Depresi jangka panjang bisa melipatgandakan risiko stroke
Merdeka.com - Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, depresi jangka panjang bisa melipatgandakan risiko stroke pada orang dewasa, khususnya di kalangan orang dewasa di atas usia 50 tahun.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2013. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa wanita paruh baya memiliki peningkatan risiko stroke hingga dua kali lipat akibat depresi. Bahkan setelah menghilangkan faktor risiko seperti usia, status sosial ekonomi, gaya hidup seperti merokok, alkohol, dan aktivitas fisik lainnya, wanita yang mengalami depresi masih memiliki risiko stroke lebih besar.
Penelitian lain baru-baru ini juga menemukan bahwa dua pertiga dari penderita stroke mengalami depresi dan kecemasan setelah meninggalkan rumah sakit.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Mengapa Stroke bisa berbahaya? Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Kenapa stres berkepanjangan bisa jadi penyebab depresi terselubung? Stres yang sesekali terjadi bisa membantu kita untuk beradaptasi dan berkembang. Namun, stres yang berlangsung terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi terselubung.
-
Bagaimana dampak stroke terhadap otak? 'Stroke menyebabkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak, sehingga jaringan otak menjadi rusak,' katanya.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Apa penyebab stroke? Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhalang, baik oleh pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati sehingga sejumlah bagian tubuh kehilangan fungsinya.
"Ini adalah studi pertama yang mengevaluasi bagaimana perubahan gejala depresi dapat memprediksi perubahan risiko stroke," jelas Paola Gilsanz, peneliti dari Yerby Postdoctoral Research Fellow di Harvard Chan School.
Studi yang dilakukan oleh Paola dan timnya melibatkan 16.178 pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun. Studi ini dilakukan antara tahun 1998 sampai 2010 dan ditindaklanjuti setiap dua tahun sekali.
Para peserta ditanya tentang kecenderungan depresi, sejarah stroke, dan faktor-faktor risiko stroke. Dari 16.178 peserta, 1.192 mengalami stroke selama masa studi.
Jika Anda menderita depresi, Anda harus mencari cara untuk menurunkan stres dan kecemasan dengan merawat diri Anda, mengunjungi seorang terapis, makan makanan sehat, dan menjaga aktivitas fisik.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaDemensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaDepresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaKondisi cemas dan stres berkepanjangan yang kita alami bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jantung.
Baca SelengkapnyaStroke bukan hanya masalah kesehatan di usia tua, namun juga menjadi ancaman bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaWaspada stroke dini yang siap menyerang kaum muda. Ketahui gejala dan cara menanganinya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaKondisi kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi (AF) bisa menyebabkan risiko terjadinya stroke.
Baca Selengkapnya