Waspada, virus flu burung baru muncul di Taiwan!
Merdeka.com - Setelah virus flu H5N1 dan H7N9 yang menyerang dunia dan menjatuhkan banyak korban, kini muncul lagi jenis virus flu burung baru. Seorang wanita di Taiwan menjadi manusia pertama di dunia yang terkena virus flu burung jenis terbaru.
Ilmuwan dari Taiwan menjelaskan bahwa infeksi yang disebut sebagai virus H6N1 tampaknya adalah kasus khusus yang terjadi pada satu orang. Untuk saat ini ilmuwan berpendapat bahwa virus ini masih tidak berbahaya dan tidak berkemungkinan menyebar lebih luas.
Meski begitu, virus tersebut memiliki sifat yang sama dengan virus flu burung sebelumnya yaitu bisa menyebar dan menular dari hewan ke manusia, seperti dilansir oleh Reuters (14/11).
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Di mana virus Flu Singapura hidup? Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit.
-
Apa itu influenza? Influenza, atau flu, adalah infeksi virus yang sangat menular dan biasanya terjadi pada musim dingin.
-
Apa penyebab Flu Singapura? Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71), yang tidak hanya dapat menjangkiti anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
"Kemunculan virus ini menunjukkan betapa banyaknya virus di luar sana yang belum kita tahu dan bisa jadi mengancam keselamatan manusia," ungkap Wendy Barclay, seorang ahli virus dari Imperial College London.
Dalam jurnal Lancet Respiratory Medicine, ilmuwan menjelaskan bahwa kasus virus H6N1 menjangkiti seorang wanita di Taiwan yang berusia 20 tahunan. Awalnya wanita tersebut menunjukkan gejala seperti asma dan napas yang pendek-pendek.
Tes yang dilakukan pada wanita tersebut menunjukkan adanya infeksi virus flu yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Namun virus baru ini hampir mirip dengan virus H6N1 yang pernah muncul di Taiwan tahun 1972. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaKasus flu singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca Selengkapnya