VIDEO: Geger Anies Dilaporkan ke Bawaslu Usai Kutip Jokowi Sentil Lahan 340 Ribu Hektar Prabowo di Debat
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima laporan dugaan fitnah terhadap Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada debat ketiga Pilpres 2024.
Laporan tersebut ditujukan kepada Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan terkait dengan data lahan milik Prabowo.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Puadi menyebut laporan terkait dengan dugaan pernyataan fitnah Anies tersebut berasal dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB).
Puadi menegaskan akan menindak lanjut atas laporan tersebut.
Sementara itu, Anies menanggapi terkait laporan tersebut.
Menurutnya apa yang disampaikan sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi kepada Prabowo dalam debat Pilpres 2019 .
Seperti diketahui, pernyataan menohok Anies disampaikan kepada Prabowo dalam debat ketiga pada Minggu malam lalu.
Pernyataan Anies pun menuai polemik hingga dilaporkan kelompok masyarakat.
- Angga Yudha Pratomo
- Nirmatullah Efendi
Ternyata, data diungkap Anies mengutip ucapan Jokowi dalam debat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, alangkah baiknya bila Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut
Baca SelengkapnyaPrabowo memotong pembicaraan Anies, soal luas lahan milik menteri di pemerintahan Presiden Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies mengungkit kembali ucapan Jokowi hampir lima tahun lalu.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir kekayaan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di debat capres pada Minggu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung Prabowo untuk mengkoreksi data di ruang terbuka.
Baca SelengkapnyaBeredar video Anies mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo-Gibran jadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029
Baca SelengkapnyaCapres nomor 2 Prabowo Subianto menilai Anies Baswedan berlebihan saat berbicara soal demokrasi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca Selengkapnya