Benarkah gigitan manusia bisa lebih berbahaya dari gigitan hewan?
Merdeka.com - Meski telah menjadi manusia dewasa, disadari atau tidak Anda mungkin pernah menggigit pipi bayi yang gemuk karena Anda gemas dengannya. Atau bahkan mungkin Anda pernah menggigit lengan kekasih Anda meski hanya bercanda. Jika ya, sebaiknya Anda menghentikan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang. Sebab sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa sebuah gigitan manusia ternyata bisa lebih berbahaya dari gigitan hewan! Bagaimana bisa?
"Gigitan seorang manusia bisa berubah menjadi luka yang sangat berbahaya," kata Profesor Stanislav Dusko Ehrich dari Dental Institute of King College, London. "Ada lebih dari 700 jenis bakteri di dalam mulut manusia. Dan jika gigitan tersebut menembus kulit, maka bakteri-bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan ancaman kesehatan yang serius," lanjutnya.
Lebih lanjut penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk ini mengatakan bahwa gigitan manusia bisa membuat infeksi luka yang sangat dalam. "Sebuah gigitan akan mengoyak pelindung saraf dan ligamen di bawah kulit. Jika terjadi gigitan, aliran darah tidak bisa langsung meluruhkan racun tersebut sehingga dapat menimbulkan infeksi," terang Philip Geary, ahli bedah plastik di Salisbury Hospital.
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mulut dan gigi? Para ahli merekomendasikan agar mengunjungi dokter gigi minimal setiap enam bulan untuk menjaga kebersihan mulut dan mendeteksi masalah yang mungkin muncul. Di samping itu, penting untuk memiliki rutinitas perawatan gigi yang baik, seperti menyikat gigi selama dua menit dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dua kali sehari, melakukan flossing secara rutin, dan menggunakan obat kumur.
-
Mengapa ngupil bisa bahaya? Kebiasaan yang sering dianggap sepele ini ternyata dapat memungkinkan patogen tersebut menjangkau sistem saraf pusat. Lebih mengkhawatirkan lagi, para peneliti menemukan bahwa bakteri dan patogen ini tidak hanya terjebak di hidung.
-
Bagaimana kebiasaan menggigit benda keras bisa merusak gigi anak? Anak cenderung akan menggigit benda keras dengan ukuran kecil yang ditemui di sekitar mereka seperti pensil atau sumpit. Kebiasaan ini dapat merusak gigi anak, menyebabkan retak, patah, atau rasa sakit pada gigi.
-
Apa saja dampak buruk menggigit kuku? Menggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak penampilan kuku, membuatnya lebih pendek, dan bergerigi. Praktik ini juga memiliki potensi dampak buruk terhadap kesehatan.
-
Apa yang harus diwaspadai setelah digigit? Perhatikan Tanda-tanda Infeksi Setelah digigit anjing, perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, rasa nyeri yang meningkat, keluarnya nanah, demam, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Walaupun mulut dan gigi Anda terlihat bersih, namun nyatanya mulut manusia menyimpan banyak bakteri di dalamnya. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan gigitan manusia sebab dapat membahayakan kesehatan. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artikel ini mengungkapkan jenis-jenis bahaya, dari hiu hingga anemon laut berbisa.
Baca SelengkapnyaKarena akasan kesehatan, sejumlah hewan ekstrem dikonsumsi manusia. Walau begitu ada bahayanya.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaSering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaGigitan kucing liar harus diwaspadai kerena bisa menyebabkan infeksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaWalau tampak tak berbahaya, menahan bersin ternyata bisa menimbulkan dampak yang tak main-main bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPanduan menyeluruh untuk menghadapi ular kobra, mencakup langkah pencegahan hingga cara penanganan darurat demi menjaga keselamatan Anda.
Baca SelengkapnyaDi antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca Selengkapnya