Diet ternyata tak mampu turunkan risiko penyakit jantung

Merdeka.com - Diet dan olahraga teratur memang memberi manfaat kesehatan terhadap penderita diabetes tipe 2. Namun penurunan berat badan tersebut ternyata tak mampu turunkan risiko penyakit jantung, demikian menurut penelitian terbaru.

Di dalam penelitian tersebut, orang dewasa yang mengalami obesitas dan menderita diabetes tipe 2 memang lebih efektif menurunkan berat badannya dengan cara berkonsultasi pada ahlinya. Akan tetapi, meski berhasil kurus, risiko penyakit kardiovaskular terhadap penderita tersebut tidak berkurang.

Meskipun begitu, bukan berarti penderita diabetes tipe 2 dan mengalami obesitas tidak perlu menurunkan berat badannya. Sebab secara keseluruhan, penurunan berat badan tetap memberi manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti mengontrol tekanan darah dan kadar gula, bahkan mengobati diabetes sepenuhnya.

Penurunan berat badan juga mampu mengurangi masalah apnea tidur, depresi, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang, demikian papar peneliti dari Brown University.

"Meskipun risiko penyakit jantung tidak menurun, tetapi diet setidaknya meringankan beban masalah kesehatan penderita diabetes tipe 2," peneliti terang Dr Hertzel Gerstein, seperti yang dikutip dari Live Science.

Secara spesifik, diet mediterania lebih disarankan daripada melakukan upaya untuk mengurangi asupan kalori setiap hari jika ingin menyehatkan jantung. Sebab berbagai penelitian sudah menyebutkan khasiat diet mediterania dalam menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Selain itu, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan. Hasil riset tersebut pun dilaporkan dalam New England Journal of Medicine.

Baca juga:6 Menu sarapan cepat dan sehat7 Kelebihan orang yang selalu sarapanPola makan saat balita bisa tentukan risiko penyakit jantung5 Menu sarapan sehat untuk vegetarianBelasan manfaat sarapan oatmeal setiap hari (mdk/riz)