Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Zulkifli Hasan tegaskan kader PAN abstain bukan walkout paripurna

Zulkifli Hasan tegaskan kader PAN abstain bukan walkout paripurna Ketum PAN Zulkifli Hasan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menegaskan tidak pernah memberikan instruksi kepada kader untuk keluar dari rapat paripurna saat pengambilan keputusan lima isu krusial RUU Pemilu. Para kader hanya diminta tidak ikut mengambila keputusan bukan keluar dari ruang sidang.

"Enggak ada. Saya minta temen-temen, tanya Ketua fraksi, Sekretaris fraksi saudara Yandri, saya minta kita abstain dan tidak meninggalkan tempat," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).

Dia meluruskan pemberitaan di media massa bahwa PAN memutuskan walkout dari ruang sidang. Sikap PAN, kata dia, hanya tidak bertanggungjawab terhadap keputusan soal RUU Pemilu forum rapat paripurna. PAN juga tidak menghalangi proses voting pengambilan putusan tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Ya mungkin media kan asal orang enggak setuju WO (walkout) saja, kita abstain tidak ikut, dan tidak bertanggungjawab. Itu abstain namanya, tidak ikut bukan kita menyatakan WO. Tidak ikut dan tidak ikut bertanggung jawab di dalam. Tapi kan kita juga tidak menghalangi. Silakan paripurna mengambil keputusan," tegasnya.

Selain kader, wakil Ketua DPR dari Fraksi PAN Taufik Kurniawan ikut walkout bersama wakil dari Fraksi Demokrat serta Gerindra, Agus Hermanto dan Fadli Zon. Rapat dilanjutkan Ketua Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Ketua MPR ini menegaskan, sikap diambil Taufik kemungkinan karena terbawa suasana para anggota dari tiga fraksi lain ikut walkout, yakni Gerindra, PKS dan Demokrat.

"Mungkin terbawa ya pengaruh situasi, tapi saya kan keputusan fraksi. Fraksi saya minta tetap di tempat. Tapi sudah suasana mungkin. Karena sudah begitu, sudah ya gitu lah," tandasnya.

Sebenarnya, Zulkifli berharap para anggota Fraksi PAN untuk tertib dan bertahan di ruang rapat. Hal ini karena tidak ingin PAN dianggap tidak dewasa dalam berdemokrasi. "Bukan enggak elok, kurang jantan. Kita hadapi dong ya sudah, kita udah kalah mau apa," tandas Zulkifli.

Kendati walkout, Zulkifli mengklaim pihaknya telah menerima keputusan dari rapat paripurna memutuskan secara aklamasi paket A RUU Pemilu. Sikap itu menunjukkan bagian dari dinamika demokrasi.

"Oh iya dong. itu lah demokrasi. demokrasi itu kan kalau sudah begitu ya sudah. Dan saya sudah hitung kan 322. kan enggak ada masalah. Silakan paripurna berlanjut, toh kita sudah tahu juga akan menang," tambah dia.

Zulkifli menuturkan, PAN sejatinya telah melobi pemerintah dan koalisi partai pendukungnya hanya meminta satu poin isu krusial, yakni metode konversi suara kouta hare diakomodir. Sayangnya, permintaan itu ditolak dengan alasan metode saint lague murni telah satu paket dengan isu krusial lain di paket A.

"Lain-lain enggak apa-apa yang penting kami enggak saint lague murni," ujarnya.

Permintaan itu juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Saat bertemu Jokowi, Zulkifli menyampaikan bahwa RUU Pemilu bakal menentukan nasib partai termasuk PAN.

Metode kouta hare, dikatakan Zulkifli, berpotensi menghabisi dan merugikan PAN dirugikan di Pemilu serentak 2019 mendatang. Jokowi disebut merespon usulan PAN dengan baik.

"Oh gitu ya pak Ketua. Pak, saya bilang, dalam Pemilu ini menyangkut mati hidup parpol. Kebetulan kami kuota hare karena kalau sainte lague merugikan partai. Saya kira paham," ucap Zulkifli.

Sebelumnya, Fraksi partai oposisi pemerintah di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kompak satu suara tidak mengikuti voting untuk penentuan lima isu krusial revisi UU Pemilu yang digelar di Gedung DPR, Jumat (21/7) dini hari. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan walk out (WO) dan tidak ikut dalam voting revisi UU Pemilu.

Anggota DPR Fraksi PAN Yandri Susanto menuturkan, fraksinya sejak awal sepakat dengan musyawarah mufakat untuk penentuan revisi UU Pemilu. Namun, karena musyawarah mufakat tidak menemui jalan keluar, maka fraksinya menolak ikut voting.

"Silakan saudara-saudaraku ambil keputusan. Oleh karena itu, kami tetap silaturahmi dan perbedaan di antara kita. Kami fraksi PAN untuk tahap berikutnya pengambilan tingkat dua atau forum rapat paripurna ini kami nyatakan tidak akan ikut dan tidak akan bertanggungjawab atas keputusan ini. Inilah Indonesia, inilah kita. Perbedaan biasa saja, kita tetap tersenyum dan menghargai yang lain," ujar Yandi.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketum PAN Janji Tak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah bila Menang Pilkada 2024
Ketum PAN Janji Tak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah bila Menang Pilkada 2024

Ketum PAN Janji Tak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah bila Menang Pilkada 2024

Baca Selengkapnya
Zulhas soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024: Zaman Gini Mana Bisa Curang
Zulhas soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024: Zaman Gini Mana Bisa Curang

Pemilu berlangsung secara terbuka sehingga sangat sulit melakukan kecurangan.

Baca Selengkapnya
Zulhas Blak-blakan Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Apakah Ada Arahan Jokowi?
Zulhas Blak-blakan Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Apakah Ada Arahan Jokowi?

Zulhas mengaku banyak ditanya perihal alasan dukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Pasha Ungu Absen Pemanggilan Bawaslu Soal Gibran Bagi Susu di CFD
Ini Alasan Pasha Ungu Absen Pemanggilan Bawaslu Soal Gibran Bagi Susu di CFD

Pasha juga mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sudah siap memberikan keterangan.

Baca Selengkapnya
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024

MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.

Baca Selengkapnya
Zulhas Ajak Kader PAN Ramai-Ramai Temui Jokowi di Istana Negara Sore Ini, Bahas Apa?
Zulhas Ajak Kader PAN Ramai-Ramai Temui Jokowi di Istana Negara Sore Ini, Bahas Apa?

Zulhas mengatakan, kedatangan mereka hanya ingin sekedar berswafoto saja.

Baca Selengkapnya
PAN Dukung Prabowo Capres, Zulhas: Tidak Ada Arahan Jokowi
PAN Dukung Prabowo Capres, Zulhas: Tidak Ada Arahan Jokowi

Zulhas menegaskan, dukungan PAN ke Prabowo merupakan keputusan partai.

Baca Selengkapnya
Zulhas Pastikan KIM Harmonis
Zulhas Pastikan KIM Harmonis

Zulhas menilai wajar bila ada perbedaan pendapat dalam pilkada.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Nyebrang Koalisi, Zulhas: Belok Nggak Kasih Sein
Cak Imin Nyebrang Koalisi, Zulhas: Belok Nggak Kasih Sein

Zulhas menyebut Cak Imin seakan-akan belok tanpa memberi lampu sein.

Baca Selengkapnya
Soal Erick Thohir jadi Cawapres, Zulhas: Jangan Kelihatan Ngejar Terus, Nanti Enggak Jadi
Soal Erick Thohir jadi Cawapres, Zulhas: Jangan Kelihatan Ngejar Terus, Nanti Enggak Jadi

Kalau terlalu kelihatan memaksa, maka apa yang diinginkan PAN tidak akan terjadi.

Baca Selengkapnya
Sidang Sengketa Pileg, MK Jelaskan Peran Arsul Sani saat Ikut Sidangkan Perkara PPP
Sidang Sengketa Pileg, MK Jelaskan Peran Arsul Sani saat Ikut Sidangkan Perkara PPP

Sidang Sengketa Pileg, MK Jelaskan Peran Arsul Sani saat Ikut Sidangkan Perkara PPP

Baca Selengkapnya
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.

Baca Selengkapnya