TNI siap netral amankan Pemilu 2014
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mengamankan pemilihan umum (Pemilu) 2014 nanti dengan netral. Kesiapan itu bertujuan untuk memperkuat kekuatan Polri.
Perwira Staf Ahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI, Mayor Jendral TNI Suharno, saat acara deklarasi 'Maklumat Bersama Pemilu Jurdil, Damai dan Bebas Korupsi' di Hotel JS Luwansa, menegaskan pihaknya bakal netral demi menuju pemilu jujur dan adil.
"Oleh karena itu netralitas bukan sekadar komitmen. Itu merupakan larangan penggunaan sarana dan prasarana TNI bagi kepentingan kontestan pemilu," kata Suharno di lokasi, Jakarta, Kamis (6/2).
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
Terkait Pemilu damai, tertib dan aman, TNI sudah menerjunkan semua satuannya. Mulai angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Namun, penebalan yang dilakukan TNI kepada Polri bersifat tidak langsung.
"Kita akan memberikan penebalan terhadap Polri yang bersifat tidak kontak langsung terhadap objek pengamanan," ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjamin keterlibatan TNI dan Polri dalam pemilu nanti hanya berfungsi sebagai pengaman. Sebab, hal itu juga sudah ditulis dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pemilu.
Ketua KPU Husni Kamil Manik, menyatakan TNI dan Polri bakal menjaga keamanan pemilu dari seluruh aspek. Termasuk pendistribusian logistik ke daerah yang sulit dijangkau.
"TNI dan Polri membantu proses pengamanan dan distribusi logistik ke daerah rawan. Rawan keadaan alamnya dan keamanan," terangnya di lokasi yang sama.
Berikut format kekuatan penebalan yang dilakukan TNI di semua lini :
TNI AD :
1 SSY (satuan setingkat batalyon) untuk tiap Polda tipe A
2 SSK (satuan setingkat kompi) untuk tiap Polda tipe B
1 SST (satuan setingkat peleton) untuk tiap Polres
3 SSY Kostrad dan Satgultor sebagai cadangan pusat yang setiap saat dapat digerakkan sesuai kepentingan
TNI AL :
5 SSK pada masing-masing Koarmada
5 SSK Marinir serta Denjaka sebagai cadangan pusat.
TNI AU :
2 SSK pada masing-masing Koopsau - 2 SSK Paskhas serta Denbravo sebagai cadangan pusat. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI memastikan sikap profesional kepada seluruh prajurit demi menjaga netralitas selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta semua pihak tidak mengaitkan isu netralitas aparat dengan insiden pemukulan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaSugeng mengimbau para pihak tidak serta-merta menuding Polri tidak netral.
Baca SelengkapnyaPanglima meyakini jika para purnawirawan tersebut tidak untuk mengajak para prajurit TNI aktif untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca SelengkapnyaAgus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaKomitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca Selengkapnya"TNI harus netral dulu. Baru nanti melangkah yang lainnya akan lebih mudah," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaKapolres Rohil AKBP Andrian menegaskan kalau TNI dan Polri tidak memiliki hak pilih.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, sejak awal pihaknya telah menegaskan semua jajaran untuk tetap netral selama kontestasi pemilu.
Baca Selengkapnya