11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog
Istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.
Istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.
Anda mungkin sudah akrab dengan istilah "gaslighting".
Ini adalah salah satu istilah populer dalam perkencanan di era ini.
Istilah "gaslightinging" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.
Menurut Psychology Today, ini adalah bentuk pencucian otak perlahan-lahan yang membuat korban meragukan diri sendiri.
Menurut sebuah artikel di NBC News, psikolog menggunakan istilah "gaslighting" untuk merujuk pada jenis manipulasi tertentu di mana manipulator mencoba membuat orang lain (atau sekelompok orang) meragukan realitas, ingatan, atau persepsi mereka sendiri.
Meskipun lebih sering digunakan dalam konteks hubungan asmara, gaslighting bisa terjadi dalam hubungan pribadi apa pun. Misalnya pernikahan dan persahabatan.
Gaslighting juga bisa terjadi dalam hubungan profesional.
Gaslighting mungkin dimulai dengan kesalahan yang tampaknya kecil.
Namun, kesalahan-kesalahan kecil dan remeh yang dilakukan terus-menerus ini dapat menimbulkan dampak yang lebih besar dalam jangka panjang.
Seseorang bisa menjadi korban gaslighting pihak lain, karena biasanya ada dinamika kekuasaan di antara keduanya saat gaslighting terjadi.
Terapis pernikahan dan keluarga, Darlene Lancer, JD, MFT menjelaskan bahwa korban punya kecenderungan untuk "ingin" percaya pada orang lain dan gaslighter mungkin memanfaatkannya.
Akibat kesengajaan seseorang untuk memanipulasi Anda, Anda bisa terjebak dalam "lingkaran setan".
Anda tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan pikiran yang jernih, sulit fokus, dan kehilangan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Tentu saja, Anda juga jadi tak bahagia dalam menjalani hidup.
Pada titik ini, keluar dari hubungan abusif dengan seorang gaslighter jadi terasa makin sulit.
"Korban gaslighting merasa takut untuk mengubah [hubungan] atau keluar dari dinamika gaslighting karena takut kehilangan hubungan itu—atau takut dipandang sebagai seseorang yang kurang berharga di mata pelaku—adalah ancaman yang cukup besar," kata Robin Stern, PhD, direktur Yale Center for Emotional Intelligence dan penulis buku The Gaslight Effect.
Relasi yang diwarnai gaslighting konstan dari salah satu pihak adalah bentuk hubungan yang abusif. Anda perlu keluar dari situasi toxic itu segera.
Langkah pertama untuk keluar dari situasi abusif itu adalah memahami apa saja yang termasuk perilaku gaslighting.
Berikut adalah beberapa tanda gaslighting yang perlu Anda ketahui menurut psikolog, Stephanie A. Sarkis Ph.D.
Anda tahu ucapan mereka dusta. Namun, mereka mengatakan kebohongan ini dengan wajah datar. Mereka melakukan hal ini untuk menggoyahkan Anda.
Setelah mereka berbohong, Anda jadi tidak yakin apakah ingatan Anda memang atau sikap Anda berlebihan.
Anda tahu pasti mereka pernah berjanji akan melakukan sesuatu. Namun, mereka menyangkalnya mentah-mentah. Ini membuat Anda mulai meragukan kenyataan. Anda mulai berpikir mungkin mereka memang tidak pernah mengatakan hal itu.
Makin sering mereka melakukan ini, makin Anda meragukan kenyataan dan mulai menerima ucapan mereka.
Mereka tahu betapa pentingnya anak-anak Anda bagi Anda. Mereka tahu betapa pentingnya rasa percaya diri bagi Anda. Jadi, itulah hal pertama yang mereka serang.
Mereka akan bilang Anda akan adalah orang yang berharga jika saja Anda tidak punya daftar panjang sifat-sifat negatif yang dibuatnya. Intinya, mereka menyerang pondasi keberadaan Anda.
Gaslighting konstan adalah perilaku yang licik, karena hal itu dilakukan secara bertahap.
Bohong di sini, bohong di sana, komentar sinis sesekali, lalu frekuensinya makin meningkat seiring waktu.
Bahkan orang-orang yang paling cerdas dan tegas pun bisa terjebak dalam gaslighting jika dilakukan secara terus-menerus.
Ketika berurusan dengan orang atau entitas yang melakukan gaslighting, lihat apa yang mereka lakukan dan bandingkan dengan apa yang mereka katakan.
Apa yang mereka katakan tidak ada artinya, karena itu hanya omongan belaka. Hal yang paling penting adalah apa yang mereka lakukan.
Orang yang merendahkan Anda mengatakan bahwa Anda tidak berharga sebagai manusia, tapi kemudian ia memuji Anda.
Ia mungkin mengapresiasi sesuatu yang Anda lakukan dengan pujian yang kelewat manis.
Ini menambah rasa tidak nyaman. Anda jadi berpikir, "Mungkin sebenarnya dia tidak seburuk itu."
Ini adalah upaya yang terencana untuk membuat Anda goyah dan ragu lagi.
Lihat juga apa yang dipujinya. Kemungkinan besar itu adalah sesuatu yang menguntungkan pelaku gaslighting.
Pelaku gaslighting tahu bahwa orang suka memiliki kehidupan yang stabil dan normal. Tujuan mereka adalah menggoyahkan kestabilan ini dan membuat Anda terus-menerus mempertanyakan segala hal.
Kecenderungan alami manusia adalah mencari orang atau entitas yang akan membantu Anda merasa lebih stabil. Sayangnya, itulah yang justru dimanfaatkan gaslighter.
Ini adalah bentuk self-projection atau proyeksi terhadap diri sendiri. Misalnya, mereka yang berselingkuh, tapi mereka terus-menerus menuduh Anda melakukan hal itu.
Ini dilakukan begitu sering sehingga Anda mulai mencoba membela diri dan teralihkan dari perilaku si gaslighter.
Gaslighter ahli dalam memanipulasi dan menemukan orang-orang yang mereka tahu akan mendukung mereka.
Mereka akan menggunakan orang-orang ini untuk melawan Anda.
Mereka akan membuat komentar seperti, "Orang ini pun tahu kalau kamu salah," atau "Orang ini juga mikir kalau kamu tidak berguna."
Anda perlu tahu, tidak selamanya orang-orang yang disebutkannya itu benar-benar mengatakan Anda bersalah atau tidak berguna.
Gaslighter adalah pembohong konstan. Ketika gaslighter menggunakan taktik ini, Anda jadi merasa bingung harus mempercayai siapa.
Kalau sudah begitu, Anda jadi kembali mempercayai mereka.
Akhirnya, mereka jadi mengisolasi Anda dari orang-orang di sekitar dan mengendalikan Anda.
Ini adalah salah satu alat paling efektif yang digunakan gaslighter, karena bisa membuat orang lain merasa kecil dan bodoh.
Gaslighter tahu jika mereka meragukan kewarasan Anda, orang lain tidak akan percaya ketika Anda mengatakan gaslighter itu kasar atau berbohong.
Dengan mengatakan bahwa semua orang lain (keluarga, teman, atau bahkan media) pembohong, Anda akan mempertanyakan pendirian Anda.
Anda tidak pernah bertemu seseorang yang berani melakukan ini, jadi mereka pasti mengatakan yang sebenarnya, bukan?
Tidak, ini adalah suatu bentuk teknik manipulasi.
Ini membuat orang berpaling ke gaslighter untuk mendapatkan informasi yang "benar".
Padahal, apa yang dikatakannya justru berbeda 180 derajat dari kenyataan yang ada.
Itulah berbagai bentuk gaslighting yang kerap dilakukan manipulator.
Gaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaSejumlah perilaku tidak menyenangkan kerap dilakukan oleh orangtua pada anak. Hal ini bisa dilakukan baik secara sengaja maupun tidak.
Baca SelengkapnyaGaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara paling banyak Fatherless dalam keluarga
Baca SelengkapnyaPathological liar sering kali membuat cerita-cerita yang tidak benar, bahkan jika itu merugikan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai secara berlebihan pada anak bisa sebabkan berbagai dampak buruk termasuk munculnya kebiasaan tantrum pada anak.
Baca Selengkapnya