafia ekonomi. Termasuk di sektor energi dan sumberdaya mineral, Jokowi membubarkan petral. Ternyata setelah tidak jadi Menteri, Sudirman jadi cepat lupa," jelas Ace.

Begitu juga dengan reformasi bantuan sosial yang sudah dilakukan Jokowi. Menurutnya, kemiskinan bisa turun karena cakupan penerima manfaat kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar), KIS (Kartu Indonesia Sehat), dan PKH (Program Keluarga Harapan) diperbesar.

Selain itu, sistem penyalurannya juga dinilai Ace lebih efektif dalam empat tahun ini.

"Jangan sampai karena Pak Sudirman sakit hati semua capaian bersama sebagai bangsa justru dinafikan. Sehingga jadi rabun dalam melihat," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengkritik model pembangunan ekonomi rezim Jokowi. Menurutnya, pembangunan ekonomi di era Jokowi tergesa-tergesa dan terkesan dilakukan demi kepentingan pemilu.

Sudirman menyebut bahwa pembangunan proyek jalan tol Trans Jawa dan kereta api cepat Jakarta-Bandung sebagai salah satu model pembangunan ekonomi yang dilakukan dengan pendekatan pragmatis.

"Terlalu jelas, terlalu kelihatan bahwa seolah-olah agenda pembangunan ekonomi itu dikaitkan dengan agenda pemilu. Supaya bisa menjadi upacara peresmian, maka dipaksa selesai lebih cepat, dipaksakan pembangunan yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan," kata dia dalam diskusi Rabu Biru 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I No 35, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/).

Dia melanjutkan, pembangunan ekonomi di era Jokowi juga meminggirkan pendekatan teknokratik. Menurutnya, fundamental ekonomi suatu negara dibangun dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, perlu kajian ilmiah terhadap kondisi, potensi, masalah maupun isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia dalam jangka waktu ke depan.

"Industrialisasi itu tidak mungkin dikelola secara short term, berganti-ganti pemimpin itu tidak mungkin. Saya bayangkan bila membangun food security atau kedaulatan panjang, kemudian energi dan manufaktur tidak dikembalikan kepada teknokrat tadi, maka kita akan terus berjalan di tempat dan akhirnya bermain pada gimmick-gimmick dan bukan fundamental ekonomi," tutur Sudirman.

Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat

Sumber: Liputan6.com (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara
Sudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara

Menurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Harap Kabinet yang Dirancang Prabowo Banyak Tempatkan Profesional
Said Abdullah Harap Kabinet yang Dirancang Prabowo Banyak Tempatkan Profesional

Said Abdullah, mengingatkan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, supaya merealisasikan janjinya yang diucapkan pada masa kampanye.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Tanggapi Putusan DKPP: Bangsa Ini Menunggu Kepekaan Moral Presiden Jokowi
Sudirman Said Tanggapi Putusan DKPP: Bangsa Ini Menunggu Kepekaan Moral Presiden Jokowi

Menurut Sudirman, seluruh elemen bangsa di tanah air tengah menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Mantan Co-Kapten Timnas AMIN Harap Gubernur Jakarta Mendatang Bukan Orang yang Ingin Jadi Capres
Mantan Co-Kapten Timnas AMIN Harap Gubernur Jakarta Mendatang Bukan Orang yang Ingin Jadi Capres

Menurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Pidato Jokowi di Sidang Tahunan: Materi Terlalu Irit, Tidak Singgung Utang Luar Negeri
PDIP Kritik Pidato Jokowi di Sidang Tahunan: Materi Terlalu Irit, Tidak Singgung Utang Luar Negeri

Politikus PDIP Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dia menilai, pidato Jokowi terlalu irit.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Blak-Blakan Jawab Isu Pecah Kongsi dengan Anies
Sudirman Said Blak-Blakan Jawab Isu Pecah Kongsi dengan Anies

Sudirman Said Blak-Blakan Jawab Isu Pecah Kongsi dengan Anies

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres
Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres

Padahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Sentil Komposisi Kabinet Prabowo, Ini Catatan dari Adian Napitupulu
Sentil Komposisi Kabinet Prabowo, Ini Catatan dari Adian Napitupulu

Susunan kabinet Prabowo dinilai akan menyulitkan terwujudnya keinginan Prabowo seperti dalam pidatonya.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi

Dia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Penurunan Tingkat Kemiskinan 10 Tahun Terakhir Lambat, Ini Pesan Said Abdullah untuk Prabowo
Penurunan Tingkat Kemiskinan 10 Tahun Terakhir Lambat, Ini Pesan Said Abdullah untuk Prabowo

Said menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Siap Maju Pilgub Jakarta: Saya Pengen Urus 40 Persen Warga Paling Bawah
Sudirman Said Siap Maju Pilgub Jakarta: Saya Pengen Urus 40 Persen Warga Paling Bawah

Sudirman menyebut, minat maju Pilkada 2024 muncul karena ingin membenahi Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau

Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya