Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Politik Uang di Pertemuan PSSI untuk Gusur Edy Rahmayadi?

Ada Politik Uang di Pertemuan PSSI untuk Gusur Edy Rahmayadi? Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi saat mengikuti Kongres PSSI 2018 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang (13/1/2018). Salah satu agenda Kongres PSSI 2018 adalah revisi Statuta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta Pertemuan antara pengurus PSSI dengan voters di Hotel Royal Kuningan pada 17 Januari 2019 mencuatkan dugaan politik uang. Pertemuan itu sendiri diadakan untuk mendesak Edy Rahmayadi mundur dari posisi sebagai ketua umum PSSI.

Hal ini turut menarik perhatian Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Dia pun mendesak Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola mengusut dugaan money politics (politik uang) dalam pertemuan para anggota PSSI tersebut.

"Ini kasus aktual. Satgas jangan hanya berkutat mengusut kasus-kasus lama, kasus baru pun harus diusut, bahkan kasus baru ini lebih mudah untuk ditemukan alat buktinya,"ujarnya seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

Dugaan politik uang juga terungkap dalam program �Mata Najwa� yang ditayangkan Trans 7, Rabu (23/1/2019) malam. Dalam acara itu, anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa mengakui adanya pertemuan PSSI di Hotel Kuningan itu.

Menurut testimoni seorang peserta pertemuan yang disamarkan nama dan suaranya, setiap peserta disodori draf mosi tidak percaya untuk menjatuhkan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Lalu setelah tanda tangan, setiap peserta disodori uang sebesar 1.000 dolar Singapura plus uang tiket pesawat Rp 4 juta yang sudah lebih dulu dibagikan.

Edy Rahmayadi akhirnya mengundurkan diri dalam Kongres PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019), untuk kemudian digantikan Wakil Ketua Umum I PSSI Joko Driyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI.

Politik Uang

ada politik uang di pertemuan pssi untuk gusur edy rahmayadi?

Neta menilai, uang yang dibagikan untuk menggalang mosi tidak percaya itu termasuk money politics, bahkan bisa digolongkan sebagai bagian mafia sepak bola yang kini sedang gencar diusut Satgas Antimafia Bola.

"Itu bagian dari mafia sepak bola, sehingga sudah menjadi kewajiban satgas untuk mengusutnya,"katanya.

Pengusutan kasus ini, jelas Neta, bisa dimulai dengan memanggil Najwa Shihab selaku host �Mata Najwa� untuk menggali data, siapa orang yang memberikan testimoni dalam acara tersebut.

"Syaratnya, orang tersebut harus mendapat jaminan perlindungan. Satgas bisa menggandeng LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, red). Dari sini, Satgas akan mendapatkan data valid untuk melakukan pengusutan lebih lanjut," katanya.

Satgas, lanjut Neta, juga bisa memanggil para peserta pertemuan PSSI di Hotel Royal Kuningan. Setelah itu, polisi bisa mendapatkan keterangan untuk bahan pengusutan.

Pengurus PSSI Baru

Terkait maraknya wacana pembentukan pengurus dan ketua umum PSSI baru, Neta berpendapat sebaiknya tidak berasal dari anggota yang terkontaminasi masalah match fixing. Dia menyebutnya pengurus lama tak layak untuk mencalonkan diri kembali.

"Mereka yang pernah diperiksa itu sudah potential suspect(berpotensi menjadi tersangka). Bagaimana kalau terpilih menjadi pengurus PSSI kemudian menjadi tersangka? Tentu semua akan repot," katanya.

Saat ini Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka suap match fixing atau skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola, antara lain Johar Lin Eng, Dwi Irianto dan Hidayat yang juga anggota Komite Eksekutif.

Beberapa petinggi PSSI seperti Sekjen PSSI Ratu Tisha hingga bendahara PSSI juga sudah dimintai keterangan. Ketua Umum (plt) PSSI Joko Driyono pun dipanggil Satgas Antimafia Bola pada Kamis (24/1/2019).

(mdk/)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Situasi Tegang, Momen Mantan Gubernur Bintang Tiga TNI Dikepung Suporter di Stadion
Situasi Tegang, Momen Mantan Gubernur Bintang Tiga TNI Dikepung Suporter di Stadion

Berikut momen mantan Gubernur bintang tiga TNI dikepung suporter di Stadion.

Baca Selengkapnya
Profil Edy Rahmayadi, Mantan Gubernur Bintang Tiga Sekarang Jadi 'Juru Gedor' Timnas AMIN di Sumut
Profil Edy Rahmayadi, Mantan Gubernur Bintang Tiga Sekarang Jadi 'Juru Gedor' Timnas AMIN di Sumut

Sebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.

Baca Selengkapnya
Edy Rahmayadi Berang PRT-nya Kena Serangan Fajar Rp200 Ribu
Edy Rahmayadi Berang PRT-nya Kena Serangan Fajar Rp200 Ribu

Edy Rahmayadi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2).

Baca Selengkapnya
Ada 44 Karyawan PSSI Kena PHK, Erick Thohir: Ada Praktik Korupsi
Ada 44 Karyawan PSSI Kena PHK, Erick Thohir: Ada Praktik Korupsi

Agenda 'bersih-bersih' ini dilakukan setelah Erick melakukan pembenahan sepak bola Indonesia secara bertahap. Mulai dari timnas Indonesia, liga, dan kini PSSI.

Baca Selengkapnya
Edy Rahmayadi Jawab Sindiran Bobby 'Suka Takuti Wali Kota': Buktinya Kepala Daerah Tidak Takut
Edy Rahmayadi Jawab Sindiran Bobby 'Suka Takuti Wali Kota': Buktinya Kepala Daerah Tidak Takut

Edy Rahmayadi, menanggapi soal sindiran Bobby Nasution dalam debat publik pertama Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Hasto: Edy Rahmayadi Sudah Klop dengan PDIP
Hasto: Edy Rahmayadi Sudah Klop dengan PDIP

Kesamaan visi itu didapatkan setelah Edy melakukan pembicaraan dengan Hasto selama dua jam.

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo Bakal Gelontorkan Rp200 Miliar Untuk Dana Timnas
Presiden Prabowo Bakal Gelontorkan Rp200 Miliar Untuk Dana Timnas

PSSI memerlukan dana sekitar Rp800 miliar per tahun untuk menjalankan seluruh aktivitas tim nasional

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mantan Pangkostrad TNI Ketua Kampanye AMIN,
VIDEO: Mantan Pangkostrad TNI Ketua Kampanye AMIN, "Terlalu Capek Saya Dimata-matai!"

Mantan Gubernur Sumatera Utara ini mengaku sudah biasa dimata-matai banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Edy Rahmayadi Tegaskan Tak Ada Mahar Politik di PKB
Edy Rahmayadi Tegaskan Tak Ada Mahar Politik di PKB

Dia juga memastikan tidak ada perjanjian politik yang diajukan PKB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mantan Pangkostrad TNI Ketua Kampanye AMIN: Terlalu Capek Saya Dimata-matai!
VIDEO: Mantan Pangkostrad TNI Ketua Kampanye AMIN: Terlalu Capek Saya Dimata-matai!

Mantan Pangkostrad TNI AD ini meminta kepada pendukung dan relawan AMIN untuk menjaga suara Anies.

Baca Selengkapnya
Usai PDIP dan PKS, Edy Rahmayadi Juga Ambil Formulir di PKB untuk Pilgub Sumut
Usai PDIP dan PKS, Edy Rahmayadi Juga Ambil Formulir di PKB untuk Pilgub Sumut

Edy Rahmayadi merupakan bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.

Baca Selengkapnya
Edy Rahmayadi Akui Lirik PDIP untuk Maju di Pilkada Sumut 2024
Edy Rahmayadi Akui Lirik PDIP untuk Maju di Pilkada Sumut 2024

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengakui jika dirinya melirik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya