Pria yang miliki anak di usia muda lebih rentan alami depresi
Merdeka.com - Sebelumnya dijelaskan bahwa anak yang lahir dari ayah berusia di bawah 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker. Namun ternyata memiliki anak di usia muda tak hanya mempengaruhi kesehatan anak, melainkan juga kesehatan pria.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria yang memiliki anak di usia muda lebih rentan mengalami depresi dibandingkan dengan pria yang memiliki anak di usia yang lebih dewasa. Gejala depresi yang dirasakan biasanya mulai muncul setelah anaknya lahir dan berkelanjutan hingga anak duduk di bangku taman kanak-kanak.
Peneliti mengungkap bahwa pria yang menjadi ayah di usia awal 20 tahunan dan hidup bersama anaknya akan mengalami risiko depresi yang lebih tinggi selama lima tahun pertama setelah memiliki momongan. Hasil ini tak menghakimi bahwa semua pria yang memiliki anak di usia muda pasti mudah depresi, namun hanya menunjukkan kaitan antara kedua faktor tersebut.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
-
Siapa yang paling sering terkena depresi? Penyakit ini menimpa 6,9% orang dewasa di AS setiap tahunnya atau sekitar 16 juta orang.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Dalam banyak kasus, depresi pada orang yang lebih tua sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya yang lebih halus atau disalahartikan sebagai bagian dari proses penuaan alami.
"Sayangnya penelitian ini tak menunjukkan waktu yang pasti kapan pria merasa lebih depresi saat memiliki anak," ungkap ketua peneliti Dr Craig Garfield, seorang profesor di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, seperti dilansir oleh Health Day News.
Sebelumnya banyak penelitian yang mengungkap efek memiliki anak pada ibu, namun ini adalah salah satu yang menunjukkan efeknya pada sang ayah. Lebih lanjut, penelitian ini juga mengungkap bahwa anak yang diasuh oleh ayah yang mudah depresi memiliki kecenderungan bermasalah dalam hal perilaku dan kemampuan membaca serta berbahasa.
Hasil penelitian ini ditemukan setelah tim Garfields mengamati data dari 20.000 remaja Amerika Serikat tahun 1990-an. Lebih dari 10.600 pria muda dalam penelitian itu telah menjadi ayah di usia 24 hingga 32 tahun. Pada ayah yang masih berusia muda, kecenderungan depresi meningkat hingga 68 persen selama lima tahun pertama setelah kelahiran anak mereka.
Garfield menyatakan bahwa hingga saat ini mereka tak menemukan penyebab mengapa ayah yang berusia lebih muda berisiko lebih tinggi terkena depresi. Kemungkinan besar hal ini tak berkaitan dengan perubahan fisik seperti pada wanita, melainkan pada mental dan tanggung jawab, serta tekanan yang dirasakan oleh sang ayah.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaDepresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaJarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca SelengkapnyaDepresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaSecara harfiah, "fatherless" merujuk pada keadaan seorang anak yang tidak memiliki ayah karena ayahnya tidak hadir baik secara fisik atau atau emosional.
Baca Selengkapnya