Emosi Tak Ada Makanan di Rumah, Pria Ini Tega Bunuh Ibunya dengan Balok Kayu
Merdeka.com - Sebagai seorang anak, sudah seharusnya kita merawat dan menjaga orang tua dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya, masih banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak terhadap orang tuanya, yang tak jarang membuat nyawa orang tua melayang.
Seperti yang dilakukan oleh Sahrul Harahap (28), warga Dusun Muara Tolang, Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut), yang tega mengakhiri hidup ibu kandungnya dengan cara memukulkan balok kayu sebanyak dua kali ke bagian kepala korban hingga tewas.
Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Taput, AKP Jonser Banjarnahor didampingi Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing pada Rabu (9/12).
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Siapa yang melakukan eksekusi di Kampung Gantungan Sirah? Wardiman bercerita, waktu zaman penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
"Setelah bagian kepala korban dipukul dengan balok kayu sebanyak dua kali, Dasima yang merupakan ibu kandung pelaku tersungkur di hadapan pelaku," terang AKP Jonser. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya:
Hanya karena Masalah Sepele
Kejadian ini terjadi padsa Sabtu (5/12) sekitar 10.00 WIB. Tersangka SH yang saat itu baru bangun pagi merasa lapar dan ingin makan. Ia menemui ibunya yang sedang membersihkan rumah dan menanyakan apakah sang ibu sudah memasak atau belum.
Sang ibu menjawab bahwa makanan telah tersedia di rumah tetangga dekatnya, yang sejak pagi hari Ia bantu untuk menyiapkan makanan karena sedang punya kegiatan hajatan. Jawaban ini ternyata malah memicu emosi tersangka.
"Tersangka tidak terima jawaban ibunya, dan langsung mengambil kayu balok lalu memukul kepala ibunya sebanyak 2 kali," kata AKP Jonser.
Sang Ibu Meninggal dalam Perjalanan ke RS
Menerima pukulan dari tersangka, korban terkapar dan tidak sadarkan diri. Tersangka yang sempat panik akhirnya menghubungi tetangganya. Kejadian ini langsung menyita perhatian tetangga korban dan berupaya memberikan pertolongan kepada ibu tersangka."Masyarakat langsung menghubungi Kepala Desa dan aparat kepolisian dan mengamankan tersangka," jelas AKP Jonser.Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat hingga dirujuk ke RSU Sipirok, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal saat dalam perjalanan.
Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Tersangka kini sudah diamankan oleh petugas kepolisian. Atas perbuatannya tersebut, tersangka dipersangkakan melanggar Pasal 338 Subsider Pasal 354 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Polisi juga sudah mengantongi dan mengamankan barang bukti Mapolres Taput. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaPeristiwa sadis terjadi di Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (30/3) pukul 19.00 Wita. Seorang warga setempat tega membunuh ibu kandungnya yang sudah berusia renta.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaYoyo bercerita, sebelum geger kejadian mutilasi tersebut, Tarsum sempat ingin bunuh diri
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca Selengkapnya