Jadi ayah di bawah usia 25 tahun bikin umur jadi lebih pendek?
Merdeka.com - Sebuah penelitian mengejutkan yang dilansir dari healthmeup.com mengatakan bahwa menjadi ayah di bawah usia 25 tahun bisa membuat pria berusia lebih pendek atau rentan terkena kematian dini. Tentu saja hal ini sangat mengagetkan.
Sebenarnya, bagaimanakah kebenarannya?
"Memang mengejutkan. Namun penelitian ini menemukan bahwa pria yang menjadi ayah di usia 22 tahun memiliki risiko 26% lebih tinggi untuk mengalami kematian dini. Sementara mereka yang memiliki anak pertama di antara usia 22-24 tahun berisiko 14% lebih tinggi untuk meninggal di usia pertengahan," ungkap penelitian yang ditulis di Journal of Epidemiology & Community Health ini.
-
Apa dampak menjadi ayah terhadap kesehatan pria? Penelitian ini merupakan studi longitudinal multi-etnis pertama di Amerika Serikat yang mengamati hubungan antara peran sebagai ayah dan kesehatan kardiovaskular. Menurut temuan penelitian, ayah cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih buruk dibandingkan pria yang tidak memiliki anak.
-
Kenapa jadi ayah bisa berpengaruh buruk untuk kesehatan jantung? Meskipun terdapat variasi berdasarkan usia saat pria menjadi ayah dan latar belakang etnis partisipan, tampaknya stres dan tanggung jawab sebagai orang tua membuat sulit bagi pria untuk menjaga kebiasaan hidup sehat.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
-
Apa penyebab utama mati muda menurut studi? Menggunakan pengganti garam saat memasak mampu menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
-
Siapa yang lebih berisiko meninggal dini? Orang yang merokok bisa kehilangan hingga 10 tahun hidupnya dan berisiko mati 3 kali lebih cepat daripada mereka yang tidak pernah merokok.
-
Mengapa stres bisa memicu penuaan dini? Stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi kulit, penurunan kekebalan sel, dan kerusakan kolagen.
"Lingkungan keluarga yang tidak sehat baik secara fisik maupun mental, keadaan sosial ekonomi yang tidak stabil, serta gen diduga menjadi penyebab dari hal ini. Sebagai contohnya, saat pria berusaha keras untuk bekerja demi keluarganya maka dia cenderung untuk mengabaikan kesehatan. Mungkin di usia yang masih muda, gangguan kesehatan ini masih tidak terlihat. Namun saat pria mulai menua, gangguan-gangguan tersebut akan datang yang berujung dengan kematian yang mendadak."
Penelitian ini sendiri juga mengungkapkan bahwa mereka yang menjadi ayah di usia 27-29 tahun berisiko 25% lebih rendah untuk menghadapi kematian di usia pertengahan.
Bagaimana menurut pendapat Anda sendiri? (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini
Baca SelengkapnyaSebagian besar penyebab pernikahan dini adalah kasus hamil di luar nikah
Baca SelengkapnyaLee Minjung yang hamil diusia 40 tahun lebih harus ekstra hati-hati menjaga kehamilannya
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang bisa mempercepat tanda penuaan dini adalah faktor-faktor yang sering diabaikan oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaDitegaskan Menkes Budi, penyediaan alat kontrasepsi ini bukan untuk pelajar, namun untuk orang menikah di usia sekolah
Baca Selengkapnya