Jangan letakkan televisi di kamar tidur anak!
Merdeka.com - Entah siapa yang memulai, namun tren meletakkan televisi di dalam kamar tampaknya sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Adanya televisi di dalam kamar dilihat sebagai sebuah bentuk kemewahan tersendiri, karena bisa menikmati hiburan langsung dari tempat tidur. Namun banyak yang tak menyadari efek samping dari meletakkan televisi di dalam kamar, terutama bagi anak-anak mereka.
Penelitian mengungkap bahwa anak berusia 10 - 14 tahun yang memiliki televisi di kamarnya cenderung memiliki BMI yang lebih tinggi dibandingkan anak yang tak memiliki televisi dalam kamar. Dengan kata lain, anak-anak itu lebih gemuk dan cenderung kelebihan berat badan jika dibandingkan dengan anak sebaya mereka yang tak memiliki televisi dalam kamar.
Yang lebih mengkhawatirkan, anak-anak yang memiliki televisi di dalam kamar cenderung akan mengalami kelebihan berat badan dan berisiko terkena obesitas. Risiko ini terus meningkat bahkan jika anak jarang menggunakan televisi atau menontonnya, seperti dilansir oleh Daily Mail (03/03).
-
Apa bahaya obesitas buat kesehatan anak? Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih atau perut yang membuncit, tapi juga menjadi awal dari masalah kesehatan lainnya. Kondisi berat yang berlebihan ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berdampak negatif pada hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
-
Apa yang terjadi kalau anak obesitas? Anak-anak yang mengalami obesitas akan menghadapi berbagai masalah kesehatan di kemudian hari,' jelas Dr. Sadarwarti.
-
Mengapa obesitas pada anak berbahaya? 'Obesitas itu meningkatkan risiko untuk penyakit degeneratif baik itu diabetes, kanker, hipertensi dan sebagainya. Karena sekarang kan seperti yang kita ketahui penyakit diabetes itu semakin muda, kalo dulu diabetes usia 50 tahun kalo sekarang usia 20 tahun udah bisa diabetes, karena mungkin dari kecil sudah dibuat makannya berlebih tidak sehat, apalagi obesitas,' kata Esti dilansir dari Antara.
-
Apa gejala obesitas pada anak? Anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya. Mereka mungkin cepat lelah, memiliki stamina yang rendah, atau mengalami kesulitan bernapas saat beraktivitas.
-
Kenapa obesitas anak jadi masalah? Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Edukasi tentang pola makan sehat di sekolah dinilai sangat penting untuk membantu mencegah risiko obesitas yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
-
Makanan apa yang bisa memicu obesitas anak? Makanan olahan dan makanan manis adalah hal yang sangat disukai terutama anak-anak. Jus buah kemasan, susu cokelat, roti, keju, minuman kemasan, es krim adalah sebagian contoh makanan olahan yang mengandung banyak pemanis, tinggi kalori namun tidak ada nutrisinya sama sekali.
Peneliti di Amerika Serikat berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh waktu tidur yang terganggu ketika anak menonton televisi sampai malam, serta iklan-iklan makanan yang ditujukan untuk anak-anak. Adanya hasil ini membuat peneliti melakukan penelitian lain terkait efek kesehatan anak yang dipengaruhi oleh alat elektronik seperti tablet atau laptop.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan survei lewat telepon pada 6.522 anak perempuan dan laki-laki berusia 10 - 14 tahun. Mereka menanyai apakah anak-anak tersebut memiliki televisi di kamar tidur mereka. Setelah itu, peneliti akan mengecek berat badan dan BMI anak dua sampai empat tahun setelahnya.
Rata-rata, anak yang memiliki televisi di kamarnya memiliki berat badan 0,4 kilogram lebih berat. Uniknya, penambahan berat badan ini sama sekali tak berkaitan dengan waktu yang mereka habiskan melihat televisi. Peneliti berpendapat bahwa kemungkinan hal ini disebabkan oleh waktu tidur yang terganggu.
Selanjutnya peneliti akan melakukan penelitian terhadap efek kesehatan alat elektronik lain seperti tablet dan laptop terhadap kesehatan anak. Hasil penelitian ini setidaknya bisa membuat orang tua berpikir ulang sebelum meletakkan televisi di kamar anak.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Televisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaPada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.
Baca SelengkapnyaHal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Baca SelengkapnyaTidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaScreentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaJunk food adalah jenis makanan yang memiliki kandungan gizi yang rendah. Kandungannya yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan masalah pada kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gadget atau gawai pada anak di bawah dua tahun bisa memicu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang tidak bisa dikesampingkan.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaWHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca Selengkapnya