Ketahui Seberapa Sering Popok Anak Harus Diganti
Merdeka.com - Bagi banyak orangtua, mengganti popok anak biasanya dilakukan ketika popok terasa penuh atau pada saat anak buang air besar. Padahal, sesungguhnya popok anak harus diganti secara rutin dalam rentang waktu tertentu.
Ketika tinggal di negara tropis seperti Indonesia, anak lebih mudah berkeringat karena cuaca yang panas. Oleh karena itu, dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda menyarankan orangtua untuk rutin mengganti popok setiap empat jam meski sang buah hati belum membasahi popoknya sama sekali.
"Terutama kalau anaknya sedang banyak bergerak jadi berkeringat, ditambah lagi kita tinggal di negara tropis yang panas," kata Citra beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana jaga kesehatan anak saat cuaca panas? Jika cuaca sangat panas atau dingin, usahakan agar anak tidak terlalu lama berada di luar ruangan. Jika memungkinkan, cari tempat yang teduh atau ruangan yang nyaman untuk melindungi anak dari suhu ekstrem.
-
Kenapa anak rentan dehidrasi di cuaca panas? Dehidrasi rentan terjadi di cuaca panas, oleh karena itu, pastikan anak cukup minum air putih sebelum dan selama beraktivitas.
-
Bagaimana cara menjaga anak agar tetap sehat di musim hujan? Gina pun membagikan tips yang harus dilakukan orang tua agar kondisi anak tetap sehat di musim hujan.
-
Bagaimana cara menjaga anak tetap hangat? Pastikan anak tetap hangat dengan berpakaian yang sesuai, terutama saat cuaca dingin dan basah. Hindari terlalu lama berada di lingkungan yang lembap atau basah.
-
Bagaimana cara menjaga anak tetap sehat saat hujan? Pentingnya Nutrisi dan Kebiasaan Hidup Sehat Untuk menjaga daya tahan tubuh anak, Ngabila merekomendasikan agar orang tua memastikan anak-anak mendapat asupan nutrisi yang cukup, terutama dari makanan kaya vitamin dan mineral.
Jika popok tidak diganti secara rutin, dikhawatirkan anak-anak akan mengalami iritasi kulit seperti ruam popok karena kebanyakan bayi punya kulit sensitif. Ruam popok umumnya bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu tiga hari. Ruam popok muncul karena area kulit di sekitar popok dalam keadaan basah.
Dokter spesialis anak Primaya Hospital Bekasi Timur ini menuturkan, kebanyakan bayi memang memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami iritasi dan masalah kulit lainnya, termasuk ruam.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan sering terjadi, sehingga orang tua perlu melakukan deteksi dini untuk mencari tahu apa penyebab ruam pada anak mereka dan mencari solusinya.
“Berbeda dengan orang dewasa, kulit bayi jauh lebih tipis, lebih mudah kehilangan kelembabannya dan lebih rentan teriritasi sehingga sering muncul ruam," jelas dia.
Sejumlah Penyebab Iritasi Kulit Bayi
Ada banyak faktor yang mencetuskan iritasi, mulai dari keringat yang menyumbat pori-pori, jenis detergen atau bahan baju, hingga jenis popok. Selain iritasi, penyebab ruam tersering adalah alergi protein susu sapi.
"Bentuk khasnya berupa ruam merah bulat di kedua pipi si kecil,” ujar Citra.
Agar kulit bayi terawat sehingga buah hati bisa merasa nyaman sepanjang waktu, sebaiknya orangtua menjaga kelembaban kulit bayi dengan optimal. Hindari kulit kering atau zat yang mudah mengiritasi kulit seperti parfum atau deterjen, serta jauhkan dari alergen seperti debu atau bulu.
“Untuk mencegah ruam pada bayi, sebaiknya gunakan pelembab kulit dengan bahan yang aman untuk bayi, seperti petroleum jelly atau pelembab kulit yang mengandung ceramides," katanya.
Selain itu, biasakan mandikan anak dengan air suam kuku dan gunakan sabun, sampo, bahkan deterjen yang lembut dan tidak mengandung pewangi.
Jangan ragu untuk periksakan kondisi si kecil lebih lanjut ke dokter apabila ruam disertai nanah, kulit melepuh atau si kecil tampak sangat tidak nyaman terus menerus.
Saat ini, dokter sudah tidak lagi menyarankan penggunaan bedak tabur untuk bayi karena dapat menyebabkan iritasi saluran napas bayi. Sebaiknya gunakanlah bedak yang bertekstur cair untuk mengurangi iritasi gatal akibat biang keringat.
"Dengan demikian, si kecil bisa tetap aktif bergerak, tidak mudah rewel dan para ibu atau ayah dapat beraktivitas dengan sukacita," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 7-35 persen bayi berusia 9-12 bulan mengalami ruam popok.
Baca SelengkapnyaPada cuaca ekstrem dan musim liburan, anak rentan sakit sehingga orangtua perlu lebih menjaganya.
Baca SelengkapnyaDehidrasi bisa mengancam kesehatan anak! Pelajari bagaimana cara melindungi mereka dari bahaya cuaca panas.
Baca SelengkapnyaTinggal di negara tropis menyebabkan sejumlah masalah rentan dialami kulit.
Baca SelengkapnyaBau tak sedap bisa muncul pada anak akibat beberapa penyebab terutama saat pubertas.
Baca SelengkapnyaPopok bayi harus bebas dari zat kimia, seperti klorin atau pemutih, pewangi, terbuat dari kapas organik.
Baca SelengkapnyaMusim hujan merupakan masa rentan yang bisa menyebabkan anak sakit. Ketahui cara mengatasinya:
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Indonesia sedang dilanda suhu panas.
Baca SelengkapnyaBalita dan anak-anak memiliki kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena ukuran tubuh yang lebih kecil.
Baca SelengkapnyaKetahui cara mengatasi biang keringat pada anak yang wajib diketahui orang tua.
Baca SelengkapnyaMasalah kulit lengket dan berkeringat akibat cuaca panas bisa terjadi dan ditangani dengan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaMemasuki puncak musim kemarau, banyak anak yang mengalami bibir pecah karena cuaca yang kering & paparan sinar matahari. Penuhi cairannya supaya teta terhidrasi
Baca Selengkapnya