Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tradisi Tonggeyamo, Cara Unik Menentukan Tanggal 1 Ramadan ala Masyarakat Gorontalo

<b>Mengenal Tradisi Tonggeyamo, Cara Unik Menentukan Tanggal 1 Ramadan Ala Masyarakat Gorontalo</b><br>

Mengenal Tradisi Tonggeyamo, Cara Unik Menentukan Tanggal 1 Ramadan Ala Masyarakat Gorontalo

Selain dengan cara melihat hilal untuk menetapkan Bulan Ramadan, di Gorontalo memiliki tradisi yang unik dan berlangsung secara turun-temurun.

Dalam menentukan tanggal 1 Ramadan di Indonesia tentu dengan melihat kemunculan hilal atau bulan baru di sisi Barat. Namun, tiap daerah memiliki cara masing-masing untuk menentukannya.

Salah satu tradisi penanggalan Bulan Ramadan itu berada di Provinsi Gorontalo yang bernama Tonggeyamo.

 Tradisi ini merupakan sidang yang dilakukan oleh para khalifah (Gubernur, Bupati, dan pemangku adat) dalam menentukan tanggal 1 Ramadan.

Namanya tradisi, sudah pasti diwariskan secara turun-temurun. Hal ini juga sama seperti Tonggeyamo ini yang sudah berlangsung dari zaman kerajaan hingga sekarang sebagai pewaris selanjutnya.

Seperti apa pelaksanaan dari tradisi Tonggeyamo dari Gorontalo? Simak ulasan informasinya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.

Tradisi Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan 

Mengutip dari kanal Liputan6.com, tradisi Tonggeyamo sendiri sudah berusia cukup tua dan berlangsung cukup lama. Cara ini sudah dilakukan dari zaman kerajaan di Gorontalo, tetapi kondisinya disesuaikan dengan saat ini.

Tonggeyamo pun tak jauh berbeda dari sidang isbat yang kita kenal. Hanya saja pelaksanaannya itu biasa di rumah dinas atau di Yiladia lo Doluhupa yakni rumah adat yang digunakan untuk musyawarah.

Tak hanya itu, Provinsi Gorontalo sudah melakukan sidang isbat sendiri atau tanpa mengikuti pemerintah. Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut berubah menjadi menyesuaikan sidang isbat dengan pemerintah serta mendiskusikan putusannya.

Arti Tonggeyamo

Kata "Tonggeyamo" sendiri berasal dari bahasa lokal setempat yang artinya 'Menyaksikan' atau 'Mengamati'.

Pengamatan ala Tonggeyamo sendiri dilakukan terhadap bulan dan bintang pada saat malam hari tiba untuk menentukan kapan awal puasa akan dimulai. Tradisi ini tidak hanya sebatas sampai situ saja, tetapi juga menjadi bagian dari simbol persatuan serta kebersamaan masyarakat Gorontalo.

Prosesi Tonggeyamo sendiri akan dilakukan setelah ibadah salat maghrib yang diawali dengan doa bersama sebelum memulai pembahasan dan menyaksikan sidang isbat.

Tradisi Tonggeyamo Penuh Makna

Mungkin sebagian orang akan menganggap tradisi ini nampak biasa-biasa saja. Namun, penilaian itu salah karena Tonggeyamo memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Gorontalo.

Bagi mereka, tradisi ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengamati ciptaan-Nya dan mencari tanda-tanda kebesaran-Nya. Pada kesempatan ini juga sebagai cara untuk merenung dan bersiap secara spiritual menjalan Bulan Ramadan.

Tonggeyamo juga berangkat dari kearifan lokal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu astronomi. Masyarakat Gorontalo tentu tidak memerlukan seseorang yang ahli di bidang tersebut, cukup dari kehidupan spiritual mereka.

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai

Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah

Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Merekatkan Kerukunan Antar-Umat di Tanah Air
Tradisi Kearifan Lokal Merekatkan Kerukunan Antar-Umat di Tanah Air

Perayaan Idul Fitri di berbagai daerah biasanya dipadukan dengan kebiasaan masyarakat justru menguatkan semangat toleransi.

Baca Selengkapnya