Wujudkan Cita-Cita Bangsa, PKS Ajak Tokoh Lintas Agama Kolaborasi
Merdeka.com - Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri melakukan Silaturahim Kebangsaan bersama tokoh se-Lampung yang terdiri tokoh adat dan budaya, tokoh lintas agama, akademisi, lintas profesi, lintas parpol dan ormas. Turut hadir memberikan sambutan Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim. Hadir juga sejumlah kepala daerah kabupaten/kota.
Dia menerangkan pandangannya tentang kebesaran Indonesia yang harus dijaga bersama.
"Indonesia ini negara besar. 17.508 pulau. Ratusan suku bangsa, adat, dan bahasa. Banyak agama dan keyakinan. Untuk menyatukan perlu kebersamaan, persatuan dan kesatuan," katanya dalam keterangannya, Jumat (17/6).
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa yang disebut Bapak Pluralisme Indonesia? K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik. Presiden keempat Republik Indonesia ini juga disebut-sebut sebagai Bapak Pluralisme.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
-
Bagaimana Bhineka Tunggal Ika terwujud dalam kehidupan bangsa Indonesia? Selain menjadi semboyan dan simbol, Bhineka Tunggal Ika juga menjadi identitas bangsa Indonesia yang plural. Apalagi Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya dan bahasa yang berbeda.Lantas sebenarnya apa arti Bhineka Tunggal Ika dan dari mana sejarah asal usul katanya?
-
Bagaimana Indonesia dibentuk? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara, terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
Belajar dari para pendiri bangsa di masa-masa perjuangan, mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, beda agama, beda suku, beda budaya tetapi mereka bisa bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.
"Hanya saja sampai dengan hari ini kita belum bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang dicanangkan oleh para pendiri bangsa. Apa masalahnya? Jawabnya, kurangnya kolaborasi dan kebersamaan diantara kita," ungkapnya.
Oleh karena itu, Salim menerangkan, PKS terus menggalang semangat kolaborasi melayani Indonesia dengan seluruh elemen bangsa apapun latar belakang suku, agama, profesi, dan golongannya.
"Kami ingin menjadikan PKS ini milik bangsa. Silakan para tokoh apapun latarnya gunakan PKS untuk berjuang mewujudkan cita-cita nasional. PKS sangat terbuka. Yang mau aktif di PKS silakan, yang mau jadi caleg PKS silakan," ajaknya.
Dia menegaskan kebersamaan adalah kunci keberhasilan kita untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
"Saya pernah jadi dubes 4 tahun prihatin negara kita imagenya mengirim pembantu rumah tangga ke luar negeri. Padahal kita punya sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas," ungkapnya.
Salim menerangkan, UUD 1945 mengamanatkan kita untuk aktif dalam upaya menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Inilah pikiran besar para pendiri bangsa. Tapi realitasnya hari ini kita tidak bisa berbuat banyak di pentas dunia, padahal kita pernah menjadi inisiator KTT Asia Afrika yang memerdekakan bangsa-bangsa di dunia.
"Amerika, Rusia, Cina mereka pasti punya masalah sendiri di negaranya, tapi mereka bisa tampil mempengaruhi dunia," katanya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan dalam mewujudkan kemajuan dan kejayaan Indonesia. Beda partai, beda ormas, beda latar belakang bukan alasan untuk terus mencari titik temu.
"Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," pungkas Salim.
Tokoh-tokoh yang hadir merespon positif inisiatif PKS membangun kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa karena ini yang mereka tunggu-tunggu sebagai sikap kebangsaan yang teduh dan menyatukan. Masing-masing bisa berjuang lewat jalurnya tapi bisa bertemu untuk kepentingan nasional.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaKekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi HUT ke-79 RI, Listyo memastikan Polri tetap terus bergandengan tangan bersama sama dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS punya rekam jejak historis dalam bekerja sama.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca Selengkapnya"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaPancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.
Baca Selengkapnya