Kebanyakan nonton TV adalah pertanda depresi?
Merdeka.com - Menonton film serial di televisi atau maraton film adalah salah satu kegemaran yang saat ini mulai dilakukan banyak orang. Terutama jika sedang tak banyak kerjaan atau merasa penasaran dengan serial televisi yang diikuti. Namun tahukah Anda bahwa terlalu banyak menonton TV ternyata juga berbahaya untuk kesehatan? Sebuah penelitian bahkan mengungkap bahwa kebanyakan nonton TV adalah sebuah tanda dari orang yang depresi dan kesepian.
Penelitian yang dilakukan di University of Texas ini mengungkap bahwa menonton televisi dalam waktu yang lama adalah salah satu bentuk kecanduan yang tidak sehat. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami depresi dan merasa kesepian lebih berkemungkinan menghabiskan banyak waktu mereka di depan televisi.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 316 orang berusia 18 sampai 29 tahun. Peneliti menanyakan seberapa sering mereka menonton televisi dan seberapa sering mereka mengalami emosi negatif seperti kesepian dan depresi. Penelitian menunjukkan adanya kaitan langsung antara keduanya, seperti dilansir oleh Daily Mail (29/01).
-
Siapa yang paling sering terkena depresi? Penyakit ini menimpa 6,9% orang dewasa di AS setiap tahunnya atau sekitar 16 juta orang.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang rentan mengalami depresi? Orang yang suka menyendiri cenderung rentan berpikiran negatif dan mengalami depresi.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Depresi bisa dialami oleh siapa saja.
Semakin merasa depresi seseorang, semakin mudah juga mereka menghabiskan banyak waktu di depan TV untuk mengatasi mood buruk mereka. Yoon Hi Sung, ketua penelitian, menjelaskan bahwa hasil penelitian ini harus menjadi peringatan bagi banyak orang yang suka menghabiskan terlalu banyak waktu di depan TV.
"Meski beberapa orang berpendapat bahwa terlalu lama nonton TV tidak berbahaya, namun penelitian kami menunjukkan bahwa menonton TV lama merupakan kecanduan yang berbahaya. Ini bisa memicu masalah fisik seperti kelelahan, obesitas, dan lainnya, serta mempengaruhi kesehatan mental," ungkap Yoon Hi Sung.
Ketika kecanduan ini semakin parah, orang bisa mengabaikan pekerjaan, hubungan mereka dengan orang sekitar, serta kesehatan mereka sendiri. Apakah Anda salah satu orang yang suka melakukan nonton maraton film serial televisi? Sebaiknya mulai kurangi kebiasaan ini sekarang juga!
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Televisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaDepresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaTerjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaRiset ini membuat banyak orang tak sadar berapa lama mereka menatap layar HP.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDepresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaPada musim liburan seperti sekarang banyak orang yang merasakan kesepian. Berikut cara untuk mengatasi dan melawan perasaan tersebut.
Baca Selengkapnya