Sering merasa stres? Mungkin ada masalah dengan usus
Merdeka.com - Stres merupakan gangguan kesehatan yang tidak bisa dihindari. Banyak hal yang bisa membuat Anda stres. Mulai dari faktor tuntutan hidup, pekerjaan, bahkan dari dalam diri Anda sendiri. Datangnya stres sendiri pun tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itulah Anda pun mencoba banyak hal untuk menghindarkan Anda dari stres.
Namun setelah mencoba banyak hal untuk menghindarkan diri dari stres, nampaknya Anda masih mengalami stres. Apakah Anda sering merasakan hal demikian?
Dilansir dari dailymail.co.uk, ternyata usus bisa menjadi penyebab Anda stres. Bagaimana bisa demikian?
-
Kenapa stres mempengaruhi usus? Stres memiliki dampak yang signifikan pada kondisi pencernaan seseorang melalui sejumlah mekanisme yang kompleks. Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf otonom teraktivasi dan menghasilkan respons “fight-or-flight“. Hormon-hormon seperti sitokin inflamasi, neurotransmiter, dan kinin berinteraksi antara otak dan area lokal usus yang disebut pleksus mienterik.
-
Bagaimana stres mempengaruhi sistem pencernaan? Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya menghasilkan berbagai hormon dan senyawa kimia yang dapat memengaruhi sistem pencernaan. Reaksi ini disebut sebagai respons 'fight or flight,' yang dapat mengubah cara tubuh memproses makanan dan mengatur fungsi organ.
-
Apa saja yang berubah karena stres pada pencernaan? Stres dapat memiliki dampak yang signifikan pada sistem pencernaan seseorang. Beberapa dampak stres pada pencernaan termasuk: Gangguan Fungsi Usus Stres dapat mempengaruhi fungsi usus dan memicu perubahan dalam pola buang air besar. Beberapa orang mungkin mengalami sembelit, sementara yang lain mungkin mengalami diare atau gangguan pencernaan lainnya. Stres juga dapat memperburuk kondisi medis seperti sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome, IBS) atau penyakit inflamasi usus. Produksi Asam Lambung yang Berlebihan Perubahan Pola Makan Perubahan Motilitas Usus Pengaruh pada Mikrobiota Usus Stres dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus, yaitu populasi bakteri yang hidup di usus. Perubahan mikrobiota usus dapat berdampak pada kesehatan pencernaan dan dapat terkait dengan gangguan seperti sindrom iritasi usus dan peradangan usus. Perubahan Produksi dan Pengeluaran Enzim Pencernaan Menyebabkan Diare Stres dapat mempengaruhi aktivitas usus dan meningkatkan kontraksi otot usus, yang dapat mengakibatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan yang lebih cepat dari biasanya. Ini dapat menyebabkan tinja menjadi lebih cair dan menyebabkan diare.
-
Apa pengaruh kecemasan terhadap pencernaan? Stres dan kecemasan dapat membuat kita merasa seperti ada benjolan di perut. Beberapa orang mungkin merasa mual dan bahkan muntah. Jika ini terjadi terus-menerus, kita dapat mengembangkan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau luka di lapisan perut yang disebut tukak lambung.
-
Bagaimana stres mempengaruhi kualitas hidup? Asal kamu tahu saja bahwa stres bisa memberikan dampak buruk bagi kualitas hidup secara keseluruhan bila nggak dikelola dengan baik. Bukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
-
Bagaimana stres memengaruhi pergerakan makanan? Ketika Anda mengalami stres, tubuh Anda bersiap untuk masuk ke mode fight-or-flight. “Untuk melakukan hal itu, tubuh memperlambat segala hal yang terjadi selama proses pencernaan. Pencernaan menjadi kurang diutamakan dan sumber daya dialihkan untuk mempersiapkan Anda untuk bereaksi.“ Hal ini mengakibatkan perubahan dalam fungsi pencernaan, termasuk perubahan dalam peristaltik usus dan kontraksi otot usus.
"Usus sebenarnya adalah otak kedua Anda," ujar Charlotte Watts dari Healthista. "Perut dan lingkungan usus merupakan tempat dimana makanan datang dan pergi. Semua nutrisi diserap disitu dan menjadikannya sebagai pusat sistem tubuh. Sehingga jika usus menyerap makanan yang tidak sehat, maka sistem tubuh akan bereaksi menjadi stres."
"Tidak banyak yang tahu bahwa keadaan usus yang sehat bisa menjadi dasar dari kesehatan mental Anda. Oleh karena itu usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat yang memberikan nutrisi tidak hanya untuk tubuh namun juga untuk otak Anda." (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah hormon saat stres dapat mempengaruhi produksi asam lambung, motilitas usus, dan keseimbangan mikrobiota usus.
Baca SelengkapnyaSakit perut karena stres merupakan kondisi umum yang dialami banyak orang ketika menghadapi tekanan mental atau emosional.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaPerut terasa kencang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaMual ternyata bisa terjadi saat sedang cemas. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaGangguan kecemasan dan anxiety yang dialami oleh seseorang bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.
Baca SelengkapnyaStres bisa memunculkan sejumlah tanda yang kadang terlewat kita sadari.
Baca SelengkapnyaSindrom dispepsia adalah kondisi gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas.
Baca SelengkapnyaRasa tidak nyaman di perut ini bisa disebabkan karena berbagai macam hal, mulai dari kondisi medis hingga pola makan.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya stress eating ini bisa sangat susah untuk diatasi dan dihentikan karena sejumlah alasan.
Baca Selengkapnya