Jatuh cinta bisa turunkan rasa stres dan kecemasan
Merdeka.com - Meski seseorang hanya mengalami kasmaran dalam waktu beberapa bulan pertama setelah berpacaran, namun cinta dan hubungan romantis bisa memberikan efek positif yang berlangsung dalam jangka panjang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jatuh cinta bisa mengubah kepribadian seseorang dan bisa membuat mereka jauh dari rasa stres dan cemas.
Psikolog dari German Universities of Jena and Kassel menemukan bahwa jatuh cinta dan memiliki hubungan romantis bisa memberikan efek positif terhadap kepribadian seseorang dan bahkan bisa menurunkan kecenderungan mereka untuk merasa stres dan cemas.
"Kami berhasil menunjukkan bahwa kepribadian seseorang akan menjadi semakin stabil ketika mereka berada dalam hubungan romantis yang stabil," ungkap peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Personality, seperti dilansir oleh Daily Mail (12/05).
-
Kenapa stres mengganggu hubungan sosial? Terjadinya hal seperti ini tentu dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan sosial, misalnya saja seperti mudah marah dan emosional, suka menarik diri dari lingkungan sosial, hingga empati yang menurun perlahan-lahan.
-
Apa yang bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi? Tekanan dan tuntutan dalam hidup dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Kenapa stres berkepanjangan bisa jadi penyebab depresi terselubung? Stres yang sesekali terjadi bisa membantu kita untuk beradaptasi dan berkembang. Namun, stres yang berlangsung terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi terselubung.
-
Kenapa orang harus selalu merasa takut ketika mencintai? Indama nuhibbu tartabitu masyairina bil khouf, nakhoful faqda, nakhoful firoq, wa nakhofu an Nashib aktsar.’ Artinya: Ketika kita mencintai, perasaan kita akan merasakan ketakutan, takut kehilangan, takut perpisahan, dan takut berbagi.
-
Apa yang membuat orang sulit bahagia? Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan tujuh karakteristik individu yang cenderung mengalami kesulitan untuk merasa bahagia dalam hidupnya.
-
Siapa yang cenderung sulit bahagia? Ada individu yang memiliki sifat-sifat tertentu yang membuat mereka kesulitan untuk meraih kebahagiaan.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah menganalisis 245 pasangan berusia antara 18 sampai 30 tahun. Mereka memperhatikan kaitan antara tingkat kecemasan yang dialami pasangan dengan kepuasan mereka dalam hubungan romantis. Selain itu, peneliti juga mencari tahu reaksi masing-masing pasangan ketika menghadapi sebuah situasi.
"Hal ini penting karena orang yang mudah merasa emas akan bereaksi berbeda terhadap situasi yang dialaminya dari luar. Mereka lebih mudah bereaksi terhadap hal yang negatif dan seringkali menganggap situasi yang ambigu dengan cara yang negatif," ungkap peneliti.
Peneliti menemukan bahwa semakin stabil hubungan dan semakin lama hubungan romantis terjalin, mereka akan lebih sedikit merasakan kecemasan dan stres. Hal ini juga berlaku meski masa-masa awal hubungan sudah berakhir. Bagaimana pendapat Anda, setuju dengan hasil penelitian di atas?
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Datangnya cinta bisa memengaruhi berbagai hal di dalam diri kita termasuk kualitas tidur yang kita miliki.
Baca SelengkapnyaPerjalanan cinta yang serius juga harus diselingi dengan humor. Tebakan lucu romantis bisa menjadi pencipta tawa tersebut.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan romantis bukan sekadar bentuk hiburan ringan, namun juga merupakan cara yang manis untuk memperkuat ikatan emosional antar pasangan.
Baca SelengkapnyaSaat seorang pria mulai merasakan cinta terhadapmu, sikapnya akan menunjukkan sejumlah perubahan yang mencolok.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta psikologi yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSering merasa mulas saat sedang jatuh cinta? Ternyata ada penjelasannya!
Baca SelengkapnyaCari tahu alasan di balik kenapa seseorang bisa bucin habis sama pasangannya. Mulai dari hormon hingga rasa takut kehilangan!
Baca SelengkapnyaTernyata hubungan intim memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaEustress dan distress merupakan dua jenis stres yang bisa terjadi di tubuh kita. Kenali perbedaan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaBermain tebak-tebakan lucu romantis dan jawabannya memiliki banyak manfaat positif dalam sebuah hubungan.
Baca SelengkapnyaPelukan bukan hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tapi juga memiliki dampak positif yang luar biasa terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Baca Selengkapnya