Tak hanya amnesia, ini 5 bias memori yang wajib diketahui
Merdeka.com - Ingatan manusia adalah sesuatu yang luar biasa, karena menyimpan kenangan dari masa ke masa dalam kehidupan manusia. Ingatan kita mampu menyimpan ribuan kata, berbagai detail kecil dari pengalaman, termasuk juga mengenali banyak wajah. Meskipun begitu ingatan bukanlah hal sempurna yang tak memiliki cela.
Ada satu titik di mana otak manusia melakukan kesalahan dalam mengingat sesuatu dan menyimpannya menjadi sesuatu yang berbeda. Kadang-kadang seseorang lupa, atau bahkan benar-benar salah dalam mengingat, dengan menganggap sesuatu sebagai imajinasi padahal hal tersebut pada kenyataannya ada.
Ketidaksempurnaan memori ini disebut dengan bias memori. Kondisi ini terjadi dalam beberapa bentuk dan berbagai tingkat keparahan. Berikut ini merupakan lima bias memori yang terjadi pada manusia.
-
Apa yang menyebabkan Amnesia? Penyebab amnesia dapat bervariasi, termasuk cedera kepala, trauma psikologis, penyakit degeneratif otak, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
-
Apa saja kebiasaan buruk yang bisa merusak daya ingat? Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak fungsi otak dan memengaruhi daya ingat.
-
Bagaimana amnesia terjadi di otak? Amnesia disebabkan oleh gangguan pada bagian otak yang terlibat dalam proses penyimpanan dan pengambilan informasi, terutama pada hipokampus, struktur otak yang berperan penting dalam membentuk dan mengakses memori.
-
Kenapa pengecek plagiarisme berguna? Fitur ini sangat berguna untuk menentukan apakah suatu konten merupakan karya asli atau hasil tiruan.
-
Bagaimana cara menghindari plagiarisme? Berikut, cara menghindari plagiarisme bisa dipraktikkan:1. Paraphrasing: Ubahlah teks asli ke dalam kata-katamu sendiri. Pastikan untuk memahami inti dari apa yang ingin disampaikan dan tulis ulang dengan gaya dan bahasa yang berbeda.2. Memberikan Kutipan: Ketika Anda menggunakan kutipan langsung dari sumber asli, pastikan untuk menyertakan tanda kutip dan memberikan referensi yang tepat ke sumber tersebut. 3. Menggunakan Referensi: Selalu berikan referensi yang akurat saat Anda mengutip atau merujuk pada ide, data, atau informasi dari sumber lain. Gunakan gaya penulisan referensi yang diakui secara internasional, seperti APA, MLA, atau Chicago.4. Mengandalkan Sumber Berkualitas: Pastikan menggunakan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya. Ini membantu mencegah kesalahan atau kesalahpahaman dalam menginterpretasi informasi. 5. Membuat Catatan: Selama proses penelitian, buatlah catatan yang jelas tentang sumber-sumber yang Anda gunakan dan bagaimana Anda bermaksud untuk mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam tulisan Anda. Ini membantu memastikan bahwa Anda tidak lupa memberikan kredit kepada sumber tersebut.6. Memahami Aturan Plagiasi: Pelajari kebijakan tentang plagiasi dari institusi Anda, apakah itu sekolah, universitas, atau tempat kerja. Pahami definisi plagiasi dan konsekuensi yang mungkin jika Anda melanggarnya. 7. Gunakan Perangkat Anti-Plagiasi: Ada banyak perangkat lunak dan layanan online yang tersedia untuk mendeteksi plagiarisme. Gunakan alat ini sebagai alat bantu untuk memeriksa keaslian tulisan Anda sebelum menyerahkannya.8. Menulis dengan Gaya Pribadi: Tambahkan pemikiran dan analisis Anda sendiri ke dalam tulisan Anda. Ini membantu membuat karya Anda lebih unik dan mengurangi kemungkinan plagiasi. 9. Bekerja secara Kolaboratif dengan Tanggung Jawab: Jika Anda bekerja dalam tim atau dengan pembimbing, pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang sumber informasi yang digunakan dan bagaimana Anda menggunakannya dalam tulisan Anda.10. Teliti dan Etis: Pada akhirnya, menghindari plagiarisme adalah tentang menjadi teliti dan etis dalam menulis dan penelitian Anda. Jika Anda merasa ada ketidakpastian, lebih baik untuk memberikan kredit kepada sumber tersebut daripada mengambil risiko plagiasi.
-
Siapa yang rentan mengalami amnesia? Penderita amnesia mungkin mengalami kesulitan mengingat peristiwa tertentu, orang-orang yang dikenal, atau bahkan identitas pribadi mereka sendiri.
Krimtomnesia
Kamu mungkin pernah mendengar tentang memori palsu,yaitu kondisi di mana sesuatu yang seseorang percayai sebagai sesuatu yang mereka ingat padahal hal tersebut tidak pernah terjadi. Ternyata, otak kita juga mampu melakukan hal yang sebaliknya. Kondisi ini disebut dengan kriptomnesia, di mana otak kita salah mengartikan sebuah ingatan nyata sebagai sebuah imajinasi.ÂÂ
Bias memori ini bahkan dikaitkan dengan plagiarisme, karena otak kita benar-benar percaya bahwa sebuah ide benar-benar berasal dari dirinya. Padahal kenyataannya, dia telah melihat hal tersebut di suatu tempat yang lain. Otak tidak akan mengingat pernah melihat hal tersebut, karena otak telah menyimpannya sebagai sebuah ide.ÂÂ
Sebuah penelitian telah dilakukan untuk kriptomnesia dan para peneliti terkejut dengan hasilnya. Penelitian yang dilakukan oleh para psikolog dari University of Georgia menemukan orang-orang yang melakukan plagiasi secara tidak sadar ternyata disebabkan oleh kriptomnesia. ÂÂ
Rosy Retrospection
Kamu pasti tidak asing  mendengar kata nostalgia. Tetapi ada fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang mengingat peristiwa masa lalu lebih positif daripada penilaian langsung setelah peristiwa itu terjadi. Rosy Retrospection atau retrospeksi rosy adalah sebutan yang diberikan untuk kondisi tersebut.Istilah ini mengacu pada temuan pada subyek penelitian yang cenderung membesar-besarkan peristiwa masa lalu secara positif dan mengurangi pandangan negatif.ÂÂ
Para peneliti mengatakan bahwa gangguan kecil atau keluhan memudar dalam ingatan seseorang dari waktu ke waktu. Tak hanya itu orang-orang yang mengalami rosy retrospection juga  melewatkan hal-hal positif dari peristiwa positif yang baru saja terjadi. Tetapi mereka justru memandang positif peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.
Google Effect
Google effect mengacu pada kondisi seseorang yang cenderung melupakan informasi yang dapat dengan mudah ditemukan secara online. Berdasarkan empat percobaan yang berbeda, para peneliti melibatkan peserta penelitian yang memiliki tingkat rendah untuk mengakses informasi dan diminta untuk mengingat tempat mengakses berita tersebut.
Menurut penelitian, internet adalah bentuk utama dari memori eksternal atau transaktif, di mana informasi disimpan secara kolektif di luar diri seseorang. Sebuah contoh yang sesuai untuk menjelaskan gangguan ingatan ini adalah ingatan terkait dengan nomor telepon.
Dulu ketika orang hanya bisa melakukan komunikasi jarak jauh hanya dengan telepon, kita membutuhkan nomor telepon orang lain tersebut untuk dapat menghubunginya.Tak jarang, kita akan menghapal nomor telepon yang sering kita hubungi. Saat ini dengan adanya kecanggihan ilmu pengetahuan kita sudah tidak perlu menghapal nomor-nomor itu lagi. Dan, lambat laun memori nomor-nomor tersebut tidak ada dalam memori kita.ÂÂ
Illusory correlation (korelasi ilusi)
Ini adalah gangguan ingatan yang memberikan kontribusi besar untuk pembentukan stereotip dan daya tahan. Korelasi ilusi adalah fenomena di mana otak memahami hubungan antara dua variabel (orang, peristiwa, atau perilaku) ketika pada kenyataannya, tidak ada hubungan seperti itu.
Orang yang mengalami gangguan ini cenderung melebih-lebihkan hubungan antara dua kelompok ketika mereka berhadapan dengan  informasi yang tidak biasa atau khas. Inilah yang menyebabkan adanya korelasi retrospektif antara perilaku dan kelompok.
Fenomena ini tidak hanya terjadi dalam kaitannya dengan prasangka atau stereotip antara manusia, tetapi berlaku pada situasi yang lain juga. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan anjing jenis tertentu, mereka mungkin saja membentuk hubungan antara yang berkembang biak dan bahaya, bahkan ketika hubungan tersebut tidak benar-benar ada.
Reminiscence Bump
Reminiscence bump merupakan gangguan ingatan yang mengacu pada kecenderungan orang dewasa (biasanya pada usia tua) untuk memiliki ingatan yang lebih baik tentang peristiwa yang terjadi selama masa remaja dan masa dewasa awal. Para peneliti telah secara konsisten mengamati reminiscence bump dan menduga penyebabnya karena memori otobiografi tidak konsisten karena waktu.ÂÂ
Penyimpanan memori sebenarnya terus meningkatkan dan mengalami perubahan selama masa perubahan identitas. Kondisi ini seringkali melibatkan ingatan pada masa muda dan masa dewasa awal.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan ini dirayakan secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dan menarik perhatian publik terhadap plagiarisme di berbagai industri dan tempat kerja.
Baca SelengkapnyaAmnesia adalah gangguan memori yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman masa lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaBias dapat memengaruhi sikap seseorang terhadap orang lain, terutama dalam konteks sosial atau profesional.
Baca SelengkapnyaMelupakan hal yang baru saja kita pikirkan merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami oleh banyak orang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaKehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaIngatan atau memori yang kita miliki terdiri dari berbagai jenis dan memiliki kegunaannya sendiri-sendiri.
Baca SelengkapnyaSindiran halus bisa menjadi pengingat untuk orang lain dan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaIstilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.
Baca SelengkapnyaLupa merupakan suatu hal yang biasa, namun sejumlah kondisi lupa bisa menjadi tanda adanya yang tak normal.
Baca SelengkapnyaCherry picking dapat mengaburkan logika dan menyebarkan informasi yang tidak lengkap atau menyesatkan.
Baca SelengkapnyaGaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.
Baca Selengkapnya