2 Sekolah di Sumut Kondisinya Memprihatinkan, Fasilitas Rusak dan Kekurangan Kelas
Merdeka.com - Saat ini masih banyak sekolah di Tanah Air yang kondisinya tidak layak dan memprihatinkan. Seperti dua sekolah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara (Sumut).
Sekolah Dasar Negeri (SDN) nomor 388 Desa Hutarimbaru dan SDN nomor 390 Desa Salibaru ini sangat membutuhkan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB). Lantaran kondisi bangunan di kedua sekolah ini sudah tidak layak.
Selain itu, kedua sekolah tersebut juga sangat kekurangan fasilitas, seperti meja, kursi siswa dan lemari guru. Melansir dari ANTARA, berikut kondisi kedua sekolah tersebut selengkapnya.
-
Kenapa SDN Margamulya II rusak? Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Apa yang rusak di SDN Margamulya II? Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) II di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terlihat rusak. Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Bagaimana kondisi SDN Margamulya II? 'Langsung menindaklanjuti laporan mengenai kondisi SD Margamulya II Kecamatan Telukjambe Barat yang mengalami kerusakan,' kata Bupati Karawang, Aep Syaepulloh, di laman Instagram pribadinya, dikutip Merdeka.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
Fasilitas Rusak Berat
SDN 388 Hutarimbaru yang memiliki siswa sebanyak 135 orang, saat ini hanya memiliki 3 ruang kelas. Padahal terdapat enam kelas di sekolah tersebut.
Akibat keterbatasan ruang kelas ini, pihak sekolah terpaksa harus membagi jam belajar siswa yakni jam belajar pagi dan siang. Fasilitas di sekolah ini juga mayoritas dalam kondisi rusak karena terlalu sering terkena banjir.
"Jam belajar siswa terpaksa dibagi dua yakni belajar pagi dan siang dan ruangan kelas juga terpaksa kita skat. Selain itu kondisi mobilernya juga sungguh sangat memprihatinkan. Fasilitas belajar semua rata-rata sudah rusak akibat dari seringnya terkena banjir," ujar Kepala SDN nomor 388 Desa Hutarimbaru, Ahmad Yuni pada Selasa (16/3).
Kekurangan Ruang Kelas
Kondisi serupa juga terjadi di SDN 390 Desa Salibaru. Sekolah dengan jumlah 137 orang siswa ini hanya memiliki 3 ruangan kelas yang digunakan untuk enam kelas. Pihak sekolah terpaksa menggunakan ruang guru untuk tempat belajar dan membagi ruangan kelas menjadi dua bagian.Kepala Sekolah SDN 390 Desa Salibaru, Nurkholilah Pulungan mengatakan, keterbatasan ruangan kelas ini selalu menjadi hambatan bagi pihak sekolah untuk mendidik siswa."Karena kekurangan ruangan kelas sebanyak tiga kelas terpaksa kita jadikan ruangan guru sebagai tempat belajar mereka," ujarnya.
Butuh Renovasi dari Dinas Pendidikan
Nurkholikah mengatakan, sekolahnya tersebut saat ini sangat membutuhkan bantuan dan renovasi berat dari pihak Dinas Pendidikan.Pasalnya, mulai dari beberapa pintu, plafon, atap gedung dan jendela sudah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaDua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki. Aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke perpustakaan dan laboratorium IPA.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca Selengkapnya