Benarkah penyakit depresi adalah penyakit turunan?
Merdeka.com - Depresi merupakan penyakit yang disebabkan oleh stres namun dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi. Depresi bisa membuat orang tidak bisa berpikiran dengan jernih serta cenderung tidak memiliki semangat hidup.
Selain karena stres, selama ini para ilmuwan berpendapat bahwa depresi bisa diturunkan dari orang tua atau para pendahulumu. Benarkah demikian?
Well, seorang peneliti dari Columbia University dan New York State Psychiatric sendiri memeriksa remaja dengan rata-rata usia 18 tahun. Kemudian orangtua dan kakek nenek mereka juga diperiksa. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa anak dengan orang tua atau cucu dengan kakek nenek yang sering mengalami depresi memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami hal yang sama. Termasuk dengan bertambahnya keinginan untuk ketergantungan akan narkotika atau bunuh diri.
-
Siapa yang rentan mengalami depresi? Orang yang suka menyendiri cenderung rentan berpikiran negatif dan mengalami depresi.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Depresi bisa dialami oleh siapa saja.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
"Dalam penelitian ini nampaknya faktor keturunan mampu memperparah MDD atau major depressive disorder di dalam diri seseorang. Oleh karena itu observasi akan kesehatan mental perlu dilakukan secara menyeluruh untuk menemukan solusi yang terbaik demi mengobati gangguan mental atau penyakit mental tersebut," terangnya.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaDepresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaBeban psikologis yang ditanggung oleh orangtua dari anak penderita kanker tidak bisa dianggap remeh dan perlu untuk ditangani secara tepat.
Baca SelengkapnyaKekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca SelengkapnyaProses pengobatan yang panjang dan sulit bisa buat anak yang memiliki kanker rentan mengalami depresi pada saat pengobatan.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaBanyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Baca Selengkapnya