Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Pesta Topeng
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Idulfitri kini tinggal menghitung hari. Kaum muslim di seluruh dunia pun sudah bersiap untuk menyambut hari kemenangan ini dengan penuh sukacita.
Begitu juga halnya di Lampung, di mana masyarakat setempat rutin menggelar sebuah tradisi yang bernama Sekura. Sekura sendiri adalah jenis topeng yang digunakan dalam perhelatan pesta sekura. (Foto: Liputan6.com)
Setiap orang yang menggunakan topeng sekura ini biasa disebut bersekura ketika sebagian atau seluruh wajahnya tertutupi. Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Seperti apa asal-usul dan makna dari penggunaan topeng dalam tradisi sekura? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Sebelum perang, setiap masyarakat di sana sudah menjalin hubungan baik bahkan menjadi kerabat dekat karena tumbuh bersama di luar dari aspek keyakinan masing-masing.
Hal ini pun membuat mereka segan untuk menyerang satu sama lain ketika perang bergejolak. (Foto: indonesiakaya.com)
Dari sinilah, lahir sebuah topeng yang berfungsi untuk menutupi wajah sekaligus identitas diri ketika berperang. Alhasil, perang saudara tetap berlangsung tanpa harus segan dan merasa kasihan.
Dilansir dari indonesiakaya, pesta sekura ini rutin diadakan setiap menyambut Idulfitri. Setiap peserta diwajibkan untuk menggunakan topeng dengan berbagai jenis karakter dan ekspresi.
Tujuan dari pesta sekura ini sendiri adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah dalam menyambut hari kemenangan.
Dalam pesta ini, setiap orang dari berbagai kalangan akan berbaur menjadi satu dan larut dalam kebersamaan.
Berawal dari peperangan, lambat laun tradisi ini berubah fungsi menjadi ajang silaturahmi, mempererat tali persaudaraan, dan menjalin keakraban antar tetangga.
Seperti sifat manusia, proses pembuatan topeng ini pun juga memiliki makna atau sifat tersendiri. Ada dua jenis topeng yang memiliki karakteristik saling bertolak belakang. Pertama ada sekura bekik, jenis sekura yang condong helau alias bersih.
Orang yang memakainya akan menggunakan kain panjang dan selindang miwang atau kain halus khas Lampung. Kedua ada sekura kamak yaitu jenis sekura yang terbuat dari kayu dengan ekspresi yang aneh serta dihiasi dengan tumbuhan.
Pembuat topeng sekura ini kebanyakan memiliki ciri khas yang mudah dikenali seperti singa dengan mulut terbuka lebar dan gigi-giginya yang tajam. Beberapa di antaranya juga membuat topeng sesuai dengan karakter asli, artinya mewakili kehidupan dari manusia ataupun makhluk lainnya.
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaLebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaUpacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Baca Selengkapnya