Dua Harimau Sumatra Teror Warga di Solok, Begini Dampak Bagi Masyarakat Sekitar
Merdeka.com - Warga Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) digegerkan dengan kemunculan seekor harimau Sumatra pada Rabu (2/12) lalu. Namun, menurut keterangan dari BKSDA, harimau tersebut ada dua ekor. Diperkirakan satu ekor berkeliaran di Lurah Ingo dan satu ekor lagi di Jorong Rawang Gadang.
Camat Danau Kembar, Eka Putra mengatakan, harimau itu muncul di dua tempat sebanyak empat kali. Bahkan, harimau itu sempat terlihat tidur di pinggir jalan dekat rumah warga.
"Berdasarkan informasi dari warga setempat, harimau tersebut muncul di daerah Jorong Lurah Ingo, Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, saat pagi hari dan memangsa anjing milik warga," kata Eka.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
Kemunculan harimau Sumatra ini dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas warga sekitar. Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Satu Harimau Berhasil Ditangkap
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Kepala BKSDA Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok, Afrilius mengatakan, hingga Senin (7/12) baru satu ekor harimau yang berhasil ditangkap, yaitu di Jorong Rawang Gadang. Ia mengatakan harimau tersebut akhirnya masuk ke dalam perangkap yang telah diumpan dengan seekor anjing.
"Diduga ada dua ekor harimau, yakni satu di Jorong Rawang Gadang dan satu lagi di Jorong Lurah Ingu. Namun harimau yang berhasil ditangkap hari ini di Jorong Rawang Gadang," katanya.
Warga Diimbau Waspada
Eka mengimbau, untuk sementara waktu waga sekitar tidak pergi ke ladang sendirian, mengingat masih ada satu ekor harimau lagi yang berkeliaran."Kalau bisa pergi ke ladang berkelompok atau ada yang menemani. Kalau masih sendiri lebih baik di rumah dulu," kata Eka.Ia mengatakan, saat ini BKSDA Sumbar bersama tim dokter hewan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PR-HSD) masih terus melakukan penghalauan dan upaya penangkapan.
Berdampak Kegiatan Ekonomi Warga
Terkait hal ini, Eka berharap satu ekor harimau yang masih berkeliaran ini bisa segera masuk ke perangkap yang sudah disiapkan oleh petugas agar bisa segera dilepaskan ke habitatnya. Pasalnya, jika kondisi ini berlangsung lebih lama, maka akan mengganggu aktivitas masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. "Kalau terlalu lama tentu para petani tidak bisa ke ladang untuk memupuk tanaman mereka. Sementara tanaman itu butuh perawatan," katanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaDua harimau betina ini diberi nama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung.
Baca Selengkapnya