Sembelit, gejala stres yang jarang disadari
Merdeka.com - Meski sudah berusaha menjaga pola makan, terkadang tiba-tiba perut mengalami masalah, misalnya saja sembelit. Ternyata kondisi tersebut adalah salah satu gejala stres yang jarang disadari. Simak berbagai gejala stres lain yang tersembunyi selengkapnya seperti yang dilansir dari Care2 berikut ini.
Sembelit
Ketika stres, secara tidak sadar seseorang menghirup banyak udara. Akibatnya, timbul kembung dan tidak nyaman pada perut. Selain itu, stres merusak kinerja sistem pencernaan yang mengganggu peredaran darah dan menimbulkan masalah sembelit.
-
Bagaimana stres mempengaruhi sistem pencernaan? Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya menghasilkan berbagai hormon dan senyawa kimia yang dapat memengaruhi sistem pencernaan. Reaksi ini disebut sebagai respons 'fight or flight,' yang dapat mengubah cara tubuh memproses makanan dan mengatur fungsi organ.
-
Apa efek buruk stres pada pencernaan? Stres kronis dapat memperlambat pencernaan karena tubuh masuk ke dalam mode 'fight-or-flight', yang memprioritaskan fungsi tubuh untuk menghadapi ancaman, bukan untuk mencerna makanan.
-
Kenapa stres mempengaruhi usus? Stres memiliki dampak yang signifikan pada kondisi pencernaan seseorang melalui sejumlah mekanisme yang kompleks. Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf otonom teraktivasi dan menghasilkan respons “fight-or-flight“. Hormon-hormon seperti sitokin inflamasi, neurotransmiter, dan kinin berinteraksi antara otak dan area lokal usus yang disebut pleksus mienterik.
-
Apa saja yang berubah karena stres pada pencernaan? Stres dapat memiliki dampak yang signifikan pada sistem pencernaan seseorang. Beberapa dampak stres pada pencernaan termasuk: Gangguan Fungsi Usus Stres dapat mempengaruhi fungsi usus dan memicu perubahan dalam pola buang air besar. Beberapa orang mungkin mengalami sembelit, sementara yang lain mungkin mengalami diare atau gangguan pencernaan lainnya. Stres juga dapat memperburuk kondisi medis seperti sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome, IBS) atau penyakit inflamasi usus. Produksi Asam Lambung yang Berlebihan Perubahan Pola Makan Perubahan Motilitas Usus Pengaruh pada Mikrobiota Usus Stres dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus, yaitu populasi bakteri yang hidup di usus. Perubahan mikrobiota usus dapat berdampak pada kesehatan pencernaan dan dapat terkait dengan gangguan seperti sindrom iritasi usus dan peradangan usus. Perubahan Produksi dan Pengeluaran Enzim Pencernaan Menyebabkan Diare Stres dapat mempengaruhi aktivitas usus dan meningkatkan kontraksi otot usus, yang dapat mengakibatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan yang lebih cepat dari biasanya. Ini dapat menyebabkan tinja menjadi lebih cair dan menyebabkan diare.
-
Kapan stres bisa menyebabkan diare? Stres dapat mempengaruhi aktivitas usus dan meningkatkan kontraksi otot usus, yang dapat mengakibatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan yang lebih cepat dari biasanya. Ini dapat menyebabkan tinja menjadi lebih cair dan menyebabkan diare.
-
Kenapa stres bisa jadi penyebab dispepsia? Stres dan kecemasan dapat memengaruhi keseimbangan sistem pencernaan, mengganggu fungsi normal, dan menyebabkan munculnya dispepsia.
Nyeri rahang
Saat stres, banyak orang suka menggeretakkan giginya tanpa sadar. Hal tersebut berlanjut sampai tidur. Sehingga daerah rahang menjadi kejang dan otot wajah terasa kaku. Itulah yang menimbulkan rasa nyeri pada rahang akibat stres.
Badan membengkak
Stres bisa menyebabkan bagian di sekitar bibir dan daerah tertentu lainnya membengkak. Hal ini terjadi karena stres menghambat kemampuan antibodi dalam melawan inflamasi dan infeksi.
Sering demam
Stres menurunkan sistem imun dan merangsang produksi hormon cortisol. Akibatnya, tubuh semakin sulit melawan kuman penyakit dan rentan sakit demam.
Masalah kulit
Memikirkan suatu hal terlalu serius bisa membuat kulit memproduksi lebih banyak minyak. Dari situ, jerawat mudah timbul. Selain jerawat, kulit kering, gatal, dan mudah iritasi juga termasuk gejala stres yang jarang disadari.
Berat badan
Sebenarnya tidak masalah jika Anda sekali-kali mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Sayangnya, ketika kebiasaan itu diteruskan di waktu stres, hormon cortisol mengubah kelebihan makanan menjadi lemak di perut dan meningkatkan berat badan.
Jika gejala tersebut mulai dirasakan, coba selesaikan masalah apapun yang membuat Anda stres. Jangan sampai stres mengganggu kesehatan fisik dan mental Anda menjadi semakin buruk.
Baca juga:
4 Alasan untuk lakukan olahraga sekarang juga!
Bergerak sesuai irama mampu meningkatkan kemampuan bahasa
9 Hal buruk ini ternyata baik bagi tubuh
5 Kebiasaan buruk yang paling sulit dihentikan
5 Fakta menarik tentang pusar (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah hormon saat stres dapat mempengaruhi produksi asam lambung, motilitas usus, dan keseimbangan mikrobiota usus.
Baca SelengkapnyaSakit perut karena stres merupakan kondisi umum yang dialami banyak orang ketika menghadapi tekanan mental atau emosional.
Baca SelengkapnyaSembelit adalah kondisi yang rentan terjadi saat puasa.
Baca SelengkapnyaPerut terasa kencang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaStres bisa memunculkan sejumlah tanda yang kadang terlewat kita sadari.
Baca SelengkapnyaSembelit adalah gangguan umum yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaKetika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah diare da sembelit merupakan suatu hal yang rawan terjadi di kala Lebaran Idulfitri, ketahui penyebabnya.
Baca SelengkapnyaUsai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mencoba menahan kentut, terutama di tempat umum. Ternyata, tindakan ini bisa mempunyai konsekuensi negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMasalah pencernaan bisa menjadi masalah pada saat sedang liburan. Ini penyebab mengapa hal tersebut rawan terjadi.
Baca SelengkapnyaSindrom dispepsia adalah kondisi gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas.
Baca Selengkapnya